CHAPTER 17

1.5K 55 0
                                    

Hari sudah berganti menjadi pagi, matahari sudah mulai menampakkan dirinya. Reina, gadis cantik itu sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ia langsung berlalu pergi menuju gerbang rumahnya tanpa merilik Risa sedikitpun. Hatinya masih begitu sakit dengan apa yang dilakukan Risa, mamanya.

Hari ini ia tidak membawa mobilnya, karena Farel akan menjemputnya hari ini.

Sekitar lima menit kemudian, motor Farel sudah terparkir tepat dihadapan Reina.

"Selamat pacar pagi," cerocos Farel.

"Selamat pagi pacar, Farel. Bukan selamat pacar pagi," ucap Reina.

"Selamat pagi juga," kata Farel.

"Ihh apasih lo, pagi-pagi udah nggak jelas aja."

"Lo yang buat gue nggak jelas, cinta lo buat gue jadi gila dan nggak jelas," Farel menaik turunkan kedua alisnya.

"Apasih lo pagi-pagi udah ngegombal aja. Buruan nanti kita bisa telat," ucap Reina.

"Iya tuan putri, ayo naik," ucap Farel.

Reina langsung menaiki motor Farel. Kini ia tak lagi membutuhkan jaket Farel, karena sekarang ia sudah mengenakan rok yang lebih panjang sampai lututnya.

*********

Setelah beberapa menit mereka sampai di parkiran SMA Nusa Bangsa. Farel langsung menggandeng tangan Reina menuju ke kelasnya.

Di sepanjang koridor, banyak pasang mata yang iri melihat kedekatan mereka berdua. Banyak ucapan-ucapan nyeleneh yang mereka lontar kan terhadap dua sejoli tersebut.

"Yah, kok Farel gandengan sama Reina? Patah hati aku Rel."

"Bebeb Reina kok sama Farel, ihh patah hati aku neng."

"Mereka sosweet banget, yang satu cantik yang satu nya juga ganteng."

Itulah beberapa ocehan-ocehan yang para murid yang berada di koridor lontar kan. Namun kedua sejolli itu tidak menanggapi nya sama sekali, meraka tetap melanjutkan perjalan mereka ke kelas Reina tanpa melepas tautan tangan masing-masing.

"Belajar yang rajin ya, pacar," ucap Farel saat keduanya sudah berada di depan pintu kelas Reina.

Reina dan Farel berada di kelas yang berbeda. Reina berada di kelas duabelas ipa dua, sedangkan Farel berada di kelas duabelas ipa tiga.

"Iya, lo juga belajar yang benar. Jangan bolos dengan manjat tembok sekolah," kata Reina.

"Iya pacar, gih masuk," titah Farel.

Reina langsung masuk ke dalam kelasnya. Setelah Reina masuk, Farel pun pergi menuju ke kelasnya yang berdampingan dengan kelas Reina.

********

Bel sudah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu. Kini Farel, Reina serta sahabat–sahabat mereka sedang berada di kantin.

"Pacar, mau makan apa?" tanya Farel kepada Reina.

"Samain aja," jawab Reina.

"Jadi kalian udah jadian?" tanya Pisty, yang diangguki Farel dan Reina.

"Berarti kalian harus traktir kita sepuasnya hari ini," sergah Risky.

"Lo semua mau pesan apa pun, pesan aja. Nanti gue yang bayar, nggak usah libatin Reina," ucap Farel.

"Anak sultan mah bebas," ucap Alam dan pergi memesan makanan bersama Risky.

"Rel, gue mau lo jagain Reina baik-baik. Jangan pernah  nyakitin dia, karena kalau sampai itu terjadi maka lo harus berurusan sama gue," ucap Aldo.

Semua yang ada di meja tersebut menatap Aldo cengo, pasalnya tidak ada hujan tidak ada angin Aldo tiba–tiba bicara sepanjang itu. Itupun memperingati Farel untuk menjaga Reina.

"Tumben lo bicara panjang kayak gini? Tapi lo tenang aja, gue pasti jagain Reina dan nggak akan nyakitin dia," ungkap Farel.

"Hemm, gue pegang janji lo," ucap Aldo dingin.

"Balik lagi jadi kulkas dia," sindir Reina.

Namun Aldo sama sekali tak menghiaraukan ucap Reina.

'Kak Aldo perhatian banget sama kak Reina. Apa mungkin Kak Aldo suka sama Kak Reina?' batin Icha, yang mulai tampak murung.

Tiba–tiba datang seorang cowok yang menyapa Icha.

"Hi Cha, lo pulang sekolah bareng siapa?" sapa cowok tersebut.

"Mmm, kayaknya pulang naik taksi deh," jawab Icha.

"Lo pulang bareng gue aja, gimana?"

"Icha pulang bareng gue," belum sempat Icha menjawab, Aldo yang terlebih dahulu menjawab nya.

"Lo boleh pergi," usir Aldo. Cowok tersebut langsung pergi meninggalkan meja mereka.

Icha menatap Aldo cengo. Sebenarnya apa perasan Aldo terhadapnya? Baru saja ia mengira bahwa Aldo memiliki perasaan terhadap Reina. Tapi sekarang apa yang dilakukan cowok tersebut membuat nya kembali berharap.

********
Sekarang Reina dan Farel sedang berada di parkiran sekolah. Sahabat–sahabat mereka sudah pulang lima menit lalu.

"Kita mau kemana dulu nih pacar?" tanya Farel saat Reina sudah menaiki motornya.

"Langsung pulang aja deh Rel, gue capek," jawab Reina.

"Kok masih lo gue sih. Kita kan udah pacaran Rei, bilang sayang kek, apa kek," getutu Farel.

"Udah deh Rel, lebay deh," kata Reina.

"Nyeye."

Farel langsung mengendarai motor nya meninggalkan area sekolah. Setelah limabelas menit perjalan, tiba–tiba ada geng motor yang mengikuti motor Farel.

"Rel kayaknya mereka ngikutin kita deh," ucap Reina.

"Sial mereka ngikutin gue," umpat Farel.

"Mereka siapa Rel?" tanya Reina yang mulai ketakutan.

"Mereka geng nya si Bryan, kayaknya mereka mau balas dendam sama aku. Tapi kamu tenang aja, aku nggak akan biarin mereka apa–apain kamu," ucap Farel yang mulai mempercepat laju motornya, hingga memasuki jalan yang dikelilingi hutan.

Reina yang benar–benar ketakutan langsung memeluk Farel dengan erat. Andai saja ini mobil, maka Reina sendiri yang akan mengendarainya. Maka tidak akan bisa geng bryan menyusul mereka.

Namun kecepatan mereka juga tidak kalah, ahirnya mereka dapat menyusul Farel dan Reina hingga motor mereka sejajar. Mereka dengan sengaja menendang motor Farel dari samping. Alhasil karena tidak bisa menyeimbangkan motornya, ahirnya motor Farel oleng, dan masuk kedalam hutan. Karena memang motor Farel oleng sehinggal Farel tidak dapat mengendalikan laju motornya sehingga Farel dan Reina terjatuh ke dalam sebuah jurang.

"Bos mereka jatoh, gimana ini?" tanya salah satu anggota Bryan.

"Biarin aja, sekalian mati sih Farel," ucap Bryan dan langsung pergi meninggalkan tempat tersebut bersama anggota gengnya.

Next

#Acc_min

BAD BOY VS BAD GIRL (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang