Memendam Rasa

208 18 1
                                    

Pov : Jeon Jungkook

Aku berusia 23 tahun dan sedang menikmati kehidupan remaja.
Ku katakan, aku bekerja sedikit lebih keras daripada teman-teman seusiaku. Tidak mudah untukku berada di titik ini.

Tapi....ini adalah kehidupan remaja yang memang aku inginkan. Aku bahagia dilahirkan sebagai Jeon Jungkook.
Entah apa yang ku lakukan di kehidupanku sebelumnya, sehingga semesta begitu baik kepadaku.

Semuanya berawal dari Rapmon Hyung. Melihatnya bekerja dan melakukan Rapp adalah hal paling indah.
Dia mengagumkan. Dia sempurna di mataku.
Karena dia lah aku menemukan mimpiku.
Aku tidak tahu, Jeon Jungkook seperti apa jika aku tidak mengenalnya.
Dia role model ku selamanya.

Beberapa agensi besar dan ternama mengundangku untuk menjadi trainer-nya. Tapi aku memilih BigHit.

Karena disana ada Rapmon Hyung.

Memasuki usia 15 tahun aku datang ke Seoul. Berpisah dengan Hyung dan kedua orang tuaku. Saat semuanya terasa berat dan melelahkan, aku berpikir untuk menyerah.
Tapi Jin Hyung, Madyung ku membawaku kerumahnya.

Aku masih ingat apa yang dia katakan saat pertama kali membawaku. "Eomma, Appa, dia dongsaengku. Tolong sayangi dia seperti kalian menyayangiku."

Dan seperti itulah akhirnya, setiap kali aku merindukan keluargaku, Jin Hyung akan membawaku kerumahnya.

Banyak penggemar kami bahkan mengatakan aku dan Jin Hyung adalah kembar beda 5 tahun. Tapi sejujurnya, member Bangtan memiliki banyak persamaan. Tidak hanya aku dan Jin Hyung.

Aku yakin kalian sulit membedakan kami pada awalnya bukan?

Hoseok Hyung, dia pria tercantik yang pernah ku kenal. Bakat yang dia miliki luar biasa ditambah dia adalah seorang pekerja keras, aku sangat yakin dia akan menjadi Superstar di masa depan.

Dia pria yang memiliki hati seputih salju. 6 member Bangtan sangat tidak menyukai permainan membuka aib, karena kami berenam tidak tahu apa kekurangan dari seorang Hoseok. Dia tidak pernah bertingkah menjengkelkan ataupun mengatakan hal yang menyakiti kami

Dia adalah cinta pertama Yoongi.
Dia pemilik ciuman pertama Taehyung.
Dia member paling dicintai staff.
Dia menjadi cinta pertama anak-anak yang berada di panti asuhan tempat Hoseok Hyung memberikan donasinya.
Dia adalah panutan trainer BigHit.
Dan....dia adalah member yang akan selalu menjadi nomor 1 bagi seorang Park Jimin.

Rapper terbaik, produser terbaik, pencipta lagu dan guruku adalah Min Yoongi.
Aku sangat senang mengenalnya. Berkat dia aku bisa memainkan gitar dan belajar banyak hal. Banyak orang mengira Suga adalah pria dingin dan bermulut tajam. Tapi sebenarnya tidak seperti itu.
Dia hanya tidak tau cara mengekspresikan perasaannya.

Kim Taehyung, kalian bisa menilai sendiri dia seperti apa. Yang jelas dia adalah partnerku melanggar peraturan.

Jimin, oh...Tuhan.
Aku tidak pernah membayangkan akan bertemu dengan pria imut dan menggemaskan seperti dia.
Pertama kali dia datang dan melihat kekacauan dorm, aku bisa melihat wajah syok yang tergambar jelas. Dia bukan tipe orang yang bisa menutupi apa yang dia rasakan, sangat berbanding terbalik dengan Yoongi.

Tapi entah kenapa Jimin menjadikan Suga sebagai cinta pertamanya, dan mengabaikan keberadaan ku.

-------------------------------------------------------------------------
Malam itu di Chuncheon, Gangwon pertama kali aku mengetahui apa yang Jimin coba tutupi.
Aku melihatnya menangis tapi dia mengatakan angin malamlah yang membuat matanya berair.

Dia mencoba berbohong dan tak berhasil.

Saat Rapmon Hyung menceritakan semuanya, nafasku tidak mencapai paru-paru. Sangat menyesakkan dada.
Ternyata aku benar-benar tidak terlihat.

Tidak mungkin berdiri di segitiga menyakitkan itu dan ku putuskan menyingkir. Aku yakin Jimin belum masuk terlalu dalam di hatiku.
Aku bisa melihat betapa Jimin memuja Suga Hyung, mata yang sama seperti saat Suga Hyung menatap Hobi Hyung.

Ku ambil beberapa kursus sekaligus. Kursus tari, Gitar dan Fotografi. Jujur saja, aku butuh pengalihan. Tidak mudah memang tapi tidak ada salahnya mencoba.

Sampai pada suatu saat, aku mengetahui bahwa Jimin yang ku kenal polos dan imut melakukan hal yang membuatku kecewa.
Yah....dia memaksa Hobi Hyung melepas Suga.

Dia bukan Park Jimin yang ku kenal.

-------------------------------------------------------------------------

2 minggu lagi adalah jadwal promosi Comeback terbaru kami, Black Swan.
Segala persiapan telah mencapai 90%. Kami masih harus melakukan latihan, gladi bersih dan cek sound.

Sudah hampir 3 Minggu Jin Hyung belum kembali. Dia tetap melakukan latihan secara virtual bersama kami. Urusan keluarga adalah alasan dia pulang. Tapi tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi sebenarnya.

"Hyung."

"Yak, Jungkook-ah. Ada apa?" Tanya Namjoon Hyung saat aku datang ke kamarnya.

"Kapan dia kembali?"

"Dia mengatakan lusa."

"Apakah menurutmu semuanya baik-baik saja?"

Namjoon Hyung melepas kaca mata dan meletakkan bolpoinnya. Dia menoleh padaku dengan alis berkerut.

"Hmm..maksudku, dia tidak pernah melakukan ini. Jadi itu membuatku khawatir."

"Apakah kau tidak berbicara dengannya?"

Aku menggeleng. "Apakah kau?"

"Aniya. Dia tidak mengangkat panggilanku."

"Apakah Hyung lain berbicara dengannya?" Tanyaku.

"Sepertinya Hoseok melakukannya."

"Hah?"

"Wae?"

"Kenapa dia mengabaikan ku? Aku tidak melakukan kesalahan apapun." Jawabku bingung.

"............"

"Dia bahkan tidak membalas pesanku."

"Jungkook."

"Aku tidak melakukan kesalahan."

"Jangan terlalu dipikirkan. Saat dia datang kau bisa menanyakan langsung padanya. Ok?"

"Haruskah aku menjemputnya?"

"Aniya. Tunggu dia datang."

".................."

"Kau seperti pria yang takut ditinggal kekasihnya."

"Dia Hyungku."

Aku bisa mendengar Namjoon Hyung menghela nafasnya. Mungkin dia menganggapku berlebihan, tapi aku memang akan selalu berlebihan jika menyangkut keluargaku.

"Hyung."

"Hmmm."

"Apakah kau tahu Hoseok Hyung dan Taehyung akan melakukan perjalanan setelah jadwal promosi ini usai."

"Aniya. Kau tau darimana?"

"Taehyung yang mengatakannya."

"Tapi Taehyung masih cedera."

"Dia akan segera sembuh jika itu demi Hobi Hyung."

"ACH...kau benar. Magic of Love."
Dan kami tertawa bersama. Benar-benar tidak menyangka seorang Kim Taehyung bisa sebucin itu.






F AK E    L OV ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang