Daddy Joong

2.8K 213 49
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Utuutuu anak siapa ini cantik banget hm? Anaknya Daddy Pond apa anaknya Daddy Joong ya?" Dunk bertingkah lucu di tatap dengan ekspresi polos begitu, ia benar benar berusaha menahan diri untuk tidak mengigit pipinya.

"Anaknya daddy Joong," sahut Joong yang juga duduk di sebelahnya.

Mendengar itu Dunk tersenyum, ia sama sekali tidak keberatan dengan fakta bahwa Yupi di tinggalkan bersama mereka karena orang tuanya sibuk berpacaran. Ya berpacaran saja yang lama, supaya Yupi bisa jadi miliknya lebih lama, hehe.

Dunk memang meletakkan bayi itu di atas kasur tipis di karpet tengah rumah mereka.

Harumnya itu loh, Dunk suka sekali.

"Jangan di gendong sayang, lagi anteng itu," tegur Joong melihat Dunk mulai mengangkat tubuh mungil Yupi kedalam pelukannya.

Dunk menggelengkan kepalanya, demi tuhan ia tidak tahan ia ingin memeluknya. "Enggak Daddy, Yupi gerah ya mau di gendong, iya kan sayang?"

Joong pasrah, Dunk bisa keras kepala juga jika berurusan dengan bayi. Sementara Yupi hanya menggeliatkan tubuh mungilnya kurang nyaman dengan cara Dunk menggendongnya.

"Eh, iya iya sebentar, " Dunk agak panik juga kala bayi itu mulai merengek, tangannya terselip sepertinya, "mas tolongin dulu dong, ini tangan Yupi nyangkut ih,"

Joong yang sibuk membaca naskah di ponselnya menoleh sebentar untuk melihat istrinya itu, kan sudah di bilang untuk biarkan saja di bawah, nakal sih. Joong menelan kata kata itu tetap di dalam mulutnya. Ia menarik tangan mungil Yupi yang tergencet di antara mereka.

"Mas jadi ga sih kita adopsi? Aku mau cepet cepet deh,"

karena Yupi juga tidak rewel dalam pelukannya sibuk bermain sendiri dengan kancing bajunya, Dunk membuka percakapan dengan suaminya.

"Hm?" Joong hanya mengangkat alisnya, tatapannya masih terpaku pada ponselnya, Dunk jadi berdecak sebal.

"Makannya kalo aku ngomong tuh lihatin dulu masss,"

Buru buru Joong meletakkan ponselnya, di tatapnya wajah cantik Dunk dengan senyum manis, "sayangnya mas bilang apa tadi? Hm?"


"Kapan kita mau adopsi? Aku mau yang sebesar Yupi deh mas, ada enggak ya,"

Joong mendengarkannya dengan seksama, ia meraih tubuh kurus itu dalam rangkulannya, kenapa semakin di pikirkan semakin Dunk meminta semakin tidak siap ia menjadi orang tua.

Joong menghela nafas, " sayang, dengerin mas,"

Dunk mengangguk, tangan sibuk mengajak Yupi bermain tapi perhatiannya tetap pada suaminya.

"Anak anak itu ga bisa di pilih sayang, mereka bukan hewan peliharaan, kalo nantinya enggak ada yg seumuran Yupi gimana? Kamu ga jadi adopsi? "

Dunk diam, ia tertegun sejenak.

komplek perumahan Joylada [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang