just ibund

2.2K 181 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Dari semua istri di kompleks, Kasibook ini yang paling jarang keliatan sekedar duduk duduk cantik di teras rumah, kesehariannya sudah terlalu sibuk bekerja dan memperbaiki jam tidurnya yang berantakan.

Belum lagi merngurus kurcil kurcilnya, meskipun jujur, Book memang paling jarang dirumah, tapi ia masih mengusahakan memperhatikan kebutuhan si kembar sebagai figure seorang ibu.

Melelahkan? Sangat. Tapi book menikmati pekerjaannya, menikmati kesibukannya.

Hari ini Book masuk sift dua, berangkat pukul dua siang pulang pukul sembilan malam, meskipun lelah luar biasa tapi hari ini lumayan bagus, salah satunya ia membantu persalinan normal yang berjalan sangat dramatis. Jika di ingat, Book tidak bisa menahan senyum di wajahnya, membayangkan bagaimana wajah berurai air mata suami si pasien yang pingsan tiga kali selama proses persalinan. Ah itu mengingatkannya pada Force dulu.

"Bun, senyum senyum terus, mikirin apa sih? "

Book mengerjap terkejut saat seseorang mencolek dagunya, saat ia menoleh senyumnya juga terukir di atas wajah cantiknya, "Mas, kenapa ga bilang sih udah sampe."

Force tersenyum lembut menatap wajah lelah istrinya yang hari ini telah bekerja keras, cantik yang tidak bisa di jelaskan, "handphone mas ketinggalan, " Katanya sambil merangkul pudak istrinya membimbingnya menuju mobil mereka yang terparkir di depan tak jauh dari lobby.

Satu kecupan manis hinggap di keningnya, "mau makan apa? "

Seketika pipinya di warai pigmen merah muda, meskipun bukan pertama kalinya suaminya bertingkah manis begitu tetap saja, situasinya di rumah sakit, dan siapapun bisa melihat mereka. "Mass jangan cium cium disini," Book memukul dada suaminya dengan senyum yang merekah manis, demi tuhan debaran hatinya masih sama seperti sepuluh taun yang lalu.

Force mendengus, si tinggi itu memang biasanya tidak peduli pada hal remeh temeh begitu, "Biarin aja, kamu nih kaya ABG malu malu, " sambil mencubit pipinya seolah mereka benar benar remaja kasmaran, astaga gelinya!.

Semenjak masalah terakhir, hubungan mereka memang jauh lebih baik, intinya adalah komunikasi, masalah itu telah terselesaikan dengan kepala dingin menjadikan pernikahan mereka lebih romantis lagi, lebih hijau dari hutan hujan paru paru dunia.

komplek perumahan Joylada [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang