F AK E L OV E

Dongsaeng

Flashback On ~ Pov: Jung Hoseok

Staff pribadi yang sudah seperti Hyung ku datang ke apartemen pagi itu dengan wajah gusar. Aku baru saja selesai mandi dan menyiapkan sarapan ringan ku di pantry saat dia datang.

"Hyung-nim, Gwenchana?" Tanyaku.

"Hoseok-ah......"

"Ne?"

"Kau sudah melihat berita hari ini?"

"Berita? Mianhae, aku baru saja bangun dan mandi. Aku belum sempat......." Perkataan ku terhenti ketika dia menyodorkan ponsel pintar nya padaku.

"Omo?" Aku terkejut. Sangat terkejut. Foto-foto ku bersama Taehyung di Belanda terpampang jelas di Internet. Berbagai situs berita Korea dan Luar Negeri menampilkan berita tentang ku.

Sangat mengerikan. Fotoku berciuman dengan V di depan kamar hotel kami pun tak luput.

Astaga....aku hancur.

"Dimana ponselku, Hyung tolong."kataku gugup. Kaki ku serasa seperti jelly sehingga tak mampu menopang tubuhku lagi.

Kang Siwoon-nim berlari ke lantai 2 untuk mengambil ponselku di kamar. Aku yakin ada banyak panggilan yang ku terima. Tapi aku mengabaikan semua pesan dan panggilan telepon masuk, saat ini yang terpenting adalah menghubungi CEO BigHit.

"SHI HYUK HYUNG."

"Yoboseiyo Hoseok. Kenapa kau tak menerima panggilanku?"

"Mianhae. Hyung, kenapa ini terjadi? Bukankah kau mengatakan akan menyelesaikan semuanya?"

"Dia menolak semua uang yang ku tawarkan. Hanya saja aku tak mengira dia akan melakukannya secepat ini."

"Hyung....."

"Tenanglah. Aku akan mencari jalan keluar untuk kalian semua."

"Apa.....apa yang harus ku lakukan?"

"Ku rasa semua wartawan akan berada di sekitar tempat tinggal mu, rumah Taehyung dan kantor. Sebaiknya kau jangan keluar dulu."

"Arrasso. Bagaimana Taehyung?"

"Jadwal yang dia miliki cukup padat. Ku rasa keadaan dia akan sedikit lebih baik. Dia akan sering berada di Luar Negeri."

"Untunglah."

"Hoseok....."

"Ne Hyung."

"Maafkan aku karena tidak bisa melakukan apapun untukmu."

"............"

"Bersabarlah. Ini semua akan segera berakhir. Aku berjanji."

"Aku percaya padamu Hyung."

"Bagus. Gunakan waktumu untuk istirahat. Paling lama 1 Minggu semua akan membaik."

"He em."

Namja tambun tapi sangat kaya itu menutup panggilan kami. Kepala terasa sakit sekali. Aku harus menghubungi ibuku, dia pasti sangat bingung dan cemas.

Aku sedikit beruntung, eomma, appa dan eonni ku bisa mengerti. Mereka sama sekali tidak menuntut penjelasan apapun.
Eomma bahkan hanya bertanya apakah aku baik-baik saja? Dia mengatakan bahwa baginya keadaanku lah yang terpenting. Tidak peduli dunia sekacau apa, selama aku dan eonni baik-baik saja, maka dunia Eomma ku juga baik-baik saja.

"Hoseok-ah....."

"Siwoon Hyung, aku hancur."

"Aniyo, semuanya akan membaik."