ikut

2.8K 201 29
                                    

Beberapa hari ini Satang memang lebih sulit di tangani, ada saja yang membuatnya uring uringan pada suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Beberapa hari ini Satang memang lebih sulit di tangani, ada saja yang membuatnya uring uringan pada suaminya. Winny di buat pusing sendiri, bgaimna tidak, kakak iparnya disini sementara istrinya malah terus memarahinya, agak gatal juga telinganya, Winny malu lebih tepatnya.

"Lu tuh kenapa sih sebenernya? "

Winny membuntuti istrinya ke kamar, sementara Satang masih mengomel.

"Ya lu pikir aja sendiri, " Katanya, dengan alis mengkerut. Perutnya semakin bulat karena memasuki usia ke delapan bulan, tapi mood jelek dan suasana mengidam masih ia rasakan.

"Ya mikir apa, lu tuh nyuruh mikir mulu emang gue salah apa lagi siii, " Gereget, jika tidak sedang mengandung mungkin Winny sudah melemparkannya ke ranjang.

Satang duduk di kasurnya, matanya merah berkaca kaca, "kasar banget! "

Tuhkan,

Winny memijat keningnya, ia menghela nafas panjang. Sabar, sabar sikap jeleknya itu mungkin keinginan si bayi.

"Yaudah, elu maunya apa bilang, bisa ngomong kan? "

"Lu bohong kan, tahu nya lu ga beli di mamang mamang yang di pikul, lu beli yang di depan minimarket. " Satang sedih, sebelum pulang tadi ia memang meminta suaminya itu untuk membelikan tahu Sumedang, tapi harus dari mamang mamang yang di pikul. ia merasa suaminya ini benar benar tidak punya efort atas keinginannya. Padahal yang mau kan anaknya sendiri.

Mendengar itu winny jadi terdiam, kikuk, bagaimana ia tau? Satang bahkan belum mencicipi nya. "Kata siapa? Bener kok ini yang di pikul. " Winny kembali meyakinkan, tapi Satang malah melotot kesal kemudian menangis rewel.

"Bohong mulu, bohong! "Anak itu tantrum. " Baunya tuh beda, gue ga mau makan! Lu makan aja sendiri! "

Winny stres, istrinya itu belum makan apapun sejak pagi, kata kak Chimon sih begitu. Satang bilang ia mual dan tidak bisa makan apapun. Winny memilih duduk di sisi istrinya, ia menggunakan seluruh kesabarannya untuk bicara lebih tenang. "Emang lu ga laper? " Tanyanya.

Satang mendengus, "gausah tanya tanya, bapak macem apa yang gada efotnya banget. "

Winny mengusap air mata Satang yang meleh di pipinya.

"Gausah pegang! "

Tapi Winny tuli, ia malah memeluk Istrinya. "Tang, gue cape banget tapi gue khawatir kalo lu ga makan, jangan marah marah mulu, gue cariin ya tukang tahu nya, tapi lu harus makan. "

Di perlakuan begitu hati kerasnya luluh juga, Satang kasihan suaminya ini pasti lelah. Ia mengusap punggung Winny kemudian menepuknya, "udah pelukn engap! " Katanya dengan galak. "Yaudah gue makan tahu yang ada aja, " Meskipun masih nafsu Satang akhirnya setuju, dengan syarat ia mau di suapi kak Chimon.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
komplek perumahan Joylada [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang