Kabar kematian Mark Atkinson membuat Nando dan beberapa temannya berlari kalang kabut kembali ke kantor untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Tak berselang lama, Bryan datang dan memberi kabar terakhir yang ia dapat dari Mark sebelum kematiannya. Ares memang menugaskan Bryan untuk bertemu dengan Mark hari ini di sel tahanan sesuai permintaan sang mantan menteri yang ingin memberikan sesuatu pada Ares.
Bryan menyodorkan secarik kertas, "Beliau hanya memberikan saya ini tuan." Ares menatap sepotong kertas tersebut.
"Kau tahu penyebab kematiannya?"
"Yang saya dengar, beliau memakan makanan yang ada racunnya."
Ares mengangguk, "Pantau saja. Aku tak ada urusan dengan kematiannya. Beri tahu yang lain untuk tetap perketat penjagaan."
"Baik tuan," ujar Bryan sebelum pamit undur diri.
Ares menatap potongan kertas itu dengan tatapan datar. Malas sekali rasanya jika harus berurusan dengan manusia-manusia serakah ini.
Saat ini ia hanya ingin fokus pada pekerjaan dan keluarganya saja. Apalagi ada Anna dan Noah sekarang. Untuk kematian kakeknya, mungkin ia akan melepaskannya. Eric sendiri yang lebih memilih jalan tersebut, maka sudah sepantasnya kakeknya itu mendapatkan balasan.
«««««
Johan memarkirkan mobilnya dan menatap rumah mewah didepannya. Tak lama, seorang pria datang mendekat, "Tuan besar sudah menunggu anda, silahkan masuk." Ujarnya mempersilahkan masuk setelah membuka pintu pagar.
Begitu sampai, sang tuan rumah sudah berdiri di pintu masuk rumah untuk menyambutnya dengan senyuman lebarnya.
Dua pria baya itu saling memeluk, "Sudah lama sekali, terakhir kali kau datang sekitar tahun lalu." Keduanya melangkah masuk sambil berangkulan.
"Ku lihat kau akhir-akhir ini cukup sibuk," ujar Johan sambil duduk di sofa ruang tamu. Si tuan rumah tergelak, "Yah, kau tahu seperti apa pekerjaanku. Kau sendiri bagaimana?"
Johan mendesah pelan, "Aku akan bercerai,"ujarnya. Pria yang duduk dihadapan Johan cukup terkejut walau sudah lama ia memperkirakan bahkan mengharapkan hal ini terjadi.
"Aku turut berduka. Aku tahu ini sulit tapi ini yang terbaik untukmu. Kau pantas mendapatkan yang lebih baik."
Johan menyugar rambutnya, "Kapan kau akan jujur pada Anna tentang siapa dirimu yang sebenarnya? Sebentar lagi ia akan menikah."
«««««
Pukul lima sore, seorang laki-laki berusia belasan tahun membuat keributan di depan mansion keluarga Montana. Remaja itu berteriak ingin bertemu dengan seseorang bernama Ares untuk meminta tolong.
Tuan Evan yang mendengar keributan itu meminta seorang pengawalnya untuk menyuruh anak itu untuk masuk agar tak memancing perhatian tetangga sekitar.
Saat masuk dan melihat tuan Evan, anak itu berlari dan berlutut, "Anda yang bernama tuan Ares? Tolong aku! Tolong selamatkan ibuku! Tolong selamatkan ibu!!" Raung anak itu sembari menangis.
Tuan Evan mencoba membantunya untuk berdiri namun ditolak. Ia terus saja berteriak histeris meminta tolong, "Aku bukan Ares, aku ayahnya. Kau tenanglah dulu agar kau bisa berbicara yang jelas. Siapa namamu?"
"Ada apa? Kenapa ribut-ribut?" Maya yang sedang membantu mempersiapkan pernikahan putranya langsung berlari keluar bersama Sandra dan Celine.
"Aku juga tidak tahu siapa anak ini, dia hanya bilang ingin ditolong oleh Ares. Bawa dia masuk saja." Pinta tuan Evan pada pengawalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT GUY
ActionKesalahan informasi yang diterima Ares membuat ia melakukan kesalahan besar yang tidak akan pernah ia sesali seumur hidupnya. Alvares Montana, pria dengan perangai tenang yang tidak suka mengusik orang lain. Namun jika ada yang mengusik hidupnya mak...