Seorang pelayan berlari dari teras depan menuju ruang keluarga di mansion Montana.
"Permisi tuan, tuan muda Ares datang berkunjung."
Di ruangan itu ada Evan, Maya beserta dengan Emma yang sedang menangis sesenggukan. "Bawa Emma ke kamarnya, jangan sampai Ares tahu. Papa akan menemuinya," perintah Evan pada istrinya. Maya lalu menuntun Emma menuju kamarnya di lantai dua. Tuan Evan sendiri berjalan ke arah ruang tamu bertepatan dengan Ares dan Steve yang baru saja sampai di pintu utama mansion.
"Tumben sekali datang tanpa dipaksa dulu." Tuan Evan duduk di sofa single lalu menatap Steve seolah bertanya ada apa, namun Steve hanya menggeleng. Asisten pribadi Ares itu memang tidak diberitahu apapun oleh bosnya.
"Dimana Anna Harley?" Ares bertanya sambil melepaskan jam tangan bermerk di lengan kiri dan meletakkannya ke atas meja kaca didepannya.
"Anna? Anna anaknya Johan maksudmu? Kenapa memangnya?" Matanya mengawasi putranya, firasatnya merasakan bahwa Ares sudah tahu tentang tindakan mereka yang menculik Anna.
Ares hanya terkekeh, "Jangan membuatku bertanya dua kali tuan Evan." Suaranya memberat, tanda bahaya.
"Kau ini kenapa ? Datang-datang bukannya bertan-ARES!!!"
'Brugh!'
Terlambat.
Saat tubuhnya ingin bangun untuk mencegah, tapi tak lebih cepat dengan putranya yang telah lebih dulu menerjang tubuh Steve dengan pukulan yang telak, keras sekali.
Tubuh asistennya itu menghantam tembok keras di belakangnya, sebelum akhirnya jatuh ke lantai. Kaca matanya bahkan terlempar jauh dan pecah.
"KAU INI APA-APAAN!!! KENAPA MEMUKULNYA?!! KAU SUDAH GILA?!!" Raung tuan Evan. Sedangkan pria itu hanya tersenyum miring.
Ares mendekati Steve, "HENTIKAN ARES!! KAU INI KENAPA?!!!" Tuan Evan berjalan mendekat namun terhenti saat telunjuk putranya tepat mengarah padanya.
"Kalian pikir aku tidak tahu jika kalian yang menculik Anna?" Steve yang merasakan pusing dikepalanya akibat pukulan tadi kini menjadi ketakutan. Bosnya sudah tahu. Tamat sudah riwayatnya.
"Lalu kenapa! Dia tidak pantas kau perlakukan seperti itu!"
Ares mengangkat tubuh Steve, "Itu artinya kau sudah membohongiku kan? KALIAN BERSEKONGKOL DAN MENIPUKU!!"
"ALVARESS!!!" Maya yang baru datang dari lantai dua langsung berteriak saat melihat tangan kanan putranya terangkat, hendak memukul asistennya.
"Kau ini kenapa Nak? Kau tidak kasihan padanya? Dia yang selama ini membantumu, Nak! Steve hanya mengikuti perintah dari kami." Dua orang pengawal datang dan menarik paksa tubuh Steve dari cengkraman Ares.
"Bawa dia ke belakang. Suruh pelayan untuk menelpon dokter keluarga."
"Baik tuan." Tuan Evan bisa sedikit bernapas lega sekarang. Matanya kembali menatap tajam putranya.
"Memang benar kami membawa Anna ke sini dan dia juga sudah cerita semuanya. Tentang tuduhanmu yang keliru dan persyaratan bodohmu padanya. Ada Papa dan Mama disini, kenapa tidak bertanya langsung tapi malah mencari dari orang yang bahkan tak pernah tahu sedikitpun tentang hidup kami dimasa lalu? Dasar bodoh!" Tuan Evan berdiri sambil bertolak pinggang dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya menunjuk-nunjuk pada Ares.
"Tidak mungkin juga kalian yang akan berkata jujur." Ares membuang wajahnya, tak ingin menatap ibu tirinya yang kini mencoba mendekatinya.
"Kalau bukan kami, lalu siapa yang bisa kau percayai ? Kami yang menjalani masa itu dulu, ibumu bunuh diri bukan dibunuh dengan sengaja. Mau balas dendam kepada siapa?!!" Emosi tuan Evan mulai naik sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/344313698-288-k881679.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT GUY
ActionKesalahan informasi yang diterima Ares membuat ia melakukan kesalahan besar yang tidak akan pernah ia sesali seumur hidupnya. Alvares Montana, pria dengan perangai tenang yang tidak suka mengusik orang lain. Namun jika ada yang mengusik hidupnya mak...