komplek perumahan Joylada [BL]

our lil

"Segini udah benenr kak?" Satang kembali mengecek suhu air hangat untuk susu formula putranya.

Chimon mengangguk santai, "agak banyakin aja air dinginnya jangan terlalu panas, yang pernting larut bubuknya," Satang mendengarkan dengan seksama sambil mengangguk lucu, dengan wajah seriusnya, entah bagaimana Chimon yang melihatnya jadi terkekeh geli. "Lucu banget mukanya, haha.."

Satang mendengus cemberut, mencomot sepotong apel dari mangkuk salad kaka iparnya, "akutu serius kak, ga mau si dede lidahnya kepanasan lagi kayak waktu itu,"

Duh, jika di ingat lagi pokoknya Satang merasakan semut mengigit hati mungilnya. Bagaimana tidak, ia akui ia memang salah, karena memberi susu yang terlalu panas untuk new baby born mereka, tapi kan itu karena ia juga baru pertama kali, ia tidak melakukannya dengan sengaja, harusnya tak perlu si winny winny itu sampai melototinya kesal begitu. Meskipun orang cina sialan itu tidak mengatakan apapun, selain menatapnya dengan tatapan kesal, rasanya sama saja seperti di hujani kata kata makian. sesedih itu, belum lagi bayinya jadi menangis terus seharian karena mungkin merasa sakit.

"Udah lah jangan di pikirin banget, namanya juga permulaan, salah sedikit wajar, yang penting jangan sampe keulang lagi, " Chimon mengusap pundak adik iparnya, mau bagaimana lagi, segala hal yang pertama kali memang tidak mudah.

"Winny belum bangun? "

Satang menggelengkan kepalanya, "belum, biarin aja lah kak, hari ini libur juga, tadi malem dia tidur subuh. "

Tiba-tiba Chimon tersenyum jahil, yang entah bagaimana membuat Satang panik dengan kesalahpahaman ini. "Abis jatah ya?" Tanyanya sambil menaikan alisnya.

Demi tuhan pipinya memerah panas. "Bukannn!" Satang menggelengkan kepalanya ribut, "semalem dede rewel banget, baru lelap pas mau subuh,"

Chimon masih mengulum senyumnya, "hmmm gituuu.... inget jahitan masih basah, jangan terlalu di gas pol,"

"Apanya? Apanya yang di gas pol hm? "

Satang memutar matanya malas, saat kakanya datang dengan half naked kemudian mencium istrinya seperti angsa, ewh, sialan ini membuatnya iritasi.

"Bisa ga pake baju? Kayak artis bokep aja bugil mulu, "

Perth yang mendengar protes adiknya hanya mengangkat bahu tidak peduli. "Bilangin juga sama suamimu, yang kaya artis bokep itu, "

Ah benar, Winny lebih sering begitu berkeliaran di rumah. Satang mendengus sebal. Memilih untuk kembali ke kamarnya melihat apakah si tampan miliknya sudah bangun atau belum.

By the way maksudnya bayinya, bayinya laki laki wajar kan jika di bilang tampan? Bukan orang lain. Apalagi inisial W. Ish!