look at me

2.6K 175 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ford mengusap air matanya, pipinya membentuk apel cheeks, senyumnya menerekah, demi tuhan hatinya bergetar sampai kakinya terasa mati rasa.

Ia segera mengantongi foto kecil itu sebelum kemudian keluar dari kamar mandi untuk menemui suaminya, ya mereka baru saja datang. Suaminya dan tamu spesial mereka.

Ford menarik nafas panjang, ia segera pergi ke dapur untuk mengambil beberapa botol jus kemasan. Kemudian meletakkannya di meja, bersama dengan setoples kukis coklat buatannya sendiri.

"Makasih cantik, " Mark tersenyum merangkul pinggul istrinya untuk duduk tidak terlalu jauh darinya.

Ford tersenyum kaku, demi tuhan Mark adalah suaminya tapi kenapa tatapan wanita itu membuatnya merasa harus bersikap sopan di rumahnya sendiri.

"Silahkan di minum ka, " Ford kembali mempersilahkan, dengan ragu Namtan mengambil minumannya.

"Mas, aku mau nyiapin makan malam kita dulu,"

"Mas ikut, " Katanya, tanpa menunggu ford menyelesaikan kalimatnya.

Mata wanita itu kembali bertemu dengannya, Ford merasa keadaannya semakin membingungkan.

"Mas temenin ka Namtan dulu, masa tamunya di tinggal, " Ford mendorong dada suaminya untuk kembali duduk di sofa, ia tidak mendukung segala bentuk perselingkuhan, tapi ia juga tidak bisa meninggalkan attitudenya.

"Ah, gue boleh numpang ke toilet ga? "

Wanita itu menyela, ia mengangkat tangannya malu malu, mark mengangguk, "pake aja yang di kamar tamu, lu juga boleh istirahat kalo mau, "

"Thanks, "

Tepat setelah Namtan melenggang pergi, Mark segera bangun memeluk istrinya erat erat, "ayo mas bantuin masak,"

Jika di tanya marah atau tidak? Ford dengan jujur menjawab, tidak. Tapi jika di tanya apa ia merasa cemburu? Jawabannya, sangat.

"Masak apa kita? " Mark memakaikan celemek pink bergambar kelinci pada istri kecilnya, memintanya memutar tubuh untuk mengikat tali belakangnya.

Ford tersenyum lembut, terlebih saat tangan suaminya memeluk perutnya, meletakan dagunya di pundak sempitnya.

"Aku punya daging, udang, ah masih ada pasta juga,"

Mark menempelkan hidungnya di lekuk leher Ford, harum lembut pewangi pakaian, tapi begitu saja istrinya sudah membuatnya jatuh cinta.

"Masih ada sayuran juga? "

Ford terkekeh geli saat bibir suaminya tanpa sengaja menempel ke lehernya saat ia bicara. "Ada, "

"Dokter bilang kelahiranya tinggal nunggu hari, jadi harus makan sayur biar sehat, "

Seketika tawa Ford lenyap.

Satu kecupan mendarat di pipi lembutnya, "aku cuma perhatian sebagai temen aja cantik, "

komplek perumahan Joylada [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang