THAT GUY BAB 8

545 63 5
                                    

Billy Hernandez memasuki ruangan paling pojok di lantai dua rumah Eric Montana. Hari ini tangan kanan Evan itu akan menyerahkan surat pengunduran dirinya menjadi pengawal yang sudah dia lakoni selama dua setengah bulan.

Saat masuk, Kevin tengah duduk di salah satu sofa di ruangannya sambil merokok. Orang kepercayaan tuan Eric itu sedang melihat ponsel yang menampilkan situs judi online.

"Ada perlu apa?" Mendongak sebentar lalu kembali fokus pada ponselnya.

"Saya ingin mengundurkan diri tuan," Billy menyodorkan sebuah amplop ke arah Kevin yang memfokuskan perhatiannya pada pria yang berdiri dihadapannya.

"Kenapa? Kurang betah atau memang tidak mampu? Hendak kemana kau ?" Kevin menerima dan membaca sepintas isi amplop yang memang bertuliskan 'Surat Pengunduran Diri'

"Akhir-akhir ini saya sering batuk tuan, sudah minum obat tapi tidak ada perubahan malah tubuh saya semakin melemah. Saya takut menjadi beban disini." Saat diterima bekerja disini, salah satu persyaratan yang wajib dipatuhi adalah jika sakit atau terluka adalah tidak boleh ke rumah sakit.

Sebisa mungkin mereka tidak boleh membangun hubungan dengan pihak luar. Itulah mengapa seluruh pekerja di rumah besar ini merupakan yatim piatu.

"Tunggu sebentar, saya beritahu tuan Eric dulu." Kevin berjalan kearah jendela besar diruangannya kemudian menghubungi tuan Eric yang sedang bersantai di taman belakang puri. Sementara Billy mulai memindai isi ruangan ini.

"Tuan Eric setuju. Paling lambat nanti sore, gajimu bulan ini akan ditransfer ke rekeningmu. Kau boleh pergi sekarang." Mendengar kalimat persetujuan itu membuat Billy sedikit menunduk dan mengucapkan kata terima kasih lalu menyeret kakinya keluar.

Ini semua atas perintah tuan Evan. Semalam, bosnya itu menghubungi Billy dan berdiskusi tentang sesuatu. Billy langsung setuju karena jika ingin melakukan penyelidikan, maka ia harus pergi ke beberapa tempat yang sudah dia curigai sementara mereka yang bertugas menjaga puri tidak sembarang bisa keluar masuk.

«««««

Anna dan Ares kini tengah duduk berhadapan di ruang tengah Penthouse. Di atas meja yang berada di tengah keduanya terdapat sebuah kertas dan beberapa pil yang dibungkus plastik bening kecil.

"Ini adalah surat pernyataan. Baca baik-baik, setuju atau tidak tetap dilakukan. Kau tidak punya pilihan." Anna mengangkat kertas itu lalu mulai membaca.

1) Tidak akan memberitahu tentang semua yang terjadi kepada siapapun

2) Tidak akan meminta bantuan kepada siapapun

3) Bersedia bersaksi jika ibu saya adalah orang yang telah membunuh nyonya Julia Davis

4) Tidak akan hamil

5) Akan rutin meminum pil anti hamil

6) Jika terlanjur hamil maka saya bersedia untuk menggugurkannya

7) Bersedia untuk dibebaskan setelah 3 (tiga) bulan

"Kau benar-benar sudah gila!" Sentak Anna keras. Air matanya mungkin akan kering sebentar lagi. Sejak masuk ke tempat ini, setiap harinya dia lewati dengan derai air mata. Bagaimana bisa ada manusia semacam Ares ?

"Sudah ku bilang kau tidak punya pilihan lain sayang, ingat ayahmu." Terkekeh pelan kemudian mendorong obat di atas meja.

"Jangan sampai kau hamil. Ini pilnya. Minum setelah setiap kita selesai bermain. Oh ya! Hampir lupa, berbahagialah karena mulai besok ku ijinkan kau untuk kembali bekerja. Tapi ingat! Disinilah kau akan tinggal sampai tiga bulan kedepan."

THAT GUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang