Keinginan V

206 24 1
                                    

Kata Namjoon, obat paling ampuh adalah waktu. Apakah kalian percaya itu?

Aku melakukan banyak hal untuk mengisi waktuku. Tak akan ku biarkan waktuku sia-sia. Aku terobsesi dengan kesuksesan? Benar. Dan aku mencoba melakukan hal yang bisa menuju kesana. Aku harus bekerja keras untuk meraih impianku.

Saat ini aku mulai menulis lagu lagi, aku ingin mengeluarkan single terbaru dengan menunjukkan sisi lain diriku.

Aku membuka pertemanan dengan siapapun. Aku tidak mencari dimana tempat yang paling nyaman, aku hanya merasa perlu membuka ruang baru untukku. Dunia tidak selebar daun perilla.

"Hyung..." Panggil Jimin.

"Ne." Aku menoleh dan tertawa melihatnya berlari memakai hanbok.

"Kau cocok memakai itu." Pujiku saat dia sampai di depanku.

"Tapi kau tertawa." Jawabnya dengan cemberut.

"Aku hanya merasa lucu ketika kau benar-benar memakai hanbok ketika kita akan berangkat berlibur."

Kami sedang berada di kantor BigHit saat ini karena akan melakukan perjalanan selama seminggu.

Yuppp...kami akan melakukan syuting dan liburan secara bersamaan. Benar-benar tidak akan melakukan pekerjaan. Aku sudah membayangkan hal-hal indah disana.
Hanya akan bersenang-senang dan melakukan hal apapun yang kami mau. Bebas.

"Hoba, maukah kau berkendara denganku?" Tanya Suga yang tiba-tiba sudah ada disini.

Aku melirik Jimin yang nampak sedikit terkejut "Hmmmm....."

"Biar aku yang mengemudi." Kata Suga Hyung lagi.

Aku merasa itu bukan ide yang bagus.

"Aku sudah membagi kita menjadi 3 kelompok Hyung." Kata Namjoon yang baru datang bersama Jungkook dan Jin Hyung.

"Jjinjayo? Apakah kita akan melakukan suit?" Tanya V.

"Anieyo. Aku, Jungkook dan Jin akan berada dalam satu mobil. Suga Hyung bisa bersama Jimin dan Hobi bersamamu." Kata Namjoon kepada V.

"Oke leader." Jawab V sumringah.

"Ada yang keberatan?"

"Tidak...."

"Aniyo."

"Tidak."

"Baiklah kita bisa mengemas barang kita sekarang."

Kami mulai membawa barang kami keluar dari rumah dan memasukkannya ke dalam mobil.
Aku dan V berada dalam satu mobil. Ini jauh lebih baik daripada aku bersama Suga Hyung.

Untuk sementara, mungkin akan baik untuk diriku sendiri jika aku bisa menjaga jarak dengan Suga Hyung. Aku bingung dengan perasaanku sendiri. Untuk mengerti bahwa aku memiliki perasaan padanya melebihi perasaan adik kepada Hyung nya, aku butuh waktu lama. Dan melihat bagaimana Suga Hyung berpindah dalam waktu yang singkat, aku masih merasa itu aneh.

"Hoseok Hyung."

"Yes i am."

"Aku merasa bahwa hanya tubuhmu yang berada disini."

"Hahaha ..kau merasa kesepian? Apa kau lelah? Aku bisa menggantikanmu." Kataku.

"Tidak."

"Hyung,...."

"Hmmmmm."

"Apa kau tidak pernah merasa bosan dengan hidup kita sekarang?"

"Tidak. Aku sangat menyukai kehidupanku sekarang. Aku bersyukur berada disini. Bersama kalian dan Army. Apakah kau merasakan kebosanan?"

"Terkadang....ya."

"............."

"Aku kadang iri dengan kehidupan orang biasa. Mereka bebas. Tak ada kepura-puraan. Tak ada kamera, tak ada hujatan dan tak ada tekanan."

"Aku mungkin terlihat melakukan sesuatu tanpa memikirkannya, tapi sejujurnya aku selalu takut melakukan apa yang aku mau. Aku mengkhawatirkan banyak hal hanya untuk 1 hari, dan itu terjadi setiap hari."

"Apakah kau baik-baik saja dengan itu semua?" Tanyanya.

"Apakah kau melupakan bagaimana sambutan untukku di awal debut? Aku member yang lebih banyak memiliki hatters daripada fans. Kalian semua tahu bagaimana terpurukku waktu itu."

"Setelah beberapa tahun menjadi BTS, aku baru merasa mendapatkan cinta dari mereka semua. Lalu apakah kau pikir, waktu yang lama, pengorbanan yang tidak sedikit dan kerja keras yang ku lakukan akan membuatku merasa bosan menjadi BTS? Tidak V. Ini hidupku. Ini yang aku mau dan aku bahagia berada di posisi ini."

"Apakah kau tidak pernah memikirkan hal lain, romansa, kekasih dan berkencan?"

"Tidak. Untuk saat ini tidak."

"Tapi aku menginginkan itu Hyung. Dan aku terlalu takut untuk melangkah kearah sana dengan label idol yang melekat pada diriku. Aku mengkhawatirkan banyak hal dan itu mengurangi kebahagiaanku."

"Tapi V, banyak orang yang ingin berada di posisimu sekarang. Dengan menjadi V, kau bisa melakukan lebih dari apa yang bisa dilakukan Kim Taehyung."

"Aku tahu, tapi apakah tidak bisa kita memilih semuanya?'

"Tentu saja tidak. Kau hanya akan mendapat 1 sisi kehidupan dengan segala kebaikan dan keburukannya."

".........."

"Aku hanya bisa mengatakan ini untukmu, jangan kau melupakan banyak hal yang sudah kamu dapatkan hanya karena kau tidak mendapatkan 1 hal yang kamu mau. Kau bisa saja akan kehilangan semuanya jika kau tidak ada rasa bersyukur di hatimu V."

Aku tak mengalihkan pandanganku darinya. Aku melihat matanya berkaca-kaca. Lalu dia menepikan mobil dan aku menyambut tubuhnya. Aku tahu, diusianya yang sekarang dia sudah bisa mengenal romansa. Aku tidak tahu siapa yang dia sukai. Tapi yang aku tahu, dia sedang berbicara jujur. Aku tidak menyangka akan melihatnya tumbuh dewasa dengan begitu cepat.

Aku merasa tak ada lagi mobil dari member lain maupun staff. Kami tertinggal. Tapi aku tidak merasakan kekhawatiran apapun. V masih menangis dipundakku, sekalipun aku tak mendengar isaknya, tapi nafasnya yang berat cukup membuatku yakin dia masih menangis.

Aku meminta untuk menggantikannya mengemudi di sisa perjalanan ini. masih ada 2 jam lagi untuk sampai di tujuan kami.

"Kau dimana Jweeehope?" Tanya Jin Hyung lewat telepon.

"Yah...aku menyusul kalian. Maaf. Kami harus menghentikan mobil sebentar karena ingin bertukar kursi."

"Kami akan menunggu." Teriak Namjoon yang berada di sebelah Jin Hyung.

"Ne. Kamsahamida."

Aku mengemudi dengan kecepatan sedang dan membiarkan V tertidur di bangku penumpang.

Aku tersenyum, menertawakan kata-kata bijaksana yang ku berikan padanya tadi.
Padahal aku tahu, jauh di dalam hatiku. Aku mulai menginginkan hal itu juga (romansa).

F AK E    L OV ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang