Kim Seokjin

129 14 3
                                    

Pov : Kim Namjoon

Tawanya, lelucon orang tua yang biasa dia tampilkan dan hal-hal konyol yang dia lakukan membuat hari-hari ku indah.
Aku tidak tahu dengan pasti kapan aku memiliki perasaan ini, hanya saja aku sangat yakin dengan apa yang ku rasakan kepada Jin Hyung. Dia pelangiku.

Dia lebih tua dariku tapi terkadang tingkahnya lebih kekanakan dari Jimin.

Ah...ku beritahu pada kalian, bahwa Maknae yang sebenarnya di Bangtan adalah Park Jimin. Ya..kau tidak salah membaca. Park Jimin, dia sangat kekanakan.
Jeon Jungkook sering bersikap lebih dewasa daripada Hyung-nya itu walau sebenarnya dia adalah Maknae. Mungkin kalian tidak akan percaya tapi aku bicara yang sebenarnya.

Seperti sekarang ini, aku melihat bagaimana Jimin mengomel dan protes kepada nouna hair stylist-nya hanya karena Taehyung mengatakan bahwa rambutnya seperti 2 minggu tidak keramas. Sangat lepek.
Kenapa dia harus menanggapi perkataan Taehyung yang provokatif?
Dan omelan Jimin hampir menyerupai omelan Eomma ku.

Disaat member lain gelisah dan gugup, bagaimana bisa Jimin lebih mengkhawatirkan rambutnya? Tidak bisa dipercaya.

Lebih lucu lagi adalah Taehyung yang menekuk wajahnya saat dia menemukan Jhope memberinya Bombastic Side eye yang mematikan. Pasangan yang sangat luar biasa.
Aku menepuk pelan bahu Jhope untuk menenangkannya. Dia terlihat menjadi member paling gugup sekarang ini.

Sekalipun hampir 9 tahun kami berkecimpung di pekerjaan ini, tapi tak pernah 1x pun kami tidak mengalami kegugupan saat akan tampil.
Aku tidak tahu apakah GG dan BG lain mengalami ini, tapi yang jelas kami bertujuh selalu mengalaminya.
Dan kami akan membicarakan perasaan ini saat live menyapa army.
Menceritakan apa yang kita rasakan kepada orang-orang yang mencintai kita adalah obat yang paling mujarab untuk segala lelah.

"5 menit lagi, kalian siap?" Tanyaku. Dan para anggota mengangguk dan berdiri.

"Hilangkan semua kekhawatiran, sapa army dengan penuh cinta dan yakinlah semua akan berjalan lancar."kata Jin Hyung.

"Jangan lupa fokus dan saling mengingatkan apabila di atas sana nanti ada sesuatu hal yang tidak kita duga." Lanjut Jhope.

"Curahkan semua yang kalian rasakan nanti diatas sana, ribuan army yang mencintai kita telah menunggu." Kata Suga Hyung.

"Hana.....dul ....set "

"BANGTAN."

-------------------------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-------------------------------------------------------------------------

"Hallo Army."

"Army yeorobun, anyeong haseyo."

"Yah, kita sudah melakukannya dengan baik."

"Ya...ya. Sangat baik. Kita telah bekerja keras. Aku harap kalian tidak kecewa pada kami."

"Aku tidak menyangka hampir 2 jam dan berlalu begitu saja." Kata Jungkook.

"Yak Army, lihatlah. Bayi kita terus menerus menangis."

"Jungkook, tak apa. Semuanya sudah selesai dengan baik." Kata Jhope menghibur. Jungkook tidak sengaja melakukan kesalahan dan itu membuatnya kesal sampai menangis. Dia menyesal telah melakukan itu sehingga mengecewakan army.

"Jungkook, army mengatakan tidak apa-apa. Lihatlah." Seru Jimin.

"Aniya....aniya. Mianhae."

"Yah...Jungkook begitu mencintai Army, dia menangis karena khawatir mengecewakan kalian."

"Aku senang kita telah melakukan ini, dan untuk pertama kalinya kita menunjukkan koreo Run secara live." Kata Suga.

"Ku harap kalian suka. Kami bekerja keras untuk memberi penampilan terbaik."

"Apakah kalian senang? Ku harap kalian bersenang-senang tadi. Pulanglah dengan selamat." Sapa Taehyung yang baru saja datang. Dia harus mendapat perawatan di kakinya yang terluka.

"Yah..ini sudah sangat larut, ku harap kalian beristirahat dengan baik." Kataku.

"Yak, sepertinya kita harus mengakhiri ini, karena sejujurnya kami lelah. Ha...ha..ha." kata Jin Hyung menutup live.

"Saranghae Army."

"I love youuu ....Army."

"Bye...bye..."

"ARMY BYE....."

"Good Night."

------------------------------------------------------------------------

"Achhh...aku sangat lelah." Kata Jin Hyung. Saat ini aku dan dia dalam mobil yang sama dalam perjalanan kembali ke dorm.

Dia menoleh saat merasakan aku memijat lembut bahunya "Hentikan, kau sendiri juga lelah bukan."

"Gwencana." Aku tetap memijatnya.

"Hmmmm......"

"Tidurlah, aku akan membangunkan mu nanti."

"Ne."

Tak ada yang berubah dalam hubunganku dengan Seokjin Hyung. Pembicaraan kami di apartemennya adalah pengungkapan rasaku, bukan pernyataan cinta yang mengarah kepada perubahan status.

Aku hanya ingin dia tahu apa yang ku rasakan dan ku pikirkan, aku sangat senang dia bisa memahami ku. Jin Hyung tak menuntut apapun dan tak berubah sedikitpun.
Tapi terkadang kami menunjukkan kasih sayang saat tidak ada member lain disamping kami. Seperti saat ini, dia mengeluh dan aku memberi pijatan. Sesederhana itu.

Beberapa kali pihak agensi memanggilku, meminta aku menegur Taehyung dan juga Jimin. Tapi berbicara dengan mereka berdua adalah hal paling horor untukku. Jadi aku memilih bicara dengan yang lebih tua. Suga Hyung dan Jhope.

Aku tidak tahu apa yang dikatakan Suga kepada Jimin tapi perubahan sikap Jimin terlihat. Dia tidak lagi menunjukkan kasih sayang nya lagi di depan kamera.

Sangat berbeda dengan Taehyung, dia masih sering melakukannya tanpa sengaja. Aku sangat yakin Jhope sudah bicara dengan kekasihnya itu, tapi bagi Jungkook dan Taehyung, larangan adalah perintah.

Terakhir yang ku tahu, Jhope mengeluarkan jurus ngambek berhari-hari kepada Taehyung setelah perkataannya sama sekali tidak di gubris. Dia tidak mau berada dalam satu mobil dengan Taehyung.
Dan anehnya, jurus itu cukup ampuh.
Taehyung tidak lagi menunjukkan sikap mesranya. Dia juga menjaga jarak di depan kamera. Dia bahkan tidak duduk disamping Jhope saat live ataupun melakukan syuting. Padahal sebelumnya ketika ada Jhope, Taehyung akan seperti cicak yang bertemu dinding. Terus menempel.

Jin Hyung bernafas teratur. Dia sangat cantik ketika tidur. Sepertinya dia benar-benar kelelahan, dia bisa tidur padahal belum makan malam. Aku mengelus surai lembut di dahinya. Mengkhawatirkan perutnya yang belum terisi.

Tidak peduli apapun yang terjadi nanti, aku tidak berniat menghilangkan perasaan ku pada Namja tampan di sampingku ini.
Sekalipun aku tau pasti, tidak ada jalan untuk kami, mungkin aku akan memilih sendiri sampai mati.





F AK E    L OV ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang