THAT GUY BAB 42

442 75 8
                                    

SEMUA TOKOH, ORGANISASI LOKASI DAN KEJADIAN DALAM CERITA INI HANYA FIKTIF DAN MURNI IMAJINASI PENULIS!

SEMUA CAST BUKAN MILIK PENULIS!

IDE CERITA MILIK PENULIS!

♥♥♥♥♥

Alvares memasuki lorong layaknya labirin diantara banyaknya countainer dengan tumpukan kayu palet di sisi kiri dan kanan. Ia menempelkan telinganya pada dinding countainer untuk mendengar suara.

Trak!

"Angkat tangan! Kau sudah dikepung!"

Sebuah suara dari arah belakang terdengar nyaring. Ares berbalik dan mendapati jika dirinya sudah terkepung dengan banyaknya senjata yang tengah mengarah padanya.

Mendengus malas, ia mengangkat kedua tangannya ke atas. Berjalan sesuai arahan musuh. Tak melawan karena memang ia tak membawa senjata. Jika membawa pun, sepertinya akan kesulitan.

Sejak malam dimana istrinya Anna menangisi tubuhnya yang memar saat itu, Ares tak mau lagi melukai tubuhnya. Karena Anna jika melihatnya, wanita itu akan menangis sepanjang malam. Dan yang akan dirugikan adalah dirinya karena tidak akan mendapatkan jatahnya.

Oh sial! Dia sudah merindukan istri dan putranya.

♥♥♥♥♥

Drrt! Drrt!

"Dua orang sudah tertangkap tuan. Yang satu masih dalam pengejaran."

"Hmm. Alvares?"

"Dia juga sudah ditangkap."

"Jangan ada yang menyentuhnya. Dia bagianku."

"Baik tuan."

Tut!

"Kau yakin bisa mengatasinya?"

"Tentu saja sayang, hahahaa..."

Zico Moul adalah putra tunggal Perdana Menteri Kanada saat ini. Pria dengan perawakan tampan tersebut saat ini sedang berada di atas salah countainer di dalam dermaga. Tampilan rapinya hanya terlihat ketika ia berada di khalayak ramai. Tak banyak yang tahu siapa sebenarnya pria ini.

Berdiri dengan tatapan pongah dengan tangan kanan yang memegang sebatang rokok sementara tangan kiri memeluk sang kekasih, Agnes Taylor.

Keberadaan mereka disini untuk bertemu dan kalau bisa mereka akan menghabisi Alvares Montana malam ini juga. Sudah cukup Ares mengacaukan bisnis mereka satu tahun belakangan ini.

"Kau tahu, dia sebenarnya sangat tampan dan menggairahkan. Tapi sayang, sudah beristri." Agnes tertawa sambil mengamati dua pria yang terkepung di bawah sana.

"Dan sayangnya lagi, malam ini dia akan mati. Ada kata-kata terakhir?" Ujar Zico pongah.

"Oh sayang, kau terlalu kejam padanya, hahahaaa..." Mereka tertawa hingga salah satu anak buah Zico datang menginterupsi. Memberitahu jika persiapan sudah selesai.

Keduanya menuruni tangga dan berjalan dengan santai. Menemui mangsa utama yang sudah tiba.

♥♥♥♥♥

"Waahhh! Akhirnya kita bertemu juga, hahahahaa..." Tawa Zico setelah bertemu tatap dengan Ares yang melengos malas melihat kedatangannya. Tak jauh berbeda dengan Billy yang malah menatap kesal pada sekumpulan manusia disekitarnya. Dan itu cukup memancing emosi Zico karena tidak bisa mengintimidasi musuhnya.

THAT GUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang