Bukan Khilaf

230 19 4
                                    

POV: Min Yoongi
Warning :21+

Hari ini aku ingin mengunjungi Jhope di apartement nya sebelum penerbangan kami ke Malta esok lusa.
Dengan membawa beberapa makanan kesukaannya aku berangkat kesana. Bisa ku bayangkan wajah senangnya.  Lift sudah hampir sampai di lantai tempat Jhope tinggal, aku mulai merasa sedikit gugup.

Aku menatap lurus ke depan, 1 belokan lagi dan aku akan sampai di depan pintu rumah Hoba, senyum kecil tanpa ku sadari telah ku buat. Tapi tepat di belokan aku mendengar suara seseorang dan Jhope berdebat kecil.

"Kau benar-benar akan mengusirku?"

"Ya. Tentu saja. Aku bosan melihatmu." Itu suara Jhope.

"Haishhh... Kenapa kau mengatakan hal yang menyakitiku?"

"Karena kau sudah berada disini sejak pagi buta, ayoooolah......" Aku melihat dia melotot. Tapi itu nampak sangat imut.

"Chagiyaaa, setelah ini kita tak bisa bertemu."

"Jangan berlebihan, kita hanya akan selisih 1 hari, Taehyung-ah."

".............."

Aku melihatnya. Aku melihat bagaimana Taehyung menarik pinggang Jhope dan Namja kesayanganku itu menumpukan tangannya di dada Taehyung.

Taehyung tersenyum melihat wajah panik Jhope, ku sembunyikan tubuhku saat Jhope menoleh ke kanan-kiri. Taehyung mendorong tubuh Jhope sedikit ke dalam.

Aku yakin, sangat yakin.

Mereka berciuman.

Oh....Tuhan.

Jantungku berdebar kencang. Sakit sekali.

Aku mencoba bersembunyi seperti pecundang saat ku lihat Taehyung mendekat. Dia mungkin akan pergi.

Berdiri di depan pintu kayu yang tertutup selama beberapa saat untuk mengontrol diriku sendiri, tidak lebih tepatnya untuk menekan perasaan terluka ini.
Aku tak akan menunjukkan ini di depan Jhope.

Ku tekan bel dengan kasar dan sedikit  menjauh dari lubang pengintai.

Pintu terbuka cepat.

"YAAAAAKK....APA YANG KAU LAKUKAN KIM TAEHY.......owh. Suga Hyung? Ach...mian. Ku kira........"

"Kau mengira Taehyung yang datang? Maaf mengecewakanmu." Ku tatap dia tepat di bola matanya. Aku tau dia gelisah.

"Aku hanya terkejut kau tiba-tiba kemari."

"Apakah aku harus membuat janji?"

"Aniya. Apa yang kau katakan."

"............"

"Aku senang kau mengunjungiku disini, setelah berapa lama."

Aku bahagia "Jjinjayo?"

"Ne. Aku senang kau datang, HYUNG."

Sekarang aku tahu kenapa Jung Hoseok sangat membenci roller coaster. Aku merasakannya meskipun aku tidak menaikinya saat ini. Perasaan dilambungkan tinggi dan dihempaskan begitu keras.

Dulu, dulu sekali dia akan berteriak bahagia saat aku menyodorkan paperbag di depan wajahnya. Namja itu akan mengendus dan tertawa saat menemukan apa yang dia sukai.
Tapi itu dulu.

"Pulanglah Hyung dan berhentilah berbicara omong kosong." Dia berdiri di dekat jendela, menatap luar tanpa menyibak tirai tipisnya.
Buram.

Aku menemukan luka dari sorot matanya saat ku katakan bahwa aku masih begitu mencintainya.
Aku melakukan kesalahan.

F AK E    L OV ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang