Hari sudah berganti. Kini Icha sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Mengenai biaya sudah diurus oleh Daren, tapi cowok itu tidak bisa menjemput Icha karena memang ia harus sekolah.
"Pulang sendiri deh, nggak pa-pa yang penting bisa ngemil lagi," ucap Icha mengemasi barang-barang nya.
Ceklek!
Pintu ruangan terbuka dan menampakkan Aldo disana."Yuk pulang," ucap Aldo tersenyum kepada Icha.
"Emang Icha mau pulang kok. Kak Aldo ngapain disini, kaka nggak sekolah?" tanya Icha.
"Kaka mah jemput kamu, jadi nggak pa-pa lag ijin sehari," ucap Aldo.
"Nggak usah lebay deh kak, Icha bisa pulang sendiri," ucap Icha.
"Gue yang enggak mau lo pulang sendiri," ucap Aldo.
"Serah!" ketus Icha berjalan melewati Aldo.
Namun baru selangkah gadis itu melewati Aldo, ia terlebih dahulu diangkat Aldo. Alhasil Aldo menggendong Icha ala bridal style.
"Kak Aldo turunin Icha!" teriak Icha membrontak dalam gendongan Aldo.
"Diam!" gertak Aldo.
Seketika nyali Icha langsung menciut mendengar geetakan Aldo, gadis itupun diam dan pasrah dalam gendongan Aldo.
"Good girl," ucap Aldo.
******
Di lain tempat, Reina sedang menyusuri koridor menuju kantin. Namun baru ditengah koridor ia dihadang okeh Arasya.
Reina mengangkat satu alisnya. "Mau apa lo?" tanya Reina.
"Gara-gara lo Farel ngejauhin gue. Jadi jauhin Farel!" bentak Arasya.
"Yang pacarnya Farel siapa sih, gue kan. Jadi lo yang harus jauhin Farel," ucpa Reina.
"Lo cuma orang baru dalam hidup Farel. Gue sahabat kecilnya Farel," ucap Arasya.
"Oh ya," ucap Reina seraya berjalan mendekati Arasya dengan tapan yang sulit diartikan, hal itu sontak menciutkan nyali Arasya, gadis itu trus berjalan mundur menghindari Reina.
"Lo mau ngapain?" gugup Arasya.
"Dasar pengecut, itu aja takut lo. Gue bahkan belum lakuin apa–apa," ucap Reina tersenyum sinis ke arah Arasya.
Tanpa sengaja Arasya melihat Farel dan teman–teman nya berjalan ke arah mereka. Arasya tersenyum licik.
"Gue minta maaf Rei, gue nggak akan deketin Farek lagi," ucap Arasya mendramatis.
"Maksud lo apasih?" kesal Reina.
Plak!
Arasya dengan sengaja menampar pipinya menggunakan tangan Reina.
"Reina!" teriak Farel.
"Maafin gue Rei, gue nggak akan deketin Farel lagi," ucap Arasya dengan air mata palsu nya.
"Kamu apa-apaan sih Rei, ngapain kamu nampar Arsya?" sentak Farel.
"Bukan gue yang nampar dia, tapi di---." Belum selesai Reina dengan kata-kata nya, sudah terlebih dahulu dipotong Arasya.
"Reina nggak salah Rel, aku yang salah. Mungkin Reina cemburu karena aku deket sama kamu," potong Arasya.
"Kamu kan tau kalo Arasya itu sahabat aku Rei. Kenapa kamu cemburu nya berlebihan kayak gini sih," ucap Farel.
"Bukan gue yang nampar dia tapi dia send---."
"Maksud kamu dia nampar dirinya sendiri, ya nggak mungkinlah, emangnya dia gila nampar diri sendiri!" kata Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY VS BAD GIRL (Selesai)
Random"Farel!" teriak seorang gadis. Jika dilihat maka dapat dipastikan ia sekarang sedang menahan emosinya. "Kenapa?" tanya cowok yang disebut Farel. "Lo, masih nanya kenapa! Setelah lo kempesin ban mobil gue, hah!" maki gadis tersebut. "Itu setimpal den...