Bicara

158 15 1
                                        

Malam sudah sangat larut saat aku dan Jin Hyung pulang. Member lain sudah pasti tertidur.
Aku melihat Jin Hyung masuk ke kamar Jungkook, dia adalah Madyung terbaik.

Namjoon sedang duduk membaca buku dan menulis beberapa catatan di ponselnya. Wajahnya yang sangat serius membuatku yakin dia sedang membuat lirik. Ekspresinya tak pernah gagal. Aku menyukai bagaimana dia sangat fokus dengan apa yang dia lakukan.

"Kenapa kau pulang larut malam?" Tanyanya.

"Yah...Jin Hyung ingin jalan-jalan dan aku menemaninya."

"Apakah kalian sudah makan? Ada sisa masakan di dalam lemari."

"Kami mampir ke restaurant tadi."

"Owh...."

"Hm....Namjoon-ah."

"Ne."

"Apa pendapatmu tentang pacar?"

"Hm...aku tidak tahu. Kenapa kau menanyakan itu?"

"Apakah menurutmu aku tetap melakukan pekerjaanku dengan baik saat ini?"

"Tentu saja. Kau yang terbaik Hoba. Kenapa bertanya seperti itu?"

"Yah, aku hanya khawatir hubunganku bersama V mengganggu pekerjaan kita."

Namjoon tersenyum "Aku akan mengingatkanmu jika kau melakukannya. Tapi saat ini menurutku baik kau ataupun Taehyung, kalian tetap menjadi yang terbaik. Tidak ada yang berubah."

"Gomawo."

"Ne."

"Apakah kau tidak berniat untuk berkencan?" Tanyaku hati-hati.

"Aniya. Aku mungkin tidak akan bisa membagi fokusku. Aku tidak bisa melakukan semua hal bersamaan sebaik dirimu. Aku takut mengacaukan semuanya."

"Jadi saat ini ..hm....kau tidak memiliki kekasih?"

"Tentu saja tidak. Jika aku memilikinya mustahil aku menyembunyikannya dari kalian."

"Ach.....kau benar."

"Kapan Taehyung datang?"

"Besok kita akan bertemu dengannya. Sayang sekali dia tidak akan bisa melakukan scuba diving bersama."

"Ah...sayang sekali."

"He em. Baiklah. Aku harus tidur. Selamat malam Namjoon."

"Good Night."

Aku meraih ponsel dan mengirim pesan untuk Taehyung, tidak peduli apakah dia bisa menerimanya atau tidak karena aku yakin dia masih berada di dalam pesawat. Aku merindukannya.

Hari ke-2 di Malta jadwal yang harus kami lakukan adalah Scuba Diving di pulau Gozo. Aku  yakin ini akan menyenangkan.
Kami harus menempuh perjalanan menggunakan kapal besar untuk sampai di pulau itu. Aku berharap aku tidak mengalami mabuk kali ini.

Hal yang tak terduga terjadi, Suga Hyung mendapat kabar duka dari keluarganya di Seoul. Aku yang sedang menyetir melihatnya dari kaca depan. Wajahnya menjadi murung. Jin Hyung mencoba menghiburnya, tapi apa yang dikatakannya membuat kami sedih.

"Ku rasa aku harus pulang. Ach...kenapa harus terjadi seperti ini." Keluhnya.

"Aku sedih mendengarnya." Kataku jujur.

"Yah, Yoongi-ah. Aku turut berduka." Kata Jin Hyung.

"Sayang sekali kita tidak memiliki foto secara lengkap bertujuh."

"Mungkin kau bisa bertemu dengan Taehyung sebelum terbang ke Korea. Kita bisa berfoto bersama nanti." Jawab Jin Hyeong.

Berita kepulangan Suga sudah menyebar. Bahkan Taehyung sudah mendengarnya, dia langsung menghubungiku dan mengatakan bahwa dia sudah berada di Malta.
Kami berharap bisa berkumpul dalam formasi lengkap sekalipun hanya sebentar.

F AK E    L OV ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang