gara gara ayam

2.8K 225 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Seperti pagi biasanya, Force selaku ayah yang bertanggung jawab mengantarkan putra putrinya berangkat sekolah, naik sepeda memang. Cia di bonceng olehnya sementara Cio membawa sepedanya sendiri, belum ada perasaan trauma mungkin, biarkan saja selama ia mengawasinya.

"Cio! Cio! Bawa sepedanya yang bener dong, nanti orang lain jadi kagok liat kamu kayak gitu," tegurnya kala melihat putranya mulai berulah, entah dari mana idenya untuk mencoba mengangkat ban depan sepedanya, memangnya kuda lumping. Force menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.

"Jatoh lagi biar tau rasa!" Cia menyahut, agaknya sebal juga melihat adiknya yang sudah terkontaminasi Nuyi.

Sementara Cio diam saja, menggoes sepedanya lebih kencang. Force menghela nafas, rasanya ingin sekali ia lempari batu, sayangnya induknya galak.

"Kalo belom jatoh, suka susah di bilangan," mau tidak mau Force juga jadi menggoes sepedanya lebih kencang, agar tetap bisa mengawasi putranya yang diam diam tapi nakal.

"Daddy ayo keluarkan tenaga kudamu!" Teriak Cia semangat, ia memeluk pinggang ayahnya erat erat, takut jatuh juga dia.

"Hei, Jangan nyebrang ! Berhenti! Cio!" Pagi pagi sudah keluar keringat, beginilah keseharian seorang ayah rumah tangga.

Cio yang di teriaki ayahnya akhirnya berhenti, menabrakan ban depannya pada sisi jalan. Force hampir saja berteriak lagi, jika putranya itu malah terjungkal jatuh dari trotoar ke jalan raya kan bisa mati dua kali Force. Anak itu masih diam tidak menjawab, tapi Force tau betul pasti ada hal aneh yang sedang ia pikirkan.

Mereka berjalan di trotoar, sampai ke depan kedai milik Dunk yang masih belum buka. "Sepedanya parkir aja disini, ayo nyebrang." Force menggandeng kedua tangan anak anaknya itu, menunggu lampu merah sebelumnya menggandeng anak anaknya menyebrang.

"Daddy, Cio mau pelihara ayam," katanya tiba tiba menarik tangan ayahnya, Force jelas bingung. Tiba tiba sekali ingin ayam?

"Daddy, Cia juga mau! " Anak perempuannya ikut heboh sambil menunjuk pedagang ayam warna warni yang di jual di depan sekolah.

komplek perumahan Joylada [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang