Area pemakaman biasanya terlihat mencekam sekalipun itu merupakan kawasan elit yang terjaga keamanan dan kebersihannya.
Namun siang ini, 2 Namja tampan asal Korea Selatan terlihat jauh lebih mengerikan daripada suasana sekitarnya.Dua pasang mata saling menatap. Untuk beberapa saat tak ada kata yang keluar dari bibir keduanya. Hoseok mulai jengah, dia menanyakan hal yang sama untuk kedua kalinya.
"Apa yang kau inginkan Jimin-nah, tak akan mungkin kau ada disini tanpa ada maksud bukan?"
"Hy......Hyeong. Bogosipeoyo."
"Rindu? Kau.....merindukanku?"
"Ne. Tidakkah kau merindukanku?"
Helaan nafas terdengar dari bibir Hoseok. "Aku merindukan kalian juga."
"Hyeong, apakah kau...merindukan Korea?0"
"Aniyo."
"Aniyo? Bagaimana bisa?"
"Aku bahagia disini Jimin-ah."
"Bukankah.....Appa dan Eomma mu di Gwangju?"
"Ne. Mereka disana."
"Tidakkah kau ....hm....ingin mengunjungi mereka? Kurasa kau sudah cukup lama tidak melihat mereka bukan?"
Hoseok tak menjawab, hanya senyum simpul yang dia tunjukkan.
"Kita bisa kembali bersama kalau kau mau. Pekerjaanku hampir selesai disini."kata Jimin penuh semangat.
"Pekerjaan? Kau bekerja disini?"
"Ah...hm..ya. Aku melakukan syuting beberapa Brand disini."
"Jjinjayo? Yang ku tahu, kau disini untuk menguntitku." Jawab Hoseok sambil menatap mata Jimin yang tengah gusar.
"Ak...aku tidak mungkin melakukannya."
"Kau...tak akan pernah bisa berbohong padaku, Park Jimin."
"................"
"Aku sudah berlari sejauh yang kau inginkan, sesenyap yang seharusnya. Kenapa....kenapa kalian masih terus mengejar ku?" Tanya Hoseok. Tanpa disadari tangan yang berada di dalam saku celana menggenggam dengan keras. Buku-buku jemarinya memerah.
"Siapa yang kau maksud?"
"Tentu saja kau dan PDnim."
"PDnim?"
"Ya. Dia menempatkan beberapa orangnya di sekitarku. Katakan padaku, apakah Brazil belum cukup jauh bagimu?"
"Aniyo, kau salah sangka padaku Hyung. Aku kesini karena ingin membawamu kembali." Jawab Jimin sambil menyentuh lengan Hoseok. Tapi lirikan mata Hoseok yang tajam membuatnya menarik kembali tangannya.
"Kembali? Kemana?"
"Tentu saja ke Korea dan BigHit."
Tawa Hoseok mengeras. Tawa yang menyakitkan. Jimin menelan ludah melihat Hoseok menghapus jejak air matanya.
"Mian. Aku menangis karena ini terlalu lucu untukku."
".............."
"Kau menjemputmu setelah mengusirku? 3tahun aku terus berlari. Kau pikir mudah untukku?"
"Aku tidak berpikir begitu."
"Kalau kau berpikir sepertiku, ku rasa kau tak mungkin berani menunjukkan batang hidungmu di depanku Jimin-ah."
"Hyeong."
"Aku tidak pernah memikirkan kemungkinan untuk kembali. Setelah bisa menerima semuanya, aku kini menyadari bahwa tempat ku sebenarnya adalah disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
F AK E L OV E
AdventureDefinisi Cinta pada pasangan tak dimengerti oleh Jung Hoseok. Dia belum pernah merasakannya. Baginya, Cinta adalah kepada Appa, eomma, eonni dan teman-temannya. Penolakan yang dia lakukan kepada seseorang yang bertahun - tahun menginginkannya, pad...