Pilihan

195 19 4
                                        

Jamsil Olympic Stadium menjadi tempat yang dipilih Bangtan untuk comeback solo kali ini.
Mereka akan perform secara live Black Swan pertama kalinya disini.

Jhope sedang memberi arahan kepada kru tentang setting tempat untuk Taehyung yang masih cedera.
Dia benar-benar melakukan perannya sebagai leader diatas panggung dengan sangat baik. Terbukti setiap ide yang dia berikan menjadi luar biasa saat dieksekusi oleh para kru dan member.

"Dia sangat memperhatikanmu Taehyung-ah." Kata Jimin yang duduk menemani Taehyung.

"Kau cemburu? Dia melakukan juga padamu dan member lain."

"Aniya."

"Aku beruntung bukan?"

"Ne, dia juga beruntung mendapatkan mu. Kau masih melakukan pemeriksaan untuk lukamu?"

"Sebenarnya sudah tidak, tapi Hoseok Hyung memaksa."

"Lakukan apapun yang dia minta, itu untuk kebaikanmu."

"Ne. Jimin-ah,hm....bagaimana dengan...?"

"Jangan khawatir, dia aman."ucap Jimin sambil mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum.

Jimin pergi meninggalkan Taehyung saat melihat Jhope mendekat. Dia benar-benar tidak ingin melihat 2 manusia tidak tahu malu itu bermesraan. Kali ini dia setuju dengan apa yang dikatakan Jin Hyung, bahwa mereka berdua mengotori mata-mata suci member lain.

"Yoongi Hyung." Suga menoleh dan tersenyum, dia menerima segelas kopi yang disodorkan Jimin padanya.

"Aku lelah sekali."kata Jimin sambil duduk disebelah kekasihnya itu.

Suga memijat bahu Jimin pelan setelah mendengar apa yang Jimin katakan. "Enak?"

"He em. Tanganmu selalu menjadi yang terbaik."

"Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri."

"Aku ingin seperti Hobi Hyung."

Suga menghentikan tangannya yang sedang memijat."Apa maksudmu?"

"Lihatlah, bukankah dia sempurna? Dia melakukan pekerjaannya dengan sangat baik dan detail. Dia tak pernah becanda jika itu menyangkut pekerjaan. Aku ingin meniru apa yang dilakukan Hobi Hyung." Jawab Jimin sambil menatap Hoseok yang sudah kembali ke tengah stage bersama beberapa kru dan manajer.

"Yah, kau benar. Tapi aku lebih suka kau menjadi dirimu sendiri." Jawab Suga. Dalam hatinya dia membenarkan apa yang dikatakan Jimin. Hoseok terlihat bersinar disana.

"Owh...gomawo Hyung."

"Ne."

Jimin mendekat ke arah Suga dan berbisik." Saranghae, Yoongi-ah."

Dia melihat bagaimana Suga menunduk dan mengangguk pelan. Tanpa menatapnya ataupun memberikan balasan.
Untuk kesekian kalinya, perasaan tenggelam itu menghampiri.

Seokjin sudah kembali ke Seoul 2 Minggu yang lalu tapi Namjoon belum memiliki kesempatan untuk bicara. Waktu mereka tersita habis untuk latihan dan persiapan comeback ini.

"Hyung." Sapa Namjoon. Kali ini dia bertekad tak akan membiarkan Seokjin untuk menghindar lagi.
Saat melihat Seokjin menuju ruang ganti, Namjoon menyusulnya.

"Hai." Seokjin menghela nafasnya pelan. Jantungnya berdegup sedikit lebih cepat.

"Gwencana?"

"He em." Seokjin menoleh saat merasakan bahwa Namjoon menatapnya.

"Mwo?" Tanya Jin.

"Sejin Hyung mengatakan padaku kau menanyakan tentang penalti padanya."

"Aku hanya ingin tahu. Tidak lebih dari itu."

F AK E    L OV ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang