buna marah

2.8K 203 14
                                    

Pintu kamar di banting cukup keras tepat di depan wajah tampan Neo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pintu kamar di banting cukup keras tepat di depan wajah tampan Neo.

Neo hanya bisa menghela nafas menahan kesal, sementara Noel menggebrak pintu kamar orang tuanya itu sambil menangis memanggil manggil bundanya.

Neo mengurut keningnya sendiri, tubuhnya lelah, perutnya lapar meskipun semua ini berkat kesalahannya sendiri, ia tetap saja merasa agak kesal, jika menuruti amarahnya ingin sekali Neo kabur saja dari rumah. pergi naik motor entah kemana pulang subuh, tapi melihat Noel yang menangis, tidak ada tanda tanda Louis yang membukakan pintu Neo mengubur jauh jauh segala pemikiran kekanak-kanakan itu.

Ia mengambil Noel dalam pelukannya, berjalan ke arah kulkas, biasanya di sana Louis punya banyak makanan.

Di lihatnya isi kulkas, Noel yang juga sepertinya sudah kelelahan hanya pasrah menyandarkan pipinya pada bahu ayahnya, mengelapkan sisa air mata dan ingusnya. Neo terlalu lelah untuk sekedar menegur putranya hanya menghela nafas, pasrah.

"Noel mau apel? " Neo menawarkan buah itu, menempelkannya pada kulit kaki Noel, anak itu merungkut kedinginan tapi kemudian menggelengkan kepalanya, dari posisinya anak itu bisa melihat seluruh isi kulkas yang penuh bahan makanan, sebenarnya dari semua itu ia lebih tertarik pada coklat milik bunanya yang berada di balik pintu kulkas.

"Tokat yah, " Jari kecilnya menunjuk benda berbungkus kertas silver.

Neo mengerut tidak setuju, ia menggelengkan kepalanya. Putranya sudah kelebihan gula sampai hipperaktif hari ini.

"Semangka mau ? "

Noel kukuh keras kepala, "tokat! " Katanya sambil menunjuk yang ia inginkan.

Dengan kondisi emosi Neo sedang tidak stabil, terlebih ia lelah dan lapar mendengar putranya yang mulai merengek meminta coklat membuatnya habis kesabaran.

"Noel. " Neo menatapnya tanpa mau di bantah. Di turunknnya anak itu berdiri di depan kulkas mereka yang masih terbuka. "Liat yayah. kenpa Noel jadi ga nurut? Yayah marah kalo Noel begini."

Mata bulat persis ibuny itu bergetar saat Neo mulai berbicara tegas, bibirnya melengkung ke bawah dengan jari saling bertaut mencoba menahan takutnya. Noel berhasil, hanya sekitar dua menit sebelum tangisnya meledak keras, mungkin sampai terdengar ke rumah dokter Jimmy.

Sebenarnya Neo panik takutnya Louis akan semakin marah nantinya, baru saja ia berniat membujuk putranya sebelum tiba saja Louis datang masih dengan wajah cemberut marah ia menggendong  Noel.

" Ayo Noel ikut buna aja, ayah kamu cuma tau maen sama marah marah doang!" Langkahnya sengaja di hentak hentak, sambil menggerutu.

Neo tersenyum kaku, sekarang ia harus bagaimana? Ia menarik nafas mengambil apel untuk dimakannya sendiri.

Sebelumnya,

Weekdays biasanya waktu luang itu Neo manfaatkan untuk pergi ke gym, Atau bermain futsal dengan teman temannya, atau melakukan kegiatan lain di luar seperti mengajak anak istrinya jalan jalan.

komplek perumahan Joylada [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang