"Nghh."Sasuke menggeliat saat sinar matahari yang menerobos masuk dari sela gorden jendela membuat pandangannya silau saat hendak membuka mata.
Sebuah handuk kecil yang terlipat dan sudah mengering jatuh diatas pahanya saat laki-laki pemilik onyx itu duduk dari posisi berbaringnya.
Sasuke mengernyitkan dahinya memandang handuk itu lalu pandangannya beredar ke sekeliling kamar bernuansa putih gading yang dia tempati.
"Shh," Ia meringis memegangi kepalanya saat menurunkan kakinya menyentuh lantai. Kepalanya terasa pusing mungkin karena efek dari alkohol yang ia minum semalam.
"Jadi, aku dimana sekarang?" Tanyanya sambil memijit pelipisnya, ia sadar ini bukanlah kamarnya.
Pria raven itu berusaha mengingat kejadian semalam. Setelah makan malam bersama Haruno Kizashi dan Karin. Dia pergi ke sebuah club, disana ia menghabiskan empat botol wine sendirian. Dia memesan supir pengganti lalu tidur setelah itu ia lupa semuanya.
Cklek!
Pintu putih itu terbuka membuat Sasuke mengalihkan pandangannya menatap ke arah seorang wanita yang masuk ke dalam kamar dan membawa sebuah nampan ditangannya.
"Kau sudah bangun?" Tanya wanita itu sembari meletakkan nampan yang dibawa tadi di atas meja nakas yang ada disebelah tempat tidurnya.
Sasuke hanya diam, masih mencoba meyakinkan apakah yang dia lihat saat ini adalah kenyataan atau hanya mimpi semata.
"Semalam kau demam, jadi aku mengompresmu." Ujar wanita itu lagi saat mengambil alih handuk yang ada di tangan Sasuke.
Sakura memandang bingung laki-laki yang duduk diatas ranjangnya. Sasuke masih diam dan memandangnya.
"Kau kenapa?" Tanya Sakura namun tetap saja tidak ada jawaban.
Tanpa ada rasa takut dan canggung seperti biasa, wanita pemilik surai gulali itu mendekat lalu meletakkan telapak tangannya di dahi mulus milik Sasuke.
"Kau sudah tidak demam lagi." Ucapnya setelah merasakan suhu tubuh Sasuke yang kembali normal.
"Dasar pria aneh." Batin Sakura.
Sakura menjauhkan telapak tangannya dari dahi Sasuke beralih mengambil nampan yang ia bawa tadi lalu menyodorkannya kepada Sasuke.
"Makanlah. Lalu minum obatnya."
Lagi-lagi Sasuke hanya menatap manik emerald Sakura, tidak berniat sedikitpun untuk menerima nampan yang wanita itu sodorkan.
"Hey!" Panggil Sakura.
"Aku. Kenapa aku bisa ada disini?"
Sakura merotasi bola matanya dengan malas, "Semalam kau datang kemari, mengetuk pintu rumahku jam dua pagi setelah itu kau demam dan aku mengompresmu." Jelas Sakura.
"Kenapa?"
Sakura mengerutkan dahi lebarnya tanda ia bingung dengan pertanyaan bodoh dari pria raven itu, "Hah?"
"Kenapa kau berubah? Kau tidak takut lagi padaku?" Tanya Sasuke menatap fokus kearah paras Sakura.
Sakura yang ditatap seperti itu hanya mampu meneguk ludahnya, tiba-tiba dirinya menjadi gugup dan jantungnya berdetak dengan cepat, matanya ia edarkan kesegeala sudut ruangan.
"I-itu ak- Hey!"
Sakura memekik saat tangannya ditarik oleh Sasuke dan hampir membuat bubur yang ada di atas nampan yang ia pegang hampir saja tumpah. Pantat Sakura mendarat tepat di paha Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTANCE [SASUSAKU]
Romance(21+ content) character by masashi Kishimoto Story of Sasusaku Haruno Sakura adalah seorang perempuan yang hidup biasa-biasa saja. Namun, siapa sangka perempuan gulali itu punya masa lalu yang kelam saat masih duduk di bangku kelas 12 SMA (6 tahun l...