kesono kesini

2.8K 198 31
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Ford berjalan dengan malas malasan, kedua tangannya penuh membawa selusin paperbag, Fouth juga sama repotnya, lihat saja wajahnya yang memerah kepanasan berkat matahari hari ini yang puji syukur panas sekali.

"Hauss, " Keluh Fourth, jika saja tidak ramai ia pasti sudah memlilih untuk duduk sebentar di pelataran toko tutup. Ia mengipasi lehernya sendiri yang mulai gatal gatal karena keringat benar benar panas ini membuatnya ingin melompat ke kolam marjan.

"Sabar, bentar lagi pulang kok, " Satang masih rapih, lihat saja wajah bahagianya di sertai senyum semanis bola bola susu itu.

Fourth mendengus, pasalnya itu sudah ke enam kali temanya itu mengatakan hal yang sama, tapi hampir setiap lima langkah ia akan berhenti di setiap stan untuk melihat atau sekedar tawar menawar harga meskipun ia tidak benar benar ingin beli.

Ford ingin menangis saja rasanya.

"Jujur ya, gue juga suka belanja tapi ga separah ini sih, elu kaya abis di kandangin berabad abad, sekalinya lepas kandang langsung liar gini."

Satang berdecak sebal, perut buncitnya di usap sayang, "jangan ngeluh mulu dah, kapan lagi kita bisa belanja, udah tenang aja kalian mau apa ambil aja, gue bawa kartu suami gue. "

Ihh, Fourth ingin tantrum di tempat. Bukan masalah uangnya, ia benar benar tidak tahan lagi kepanasan begini. Terlebih dengan bodohnya mereka bertiga pergi ke acara bazar karnaval menggunakan jaket di siang bolong. Benar benar kebodohan yang tidak bisa di sembunyikan.

Ford yang tidak bisa protes apa apa hanya bisa memasang raut sedih, "lu ga kasian apa, baby lu pasti cape, kita istirahat dulu ga sih? " Ford berbicara pelan.

Tapi dari rautnya Satang sama sekali tidak kelelahan. Ia masih lincah kesana kemari menikmati suasana ramai tanpa sedikitpun melirik teman temanya yang sudah seperti kuli angkut semua barang belanjaannya.

"Lukisan ini bagus ga sih? Pengen pajang di ruang kerja winny deh, " Satang mengusap halus figura lukisan besar bergambar sekor harimau sumatra dengan lanskap hutan di belakangnya. Cantik sihh.

Ford dan Fourth kompak menggelengkan kepala. benda itu lumayan besar, ukuran 1×2,5 meter bagaimana mereka bisa membawanya pulang. Oke mungkin mereka bisa memasukannya ke mobil tapi siapa yang akan membawanya sampai parkiran, lagipula belum tentu setelah ini Satang mau pulang.

"Eh liat deh, ada tukang jus! Dede bayi pasti mau jus kan? Iya kan ya Ford? "

Iya, dengan lagkah cepat Fourth menarik satang menjauh dari area seni, sementara Ford setuju saja untuk segera pergi dari sana.

"Loh, lukisannya giman?"

"Besok aja lu balik lagi sama laki lu! "

"Kita beli minum dulu, dede bayinya bilang haus katanya, " Ford ikut menuntun tangan Satang menjauh dari sana.

komplek perumahan Joylada [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang