Praduga

132 12 11
                                    

POV : Kim Taehyung

Beberapa Minggu yang sibuk, kelelahan terlihat jelas di wajah ke tujuh member. Tapi kalian sudah mengenal kami bukan? Kami tak memiliki kata menyerah di kamus hidup kami.

Comeback tahun ini terasa lebih berat, tapi keinginan untuk memberi karya yang luar biasa juga tak bisa dibendung. Aku pribadi sangat bersemangat. Lagu dan dance terbaru kami luar biasa. Saat melihat video hasil latihan, aku hampir menangis bahagia. Formasi kami sangat indah, Namjoon Hyung seperti raja, dan 6 member lain adalah panglima perangnya. Daebak.

Hubunganku dengan Hobi Hyung sangat hangat, Suga Hyung dan Jimin yang tetap berada di jalurnya, Namjoon Hyung dan Seokjin Hyung yang tidak mengalami kemajuan apapun.
Maknae berbakat kami sedang sibuk, dia memasuki akademi dance untuk kedua kalinya.

Agensi dan staff mengetahui skandal hubungan sesama member ini, hanya saja mereka tak tahu bahwa antara leader dan Madyung juga memiliki perasaan lebih dari sekedar teman dan saudara.
Selama tidak melanggar kontrak dan tidak membuat kegaduhan kurasa agensi tidak akan bertindak, untungnya media sangat pro dengan BTS dan BigHit.

Hari ini jadwal masih tetap sama, ini adalah H-7 sebelum konser promo single terbaru kami. Aku sangat menantikan hari dimana aku bisa bertemu dengan para Army. Latihan tinggal 3x lagi, karena seperti biasanya, beberapa hari sebelum konser, staff akan memberi waktu kami untuk istirahat. Kebugaran fisik sangat penting dalam pekerjaan kami. Aku yakin kalian sependapat denganku.

Hoseok Hyung tidak mau berangkat bersamaku, pacar imutku itu sedang merajuk. Dia marah karena aku lagi-lagi lupa bahwa kamera sedang aktif, berkali-kali aku sudah mendapat peringatan darinya dan leader.
Tolong maafkan aku, saat ini aku sedang dalam mode kasmaran tingkat tinggi.

Aku, Jungkook dan Seokjin Hyung berada dalam mobil yang sama, Leader dan Leader dance tentu saja sudah lebih dulu tiba, sedang sepasang kekasih Suga dan Jimin aku yakin akan sedikit terlambat. Kebiasaan buruk Jimin yang akan selalu melekat sampai mati.

Aku menemui Hoseok Hyung di ruang ganti, dia hanya melirik ku tanpa menoleh membuat ku sangat gemas.

"Hyung, kau masih marah?"

"Aniya, jika kau bersikap baik hari ini."

"Aku good boy. Auuu..........!!!" pukulan tangannya mendarat di kepalaku.

"Buktikan, kau berulang kali mengatakan akan menurutiku tapi berulang kali juga melakukannya."

"Ya....ya. Berhentilah mengomel."

"Mengertilah Taehyung-ah. Ku mohon."

"Semua staff juga sudah tau kan."

"Di depan kamera. Tolong jaga sikapmu di depan kamera."

"Arrasso." Dia mengecup pipiku pelan. Dan keluar lebih dulu.

Hubungan kami hampir 1 tahun, tak pernah sekalipun kami bertengkar. Tapi belakangan ini, kami sering mendapat teguran, dan tentu saja Hyung ku mendapat lebih banyak. Jadi aku bisa mengerti kenapa dia menjadi sangat sensitif. Ini memang salahku karena terkadang bersikap tidak profesional. Aku sering menunjukan kemesraan tanpa sengaja. Dan itu membuatnya marah dan tidak nyaman.

Aku keluar dari ruang ganti tepat saat Suga Hyung dan Jimin datang. Mereka membawa beberapa bungkusan yang ku yakini adalah makanan.

"Yoongi Hyung, apakah kau kehabisan uang sampai tak mampu membeli kemeja? Kenapa kemeja rusak seperti itu masih kau pakai?" Tanya Jungkook sambil menerima bungkusan dari Jimin.

Ku lihat Jimin memperhatikan baju kekasihnya dan mengatakan "Hyung, kancingnya terlepas. Seharusnya kau tak memakainya."

Jungkook menyodorkan bungkusan makanan kepadaku dan aku menerimanya dengan senang hati. Aku fokus memilih apa yang ingin ku makan.

"Ach...yah. ehmm...... aku tak tahu ini rusak." Jawab Suga Hyung. Suaranya terdengar aneh menurutku sehingga aku menghentikan mengorek isi bungkusan dan memperhatikannya.

Kancing mungil berwarna cream? Aku sepertinya pernah melihatnya, tapi dimana?

-------------------------------------------------------------------------

"Taehyung-ah, posisimu terlalu jauh." Kata Hoseok Hyung.

"Ne." Aku menghela nafas dan mencoba untuk fokus.

"Taehyung-ah, temponya menjadi tidak sama, kau sedikit terlalu cepat." Kata Son Sung deuk Hyung.

"Mianhae Hyung."ucapku. Aku benar-benar menyesal telah membuat mereka harus mengulang dance berkali-kali karena kesalahanku.

"Gwencana, beristirahatlah."

"Ada apa denganmu, hmm?" Tanya leader.

"Aku hanya lelah. Aku ke kamar mandi sebentar." Pamitku kepada semuanya.

Ku basuh wajahku dengan air dingin untuk meredakan ketegangan otakmu.
Memikirkannya membuatku kacau.
Ini sangat lucu, kenapa memikirkan hal yang belum tentu terjadi bisa membuatku begitu tersiksa. Aku mempercayainya melebihi kepercayaan pada diriku sendiri.

Semuanya pasti baik-baik saja.

Aku kembali ke ruang latihan dan duduk di sebelah Seokjin Hyung.

"Minumlah." Kata Hoseok Hyung sambil menyodorkan sebotol sprite. Aku tersenyum menerimanya. Kapan dia bisa berhenti meminum air ini. Aku tidak menyukai soda tapi pacarku menggilainya.

"Gomawo."

"Aku tunjukan dimana kesalahan-kesalahan kita. Terutama kau Taehyung-ah. Kita tinggal beberapa kali latihan sebelum show. Jadi tolong fokuslah."

Serempak mengangguk. Tak ada yang berani bercanda saat Hoseok mode leader dance. Dia melebihi Son Sungdeuk Hyung galaknya. Tapi tanpa dia, hari-hari sangat suram.
Beberapa video telah diputar sambil menunjukan dimana letak kesalahannya. Aku meringis saat tau bahwa sebagian besar adalah kesalahanku.

"Masih ada waktu, kita bisa latihan lagi." Kata Jimin.

"Apakah kalian masih kuat?" Tanya leader.

"Tentu saja." Jawab JK sambil melompat berdiri. Dia pemilik stamina paling banyak diantara kami.

Yah, aku harus fokus kali ini sebelum mereka berenam menghabisiku.
Soal kancing kemeja, aku akan menanyakannya nanti. Setidaknya, malam ini aku harus pulang dalam keadaan utuh.






F AK E    L OV ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang