Seperti hujan yang datang di tengah kemarau panjang. Menyejukkan.
Seperti itulah perasaan ku saat kabar paling ku tunggu akhirnya datang.Ini hari ke -9 Taehyung koma, tepat pukul 2 siang waktu Korea Selatan. Aku dan Suga Hyung baru saja tiba di dorm kami, sudah 2 malam aku menginap di Rumah Sakit dan sekarang aku pulang untuk mengganti baju dan mengambil beberapa barang yang ku butuhkan.
Belum sempat aku mandi, ponsel ku bergetar. Nama "Golden Maknae" muncul di layar. Dadaku berdebar, aku takut sesuatu yang buruk terjadi.
"Yoboseiyo, JK."
"HYUNG-NIM KEMARILAH CEPAT." Suaranya terdengar panik.
"Aaada aapa?" Tanyaku gugup, aku mendengar seseorang menangis disana.
"Taehyung hy.............." aku tak sanggup mendengar kalimat JK selanjutnya. Ku raih Hoodie hitam dan berlari keluar. Tak ku pedulikan sambungan telepon ku bersama Jungkook. Yang masih bisa ku dengar adalah suaranya yang memanggil namaku.
"SUGA HYUUUNG."
"MWOO...MWOO." Dia berada di depan lemari es memegang sebotol air mineral.
"Kita ke rumah sakit sekarang." Kataku sambil berlari menuju pintu.
"Hah ......?"
"Palli.....palli." Teriakku lagi. Aku tak bisa lagi menunggu.
Ku lihat Suga Hyung berlari mengejarku, dia kemudian membuka pintu kemudi dan menyeretku turun. "Keluarlah. Aku akan menyetir."
"HAIIIIISHHH.." Aku sudah benar-benar ingin marah. Apa pentingnya siapa yang menyetir?
Tak ada obrolan sepanjang perjalanan. Aku senang Suga Hyung tak bertanya apapun.
Pikiranku sangat kacau.Sesampainya di lobby, aku melompat turun dan meninggalkannya. Aku akan meminta maaf nanti. Sekarang yang terpenting adalah Kim Taehyung.
Entah kenapa kamar Taehyung terasa sangat jauh, aku berusaha berlari sekencang yang ku bisa.Ku buka pintu kamar berwarna putih itu cepat, ku lihat semua member ada disini juga para staff dan manajer. Mereka semua menatap ku khawatir.
"App...apa yang terjadi?" Tanyaku pada mereka.
"................"
"Chagiyaaa.." Aku menoleh ke sumber suara. Yah, dari ranjang tempat Taehyung berbaring.
Mataku membulat saat menemukan dia tersenyum simpul. Ku langkahkan kakiku perlahan mendekatinya. Terselip rasa tak percaya di hatiku melihat dia bangun.
"Kkaau... sadar?"tanyaku memastikan.
"He em. Kemari lah ...peluk aku." Jawabnya.
Ku lupakan beberapa pasang mata yang berada di ruangan ini dan menghambur kedalam pelukannya. Aku tertawa bahagia diantara air mata yang terus mengalir.
"Hey ...hey kau menangis?" Tanyanya.
"................"
"Kau tidak senang aku siuman? Kenapa menangis?"
"Aku kira ...aku kira kau ..." aku tak sanggup melanjutkan kata-kataku.
"Kau kira aku mati?" Dia bertanya dan aku mengangguk.
"Aku tidak akan mati karena aku belum mendengar kau mengatakan bahwa kau mencintaiku."
"Hoseok Hyung, apakah kau mencintaiku?"
"ANIYA. AKU TIDAK MENCINTAI MU."
------------------------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
F AK E L OV E
AdventureDefinisi Cinta pada pasangan tak dimengerti oleh Jung Hoseok. Dia belum pernah merasakannya. Baginya, Cinta adalah kepada Appa, eomma, eonni dan teman-temannya. Penolakan yang dia lakukan kepada seseorang yang bertahun - tahun menginginkannya, pad...