THAT GUY BAB 27

622 88 9
                                    

Mansion Montana terlihat ramai. Semua tengah berkumpul untuk membicarakan tentang rencana keluarga Montana yang akan menemui keluarga Johan William esok hari. Jimmy, Steve dan Billy juga terlihat hadir. Beberapa hadiah juga sudah selesai dikemas.

Disaat yang lain sibuk menyusun rencana, Anna dan Ares justru terlihat diam. Mata pria itu terus memandang putranya sejak tadi. Dia tidak berani menggendong Noah karena Anna seperti menghalau Noah untuk bersamanya. Dan semua itu tidak luput dari pandangan tuan Evan serta yang lainnya. Dilihat dari gelagatnya sepertinya Areslah yang melakukan kesalahan terhadap Anna.

Tak tahan dengan tingkah dua orang itu, tuan Evan langsung menyeret Ares pergi menuju teras samping. Ingin menginterogasi putranya yang bodoh itu.

"Apa yang terjadi antara kau dan Anna?" Ares mendengus, "Tidak ada apa-apa. Namanya perempuan, apa-apa dibawa perasaan. Baru bic-auuw!" Ucapannya terhenti karena telinganya dijewer papanya.

"Papa kan sudah bilang, jangan macam-macam! Kau lupa bagaimana hubungan kita dengan ayahnya Anna waktu lalu? Awas saja kalau sampai Anna mengadu dan Johan membatalkan rencana pernikahan kalian, Papa hajar kau!" Hardiknya sebelum ia kembali menyeret Ares untuk masuk ke dalam.

"Aku dibawa kesini hanya untuk diberitahu hal yang tidak penting?" ujar Ares yang kembali dipelototi oleh papanya. Baru saja ingin mengomeli anaknya, tiba-tiba suara tangisan Noah terdengar. Ares buru-buru masuk untuk melihat putranya.

"Dia kenapa?"

"Kepentok mainannya sendiri," jawab Emma. Noah menggerakan tangannya yang memegang mainan dengan cepat sehingga mengenai dahinya.

Anna langsung menggendong Noah saat Ares akan mengambil anaknya. Semua yang ada disana hanya terdiam. Wanita itu membawa Noah ke dalam kamar, namun bukan kamar Ares melainkan kamar Sandra.

"Kalian berdua ada masalah apa, Nak?" Maya yang duduk didekat Ares bertanya sambil memegang tangan putranya. Ares tidak menjawab, pria itu melangkah mengikuti Anna.

"Bagaimana dengan besok? Anak itu benar-benar bodoh!" Umpat tuan Evan. Belum apa-apa putra bodohnya itu sudah membuat kekacauan.

Ceklek!

Pintu kamar Sandra dibuka, menampilkan Anna yang sedang menyusui Noah di atas tempat tidur. Ares mendekat, "Kenapa tidur disini?" Tidak ada jawaban.

Noah yang melihat ayahnya langsung melepas puting ibunya lalu mengangkat kedua tangannya pada Ares. Namun lagi-lagi dihadang oleh Anna. Hal itu membuat kekesalan Ares semakin memuncak. Pria itu mengambil Noah dengan paksa kemudian keluar dan masuk kedalam kamarnya sendiri.

Sesampainya disana, dia menyalakan tv dan mencari chanel yang menayangkan pertandingan basket.

Kekesalannya perlahan menghilang setelah mendengar Noah yang terus mengoceh melihat pertandingan di layar televisi.

Setengah jam kemudian barulah Anna memasuki kamarnya. Dua lelaki itu masih anteng menonton, tidak menoleh sedikitpun padanya. Suasana canggung dirasakan oleh Anna, bingung mau melakukan apa. Mau tidur, malu. Mau bergabung bersama mereka apalagi.

Tadi sebelum kesini, dia sempat berbicara dengan orangtua Ares.

"Ares tidak biasa menunjukan ekpresi yang berlebih. Berterima kasih atau meminta maaf adalah hal yang sulit ia lakukan, itulah kenapa dia sulit berucap kata manis dan lembut. Tapi percayalah, jika dia sudah menyayangi seseorang maka bukan hanya kasih sayang yang dia beri tapi segalanya. Apapun akan dia lakukan. Kalian hanya perlu waktu untuk bersama agar bisa saling mengenal satu sama lain."

Benar. Ares memang bukan lelaki romantis. Tapi sejauh yang Anna tahu, pria itu telah melakukan banyak hal untuk melindungi mereka semua. Dia juga teringat kejadian di mall saat ada yang mengikuti mereka. Tidak sampai setengah jam pria itu sudah datang menghampirinya. Lalu waktu Sandra keracunan, dia juga berlari dan memeluknya dengan gemetar karena ketakutan.

THAT GUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang