tragedi

1.3K 152 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Sudah sepuluh hari berlalu Force pergi ke Hongkong untuk mengurus bisnisnya, selama itu juga Book merengek setiap hari via video call menanyakan kapan si tapan gagah rupawannya itu pulang ke surga mereka, yakan rumahmu adalah surgamu.

Book menjalani hari harinya semakin sibuk karena harus terus mengawasi putra putrinya di rumah sementara ia bekerja di rumah sakit.

"Masss, kamu ngga kangen anak anak? Kapan kamu pulang? " Lelaki gagah dari layar telepon tersenyum lebar, ia terlihat sedang duduk di restoran tapi Book bisa melihat berkas yang berserakan di meja dan laptop yang terbuka.

"Mas belom bisa mastiin, lounching cabang disini aja di undur sayang, ada masalah perizinan katanya, mas juga ga ngerti kenapa bisa begini, " Force menghela nafas lelah, melepaskan kacamatanya.

Book jadi ikut sedih melihat suaminya yang terlihat pusing, "aku pengen peluk mass, kasian banget suaminya Book tertekan gitu mukanya, "

Force tertawa kecil, ia sama sekali tidak akan menolak pelukan kelinci kecil yang hangat itu. "Mas pesenin tiket pesawat, kamu nyusul sama anak anak mau? "

Book mendengus, "aku masih kerja, anak anak juga sekolah, "

"Gada yang ngurusin mas disini, "

Book terdiam menatap mata lelah di layar itu cukup lama, ia betulan sedih loh melihat suaminya yang mungkin Hari ini habis berteriak memarahi bawahannya karena pekerjaan yang molor dari target. Ia tau betul tabiat suaminya yang galak di luaran sana.

Biasanya ada dirinya yang menenangkan memeluknya sambil membisikan kalimat penenang, karena sebenarnya si besar itu tidak benar benar kuat memendam emosinya sendiri.

"Masssss kerjaanku ga bisa di tinggal,"

Force mengangguk saja. Ia agak sebal tapi energinya juga sudah habis untuk mengurus masalah pekerjaannya.

"Mas jangan macem macem sama sekertaris kamu ya, jangan mentang mentang aku ga disana kamu maen belakang. "

Mendengar perkataan itu, Force malah tertawa, "sekertaris ku Wina, transpuan, aku ga tertarik sama siapapun yang bukan kamu, sayangku moci moci... "

komplek perumahan Joylada [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang