CHAPTER 39

921 42 0
                                    

      Arasya menatap tidak percaya kejadian yang ada dihadapannya saat ini. Bukankah Farel dengan jelas sudah memutuskan hubungan nya dengan Reina, lalu bagaimana mungkin Farel memeluk Reina dengan mudahnya.

"In-ni maksudnya apa Rel?" gagab Arasya.

"Maksud aku apa?" beo Farel.

Farek menepuk jidat nya sendiri. "Ya ampun, maaf Sya," ucap Farel melepas pelukannya dari Reina.

"Reina, kamu apa-apaan sih ikat Arasya kayak gini. Tadi apain aja dia?" ucap Farel.

"Aku siram pake air dingin, trus ditampar," jawab Reina dengan santai nya.

"Reina, kamu tuh ya, benar–benar!" geram Farel.

Seketika muncul sebuah senyuman dari bibir merah Arasya melihat tingkah Farel yang seakan-akan membela dirinya.

'Rasain lo Reina, pasti Farel bakal lepasin gue,' batin Arasya tersenyum kemenangan.

"Ya, trus mau kamu apa?" kesal Reina.

"Kurang sayangku kalo cuma pakai air dingin, kenapa nggak sekalian aja pakai air panas biar muka sok alimnya itu klupas sekalian," ucap Farel.

Seketika wajah yang tadi sebelum nya tersenyum langsung terkejut.

"Mak-sud kamu apa Rel," tanya Arsya.

"Kamu aja sayang yang jelasin capek aku ngedrama sama tuh cewek," ucap Farel kepada Reina.

"Ok sayangku," jawab Reina.

"Nggak usah sayang-sayangan disini, nggak liat disini banyak jomblo," kesal Sindy.

"Udah deh, siapa suru kalian betah banget jomblo. Kita balik ke topik," ucap Reina.

Reina berjalan ke arah Arsya yang masih mematung ditempat. Jujur saja ia masih terkejut dengan apa yang terjadi. Yang semula ia mengira bahwa ia telah berhasil memisahkan Reina dan Farel, sekarang malah keduanya malah makin lengket.

"Lo pikir gue bego? Lo udah nyamar jadi orang yang salah. Orang yang sedang lo gantiin tempatnya itu bukan hanya sahabat Farel, tapi juga almarhum sahabat gue," sentak Reina seraya mencengkram dagu Arasya.

"Gue benar–benar sahabat nya Farel, kalo mengenai sahabat lo itu gue nggak tau," elak Arasya.

Reina tersenyum sinis, ia mengutak-atik hpnya. Ia memperlihatkan foto Arasya yang sedang bermesraan dengan seorang pria yang umurnya seusia papah Reina, atau dapat dikatakan om-om.

"Lo dapat darimana foto itu!" teriak Arasya.

Flash back on

Saat ini Reina dan Farel sudah sampai di depan rumah Reina. Setelah tadi mereka dari rumah sakit.

"Masuk Rel," ajak Reina.

Farel hanya menurut, sebenarnya ia bingung dengan keberadaan sebuah motor yang tidak asing bagi dirinya.

Ceklek!

Reina membuka pintu utama dan langsung merebahkan dirinya disalah satu sofa ruang tamu, tanpa memperdulikan seseorang yang sudah ada disana.

"Daren, lo ngapain disini?" tanya Farel kepada orang itu.

"Diajak sama pajar lo," jawab Daren.

"Ini ada apaan sih Rei? Kenapa Daren ada disini?" tanya Farel.

"Daren, lo jelasin semuanya sama Farel. Siapa sebenarnya Arasya," titah Reina.

"Maksudnya apasih?" tanya Farel yang tidak mengerti.

"Gini Rel, Arasya sebenarnya itu bukan sahabat kecil lo dia itu jalang yang keluar masuk club," tutur Daren.

"Maksudnya?" beo Farel.

BAD BOY VS BAD GIRL (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang