CHAPTER 11

1.7K 60 0
                                    

Malam harinya setelah semua siswa mendirikan tenda masing-masing, akan diadakan jilid malam. Yang dimana semua siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok, yang satu kelompok terdiri dari empat anggota.

Setiap kelompok akan mengelilingi hutan mencari petunjuk yang telah disembunyikan oleh para guru di hutan. Dan anggota yang mendapat petunjuk paling banyak maka itulah pemenangnya.

Saatnya pembagian anggota kelompok.

"Kelompok pertama Pisty, Risky, Alisa, dan Reza," ucap Bu Dewi.

Kita peesingkat aja nama kelompoknya ya.

"Dan kelompok terakhir, Alam, Laura, Reina, dan Farel," ucap Bu Dewi.

"Sekarang kalian silakan mulai jilid malamnya, dan jangan sampai ada yang terpisah dengan anggotanya,"

Akhirnya semua kelompok mulai menyusuri hutan mencari petunjuk yang telah disembunyikan oleh para guru.

Kelompok Farel berada paling belakang. Namun semenjak masuki hutan, Laura tidak henti-hentinya memeluk lengan Farel, tapi tidak ada tanda Farel menolaknya.

"Ihh, Rel aku takut," ucap Laura seraya memeluk lengan Farel.

"Udah kamu tenang aja, kan ada aku," jawab Farel.

"Masa mak lampir takut sih," sindir Reina.

Mereka melanjutkan perjalan mereka dengan sesekali Laura sengaja memeluk lengan Farel, emang dasar cewek modus.

"Itu, ada botol tuh," ucap Alam seraya menunjuk sebuah dahan pohon.

"Yaudah gue ambil dulu," kata Farel.

"Ihh, aku takut, jangan tinggalin aku," ucap Laura dengan centilnya memeluk lengan Farel.

'Kalo bukan buat Reina cemburu, udah dari tadi gue buang nih cewek. Heran gue, nempel mulu kayak prangko," batin Farel.

"Kamu tenang aja ya, sebentar doang kok," ucap Farel.

"Nggak usah nempel–nempel juga kali. Jadi cewek kok centil amat," sewot Reina.

Sebenarnya sudah dari awal ia merasa kesal dengan tingkah Laura itu, tapi ia berusaha untuk bodo amat, baru sekarang ia benar–benar kesal.

"Ihh, mending Reina aja yang ambil," ucap Laura.

"Wahh nggak ada kapok loh ya, punya nyawa berapa lo? Lo nggak lupa kan yang kemaren," sinis Reina.

"Emang ada apa kemarin?" tanya Farel.

"Nggak ada sih, cuma ada nenek lampir yang jadi mainan anggota gue," ucap Reina.

"Udah nggak usah ribut, biar gue aja yang ambil botolnya," ucap Alam seraya berjalan mengambil botol.

Setelah itu, mereka kembali melanjutkan perjalan mereka. Sampai di tengah perjalan, tiba–tiba Laura mengeluh.

"Ihh, Rel aku capek," rengek Laura.

"Yaudah sekarang kita istirahat dulu disini, sekalian isi tenaga," ucap Farel.

"Alam, lo bawa air ngga, soalnya gue  haus, botol air gue kebawa sama Alisa," ucap Reina.

"Sorry Rei, tapi air gue udah habis," ucap Alam.

"Yaudah lah nggak papa," pasrah Reina.

"Rel, boleh minta minum nggak soalnya minum aku udah habis," ucap Laura.

"Yaudah, nih minum aja sampai kamu puas," ucap Farel seraya melirik ke arah Reina.

"Gue udah kehausan dari tadi nggak dia kasih, eehh tuh mak lampir langsung dikasih," gumam Reina, tapi bisa didengar Farel.

BAD BOY VS BAD GIRL (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang