Viston Hotel
'Ceklek'
Ares baru saja keluar dari dalam kamar mandi saat ponsel Anna di dalam tas berbunyi. Saat panggilan ketiga barulah Ares mulai mencari keberadaan ponsel yang berisik sedari tadi sembari mengeringkan rambutnya yang basah. Keramas ? Tentu saja! Pria ini menggempur Anna seolah tidak akan ada hari esok. Terbukti dengan Anna yang masih terlelap saat jarum jam menunjuk angka 08.50 pagi.
'Drrt'
Saat akan menjawab, panggilan dari aplikasi hijau itu sudah diputuskan dan tak lama muncul sebuah pesan chat.
'Kau menghubungi suamiku? Kau ingin uang? Dasar tidak tau malu! Kau sama seperti ibumu, sama-sama lintah! Kalau sampai aku tahu kau menghubungi suamiku lagi, kau akan ku kirim ke neraka!'
Tersenyum simpul lalu tangannya terlihat menari diatas layar ponsel, 'Kau yang akan aku kirim ke neraka! A' Memblokir dan menghapus kontak orang tersebut, 'Mama Amanda'
Penthouse ini dibangun di bagian paling atas hotel Viston. Ada ruang tamu, ruang tengah, dapur dan sebuah mini bar. Letaknya di daerah pinggir danau. Cukup jauh dari kantor utama tapi jauh juga dari hiruk pikuk ibu kota.
Di ruang tengah Steve telah menunggu. Sedikit terkejut melihat bosnya yang belum bersiap.
"Apa agendaku hari ini ?" Ares bertanya sambil berjalan mengambil air minum berkemasan botol plastik. Tak ada makanan, hanya air putih kemasan dan yeaah, minuman alkohol.
"Hari ini pukul 10 pagi anda ada rapat dengan perwakilan dari sebuah perusahaan properti dari Rusia. Tuan Evan juga berpesan untuk pulang karena ada hal penting ingin yang dibicarakan." Steve membaca apa saja yang tertulis pada layar display tablet dengan logo apel digigit.
"Kenapa harus di rumah ? Di kantor juga bisa, kemarin aku baru kesana. Katakan aku tidak akan pergi kalau bertemu di rumah."
"Saya juga sudah mengatakan jika tuan pasti akan keberatan, tapi tuan Evan bilang ini sangat penting dan tidak bisa dibicarakan di luar rumah." Ares menarik napas pelan, "Baiklah. Carikan pakaian wanita lalu antarkan kesini. Jangan yang terlalu terbuka, bila perlu carikan pakaian kasual dengan ukuran L. Sekalian dengan sarapan pagi untuk 2 orang."
'Blam!'
Pintu kamar tertutup meninggalkan Steve yang terlihat kebingungan. 'Wanita ? Untuk Nona Emma ?' Seketika matanya langsung melotot ketika menyadari sesuatu, "Nona Anna ?!! Astaga! Apa tuan Ares ..."
«««««
Kantin RS. Ottawa
Dokter Johan sedang sarapan di kantin rumah sakit ketika ponselnya bergetar, 'Manda'
"Halo ma, ada apa ?"
"Sudah lihat foto yang ku kirim ?" Selalu. Tak pernah ada sapaan manis dari sang istri. "Foto apa? Aku sedang sarapan di kantin." Tadi pagi mereka sempat bertengkar karena istrinya tahu Anna menghubunginya. Alhasil karena kesal Johan langsung pergi tanpa menyantap sarapan paginya.
"Buka WhatsAppmu dan lihat!" Dokter Johan tetap melakukan yang diminta istrinya walau terlihat kesal. Sebuah foto tangkapan layar 'Kau yang akan aku kirim ke neraka! A' Seketika wajah dokter itu terkejut.
'Sejak kapan Anna berani membalas pesan ibunya seperti ini ? Manda memang kasar, tapi ini pertama kalinya Anna seperti ini. Apa putrinya sudah muak akan sikap ibu tirinya? Maafkan ayah, nak. Tunggu! A ?'
"A ?"
"Apa maksudmu A ? Kau baca tidak ?!!" Suaminya hanya diam saja dari tadi, membuat rasa kesalnya semakin membumbung tinggi setelah gagal menghubungi Anna untuk mencaci maki. Sepertinya Anna sudah memblokir kontaknya setelah mengirimkan pesan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT GUY
ActionKesalahan informasi yang diterima Ares membuat ia melakukan kesalahan besar yang tidak akan pernah ia sesali seumur hidupnya. Alvares Montana, pria dengan perangai tenang yang tidak suka mengusik orang lain. Namun jika ada yang mengusik hidupnya mak...