kita selesai

3K 229 38
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Kita selesai.

Dunk sama sekali tidak pernah siap dengan kalimat itu, demi tuhan hatinya remuk redam.

Dunk meninggalkan Joong dan anak lelaki itu di ruang tamu, tidak ingin siapapun menyaksikan berapa hancurnya ia untuk yang kesekian kalinya.

Dunk melemparkan tubuhnya ke atas kasur setelah menelan beberapa butir obat penenang. Air mata panas membasahi pipinya, dadanya sesak seolah hidupnya akan segera berakhir, ia tidak lagi punya tenanga untuk sekedar mengamuk menghancurkan isi kamarnya. Dunk tetap diam, hanya menangis dan semakin sesak, Sampai obat itu mulai bekerja dan membuatnya terlelap.

Ia harap semuanya hanya mimpi, halusinasi buruk itu tidak pernah terjadi, ia sudah sangat lelah, sangat lelah.

Dunk terbangun sekitar pukul dua malam, tenggorokannya kering haus, dalam kondisi linglung ia mencari suaminya. Kenapa malam ini mereka tidak berpelukan?

Dunk melupakan sesuatu.

Ia menarik tubuhnya sendiri untuk duduk meskipun rasanya sangat lemas ia juga ingin mencari suaminya yang hilang entah kemana. Langkahnya di seret keluar dari kamarnya dengan malas malasan, dan ia kembali terdiam, seolah seluruh dunia berputar di hadapannya kala ia melihat anak itu tertidur kelelahan di sofa ruang tamu.

Tubuhnya kecil, dengan wajah manis fitur khas suaminya di sana. Siapa namanya tadi, Jake? Hati Dunk kembali berdenyut pedih.

Anak itu terpejam, tubuhnya tetap duduk tegak menyandarkan punggungnya. Dunk melangkah lebih dekat untuk melihatnya lebih jelas. Sampai ia benar benar berdiri di hadapannya.

Hati jahatnya mengatakan anak ini adalah anak haram suaminya, tapi di sisi lain anak ini hanya anak kecil yang kehilangan orang tuanya.

Dunk mengusap pipi kemerahan anak itu perlahan. Air matanya tidak bisa di tahan, bagimana ini, rasanya sangat menyakitkan.

Ia tidak ingin menjadi jahat, tapi hatinya benar benar terasa pedih untuk iklas.

Tidak ingin terhanyut lebih jauh Dunk memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Ia hanya mengambilkan selimut dan membaringkan anak itu dengan benar di atas sofa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
komplek perumahan Joylada [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang