Sub Unit Baru

449 28 4
                                    

Aku masih mengingatnya dan juga masih bisa merasakan bagaimana dia melompat ke ranjang dan memeluk ku di pagi hari 1 tahun yang lalu.

"Hoba, bangunlah. Lihat ini." Katanya dengan ekspresi yang menunjukkan bahwa dia sedang bahagia.

"Mwoooooo?"

"Army begitu menggila. Lihatlah."

"Kau yang gila Hyung, ini masih terlalu pagi kenapa kau sudah menggangguku?" Aku sangat kesal.

"Pertama, ini diluar perkiraan ku dan aku sangat senang. Kedua, buka matamu, ini bukan pagi. Matahari sudah diatas kepala. Ayolah, il-eona." Katanya memaksa.

Aku dengan sangat terpaksa membuka mataku dan meraih ponsel yang dia sodorkan di depan wajahku.

Haishhhhh... berita yang sama. Army merespon baik pada apa yang dilakukan Yoongi Hyung secara spontan di Hawaii itu.
Hyung yang menurut Army paling dingin itu memberi nama pada unit kami. SOPE. Bahkan dia menginginkan untuk mentato namaku di tubuhnya. Aku tak menyangka bahwa dia luar biasa.....gila.

Aku tidak menginginkannya. Aku tidak mau ada tindik ataupun tato di tubuhku. Aku takut Appa membunuhku jika aku melakukannya.

Melihat wajah kecewanya, sungguh membuatku tidak enak. Jadi ku sarankan untuk membuat Henna sesuai keinginannya.
Henna bisa menghilang bukan?
Jadi aku baik-baik saja tentang itu.

Dia menyetujuinya. Dia benar- benar membuat Henna dengan nama lengkapku di punggungnya. Dan aku membuat nama SOPE 4ever di lenganku.

Aku dan Suga Hyung membuat proyek single bersama. Ini hanya keisengan pada awalnya. Tapi tanggapan agensi yang positif dan dukungan yang diberikan para member membuat kami bersungguh - sungguh mengerjakannya. Lagu OTSUKARE rilis dengan sukses. Aku dan dia sangat bahagia.

Bulan -bulan berikutnya kami disibukkan jadwal yang sangat padat. Kami fokus pada latihan, rekaman, dan syuting MV. Aku melupakan Henna yang sudah menghilang dari tubuhku.

SOPE bukan lagi unit yang populer di kalangan Army. Taekook dan Namjin yang menjadi primadona sekarang. Aku baik-baik saja dengan itu, tanpa ku ketahui, Suga Hyung tidak senang.

"Hoba, mereka menanyakan SOPE?" Katanya sambil menunjukkan sebuah berita di internet.

"Hah...?"

"Haruskah kita comeback?" Tanyanya.

"Kenapa harus?"

"Kau tidak mau? Wae?"

"Karena kita sibuk. Fokuslah pada Bangtan Sonyeondan Hyung." Kataku tegas.

Dia kecewa, aku bisa melihat itu dari matanya. Tapi aku pikir, semuanya akan baik-baik saja. Aku yakin dia akan mengerti.

3bulan setelah itu, Dia mengatakan bahwa dia mencintaiku. Dia mengatakan bahwa sudah sangat lama dia merasakannya. Dia ingin kami melakukan dating. Dan mengkonfirmasi kepada agensi.
Aku syok.

Kami hidup bersama selama beberapa tahun, 24/7 kami bersama. Aku tidak bisa mendefinisikan perasaanku sendiri.

Apakah bahagia bisa melihat mereka, bisa selalu bersama mereka bisa disebut cinta?

Lalu apakah aku juga harus dating bersama member lain juga, karena aku merasa bahagia juga saat bersama mereka?

Ini gila. Ini benar-benar membuatku gila.
Dia sangat konyol.

Aku mengatakan "Tidak" sebagai jawaban ungkapan perasaannya.

Aku tidak ingin menjalin hubungan selain pertemanan dengan dia ataupun yang lainnya.

BTS dan kepopuleran kami adalah fokusku saat itu. Aku ingin sukses dan melangkah ke tempat yang lebih tinggi lagi. Aku ingin membuat lebih banyak karya, album dan mixtape. Aku sangat berambisi. Dan melupakan hal selain itu.

1 tahun berikutnya, aku tahu dia sudah berpindah. Dia tak lagi Suga yang sama. Aku tidak melihat ada binar dimatanya untukku. Tawanya bukan lagi karenaku.
Dan dia sudah memiliki unit baru.

Ada sebongkah batu yang mengganjal dadaku. Atau mungkin bukan batu, ini seperti api yang menyala di hatiku. Panas dan membakar. Aku kesakitan.

Dan saat ini aku kembali merasakan panas itu lagi, saat dia menunjukkan kasih sayang secara terang-terangan di depan kami.

Dan saat ini aku kembali merasakan panas itu lagi, saat dia menunjukkan kasih sayang secara terang-terangan di depan kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoonmin. Itu unit mereka.

Mereka berdua nampak bahagia, aku bisa melihat bagaimana Suga Hyung tak berpaling sama sekali saat Jimin berbicara. Atensinya penuh untuk Jimin.
Atensi yang dulu menjadi milikku.

Aku menyesap gelas berisi wine di tanganku. Aku tertawa melihat bagaimana Jin Hyung dan Namjoon berdebat. Mereka seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Bagiku ini lucu.

Aku menoleh saat Jimin berpamitan pulang, dan aku tersenyum saat melihat Suga ikut berdiri bersamanya. Mereka akan pulang bersama atau bahkan mungkin menghabiskan malam bersama.

Aku memejamkan mata menikmati hawa panas di tenggorokan dan hatiku.
Tapi panas karena perasaan ini lebih mendominasi.

Aku butuh lebih banyak wine untuk membuat tenggorokan ku sama terbakarnya dengan hatiku.

Namjoon dan Jin berpamitan padaku. Aku mengangguk dan melambaikan tangan pada mereka.

Jungkook yang sama mabuknya denganku tak bisa mengangkat tubuhnya, jadi ku minta V mengantarnya.

"Pergilah V, pastikan dia aman."

"Tapi bagaimana denganmu, kau sama mabuknya dengan Jungkook."

"Aku tidak pingsan seperti dia. Kurasa toleransi alkoholku meningkat. Aku baik-baik saja. Pergilah."

"Aku akan kembali. Jangan kemana-mana." Katanya. Aku hanya tersenyum sebagai tanggapan dan melihatnya berusaha memapah Jungkook menuju pintu keluar.

Hampa. Kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Ditinggal sendirian. Tapi aku tak pernah memikirkan ini sebelumnya.

Perasaan kosong ini baru pertama kali ku rasakan, pertama kali juga aku memperhatikan interaksi intens antara Jimin dan Suga. Ini membuat ku sesak nafas.

Ku tinggalkan beberapa lembar uang di meja dan melangkah pergi.
Ku tinggalkan mobilku di club ini lalu memanggil taksi.

Aku melupakan perkataan V untuk menunggunya.
Aku butuh ranjangku untuk tidur.
Aku lelah.

F AK E    L OV ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang