Sad Party

161 22 0
                                    

Listening Party "Jack in The Box" berlangsung meriah. Para artis papan atas dan top model yang merupakan kenalan ataupun sahabat Jung Hoseok turut hadir.
Member Bangtan turut memeriahkan acara dari awal party ini di mulai, tapi sangat disayangkan karena Suga BTS berhalangan hadir dikarenakan demam.

Ke-5 member tetap menikmati acara demi acara yang telah dirancang oleh rekan segrup mereka tersebut. Jamuan luar biasa yang disuguhkan menambah meriah acara tersebut.
Jangan bertanya tentang berapa dana yang dihabiskan, karena pemilik acara adalah member paling kaya di Bangtan Sonyeondan. Bahkan perlu diketahui, Jhope memiliki saham cukup besar di Hybe Official.

"Sejin Hyung, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Namjoon bingung saat menemukan manajernya ada di luar ruangan. Dan terlihat gelisah.

"Owh..Namjoon-ah, apa yang harus ku lakukan?"

"Apa yang terjadi?"tanya Namjoon. Dia mengurungkan niatnya merokok setelah merasa Sejin panik.

"Hal buruk Namjoon-ah. Hal buruk."

"Katakan Hyung, ada apa?"

"Ini tentang Hoseok. Bagaimana caraku mengatakannya."

"Paparazi? Apakah itu tentang dia?"

"Ne, pria itu menolak semua uang yang kami tawarkan."

"Itu artinya.......?"

"Ia ingin menyebarkan foto-foto itu ke media."

"SHIT."

"Shi Hyuk Hyung mengatakan bahwa pria itu sudah menyetujui harganya. Aku tidak mengerti kenapa ini bisa terjadi."

"Jadi pria itu awalnya sudah bersepakat dengan kita? Tapi dia berubah pikiran?"

"He em."

"Beri dia lebih banyak. Aku akan membantu soal uangnya."

"Royalti Hoseok tahun ini sudah menjadi kesepakatan, tapi sekarang dia menolak. Kita diperas Namjoon-ah."

"Siapa yang peduli? Hoseok akan merilis album Solonya. Kami akan comeback. Hyung....tanyakan padanya berapa yang dia inginkan." Jawab Namjoon mulai panik.

"Aku harus membicarakan ini dengan Hoseok dan Taehyung, Juga PD-nim."tegas Sejin.

"Aniya, di dalam sedang pesta. Kau tidak mungkin menyeret mereka keluar bukan?"

"Aku akan melakukannya. Aku harus melakukannya. Dia mengatakan tidak memberi waktu banyak." Jawab Sejin sambil meninggalkan Namjoon sendirian.

Kepala Namjoon mendongak saat mendengar pintu terbuka dan tubuh Taehyung muncul, disusul dengan Hoseok, Sejin-nim dan CEO BigHit, Bang Shi Hyuk.

"APA YANG HARUS KU LAKUKAN?" Tanya Hoseok. Dia sama sekali tak mampu menyembunyikan kepanikannya.

"Hyung, kau mengatakan pada ku bahwa semuanya teratasi dengan baik bukan? Kenapa ini bisa terjadi?" Tanya Taehyung pada PDnim.

"Aku juga terkejut. Ini tidak seperti kesepakatan awal. Dia mendadak menolak apa yang sudah ku tawarkan."jawab Sang CEO tambun itu.

"Tanyakan padanya berapa yang dia inginkan. Aku akan membayarnya." Kata Taehyung. Dia memeluk Jhope yang terlihat sangat tegang.

Sejin melirik CEO BigHit yang terlihat gugup.

"Taehyung-ah, bahkan royalti 1 tahun milik Jhope pun dia tolak." Kata Shi Hyuk pelan.

"Chagiya,kau berniat membayarnya sendirian?" Tanya Taehyung tak percaya saat melihat Jhope mengangguk.

"Kenapa? Kau harusnya membicarakan denganku."

"Ku kira itu cukup untuknya."jawab Jhope.

"Hyung, kita beri apa yang dia minta asal dia tak mengungkap foto-foto itu ke media." Tegas Namjoon.

"Tidak bisa, ini namanya pemerasan." Jawab Sang CEO. Sejin sebagai manager mengangguk menyetujui apa yang di katakan pimpinan tertinggi BigHit itu.

"LAKUKAN APAPUN, AKU AKAN MEMBAYAR BERAPAPUN HYUNG. ALBUM KU SEBENTAR LAGI RILIS. TIDAKKAH KAU MEMIKIRKAN ITU?"

"Hoseok, tenanglah."

"Sejin Hyung, ku mohon."

"Arasso."

------------------------------------------------------------------------

Party itu diakhiri lebih awal dari jadwal yang semula disusun. Tapi untungnya itu tak membuat para undangan kecewa. Jhope sudah berhasil menjadi tuan rumah yang baik.

Para member BTS dan petinggi BigHit entertainment berkumpul di meeting room lantai 7 gedung Hybe. Mereka menunggu balasan email dari paparazi yang mengancam Jhope dan Taehyung saat ini.

"Apakah kita sudah mendapat balasan?" Tanya Hobum Hyung. Salah satu manager di BigHit juga.

"Belum Hyung. Semoga saja dia segera membalas." Jawab Staff.

"Ini membuatku gila." Kata Seokjin.

"Mianhae." Kata Jhope.

"Jangan katakan maaf, Hyung. Tapi pikirkan saja apa yang harus kita lakukan." Kata Jimin setelah beberapa saat diam. Dia nampak sangat sibuk dengan ponselnya sedari tadi.

"Owh ..SUGA HYUNG." Seru Jungkook saat dia menyadari pintu ruangan dibuka oleh Suga.

"Kenapa kau datang? Bukankah kau sakit?" Tanya Jimin dengan wajah khawatir.

"Aku tidak mungkin bisa istirahat jika teman-teman ku sedang mendapat masalah."

"Tapi......"

"Aku baik-baik saja. Jangan khawatir." Suga menggenggam ringan jemari Jimin. Berharap itu bisa membuatnya tenang.

"Yoongi-ah. Apa yang bisa kita lakukan sekarang?" Tanya CEO Shi Hyuk-nim sambil menggeser laptop ke tengah meja. Balasan dari paparazi itu telah dikirim.

"Dengan segala hormat, aku tidak bisa memberi kesepakatan apapun. Aku tidak menginginkan uang kalian. Aku hanya ingin melihat kehancurannya. Tidak lebih dan tidak kurang. Tidak perlu kalian menyodorkan berbagai perjanjian, aku akan menolak semuanya."

"BANGSAT. BEDEBAH GILA."

"Taehyung-ah....tenanglah." kata Jin Hyung. Dia berdiri mengambil kursi yang baru saja di tendang Taehyung.

"Kehancuran? Apakah yang dimaksud itu aku? Tapp.....tappi..tapi kenapa? Aku tidak merasa memiliki musuh?" Tanya Hoseok kepada semua yang berada di ruangan itu. Mereka semua menatap Hoseok prihatin. Ini sesuatu yang berat.

"Kita akan mencari tahu, secepatnya." Kata Sejin.

"Bo han-ssi. Cari tahu siapa pemilik email itu." Perintah Hobum.

"Ne, Hobum-nim."

"Hoseok........" Panggil Bang Shi Hyuk.

".............."

"Jung Hoseok." Ulangnya.

"Hyung, Gwenchana?" Tanya Jimin sambil menyentuh lengan Jhope lembut.

"ACH....apa yang harus ku lakukan, aku hampir hancur." Keluh Jhope sambil menelungkupkan kepalanya ke meja.

"Hyung, semua akan baik-baik saja. Tenanglah." Kata Jungkook. Maknae kesayangan semua orang itu terlihat hampir menangis.

"Kami bersamamu, tenanglah." Kata Seokjin dan semua yang ada mengangguk menyetujuinya.

Namjoon mendekat tanpa mengatakan apapun. Namja gagah itu hanya meremas bahu Jhope menguatkan.

Scandal kencan apalagi ini adalah hal yang masih dianggap tabu oleh sebagian kecil rakyat Korea tentu saja akan berimbas pada masa depan karier seorang idol.
Tidak ada manusia sempurna, kalimat itu tidak berlaku bagi aktor, aktris ataupun idol di negara yang memiliki 4 musim itu.

Sempurna dalam visual, fisik, talenta dan masa lalu adalah syarat mutlak.

F AK E    L OV ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang