mimpi buruk noel

2.7K 232 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Neo pulang tepat saat Louis baru saja selesai masak makan malam, agak terlambat dari biasanya tapi suaminya itu mamang mengabari jika akan pulang telat.

Louis berkacak pinggang di depan kompornya mengaduk tumis sayur yang sedikit lagi matang.

Saat tiba tiba Neo memeluknya dari belakang Louis terkejut, reflek memukulnya.

"Ngagetin aja! " Neo hanya tersenyum kemudian mencium lembut bibirnya.

Demi tuhan Louis tak tahan, ia mendorong suaminya menjauh sebelum mulai muntah di wastafel.

"Matiin kompornya!" Ia berteriak di sela perasaan bergejolak dalam perutnya. Matanya berair mengeluarkan semua makanan yang tadi sore di telannya.

Neo tidak mengira ini akan terjadi, ia mematikan kompor bergerak mendekat memijat tengkuk leher istrinya.

"Ka Nemo jangan deket deket dulu deh, bau banget aku enggak kuat!"

"Hah?" Neo tak habis pikir ia di dorong menjauh. Melihat wajah Louis yang sudah memerah kasihan juga, tapi ia juga tidak bisa berbuat apapun. "Kak Nemo buatin teh ya?"

Louis hanya mengangguk singkat.







Neo membuatkan teh hangat, hanya teh saja tanpa gula, karena istrinya itu akhir akhir ini cukup sensitif dengan rasa dan bau. "Udah belum?"

Neo menoleh melihat Louis mencuci wajahnya, " Kaka mandi dulu deh ya, minum teh nya jangan lupa," meskipun tidak tega tapi istrinya juga tidak ingin di dekati.











Di ruang tengah ia melihat Noel duduk sambil mencoret coret lantai dengan krayon, Neo tidak marah, biarkan saja, toh nanti ada art yang membersihkannya. "Cil gambar apa?" Neo duduk di sebelahnya.

Noel yang terlalu fokus berjengit terkejut sampai krayonnya terlempar. Ekspresinya sama persis dengan istrinya tadi, membuat Neo tertawa geli, "ih kagetnya kaya induknya,"

"Yayahhh!" Noel cemberut dengan alis menukik, "kaget Nowel! "

"Nanti di marahin Buna loh, coret coret," Neo bisa melihat raut lucu itu panik, menoleh ke pintu dapur dimana induknya berada.

Tangan kecilnya mengambil krayon kemudian memasukkannya kedalam baju, mungkin niatnya menyembunyikan barang bukti.

Neo terkikik melihat tingkahnya, mencubit pipinya gemas, "Buna nih Buna, Noel coret coret lantai, krayonnya diumpetin di baju nihh,"

Hanya butuh lima detik dari wajah cemberut itu berubah menjadi tangisan keras.

"Yayah," Noel mengangkat tangannya meminta gendong pada ayahnya, biasanya ia memang suka mencari perlindungan jika melakukan hal hal yang mengundang amarah induknya itu.

komplek perumahan Joylada [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang