06

3K 191 17
                                    





"Sayang sekali harus berhenti disini. Nanti kita lanjutkan lagi dikantor. Aku ada urusan mendadak sekarang, tidak apa-apa kan?"

Sakura diam tidak peduli dengan apa yang Sasuke katakan, tubuhnya begitu lemas hanya untuk sekedar bicara.

Sedang yang sekarang Sasuke lakukan adalah mengusap lembut pipi Sakura kemudian menunduk melihat kearah menyatuan mereka.

Pria itu memejamkan matanya dan merutuk dalam hati. Jika saja gadis yang menjabat sebagai tunangannya itu tidak mengganggu, Sasuke pasti sudah merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Sasuke kembali mendongak menatap wajah cantik milik Sakura yang entah kenapa berkali-kali lebih cantik jika wanita itu habis menangis pikirnya.

Pria itu bergerak memperbaiki penampilan Sakura, memasangkan kembali bra wanita itu. Dengan gerakan pelan Sasuke melepaskan jasnya kemudian memakaikannya pada Sakura untuk menutupi tubuh bagian atas wanitanya lalu mengangkat pinggang Sakura.

"Akh Ssh" Ringis Sakura dengan suara ketika penyatuan mereka akhirnya terlepas. Tapi, ringisan kecil itu masih dapat didengar oleh Sasuke.

Sakura kembali ke tempat duduknya, wanita itu membungkuk untuk mengambil dalamannya yang dilepas Sasuke tadi bersamaan dengan air mata yang jatuh mengenai ujung kakinya.

Wanita itu kembali memakai dalamannya dengan tangan yang masih bergetar lalu memperbaiki penampilannya.

"Tunjukkan jalan ke rumahmu."

"Tidak. Aku akan naik taxi saja."

Sasuke menoleh kearah Sakura yang tengah menunduk, ia merasa kesal mendengar penolakan dari wanita itu. Sasuke menghembuskan nafasnya dengan kasar mencoba menahan emosinya.

"Aku tidak suka penolakan. Cepat tunjukkan jalannya atau aku akan melanjutkan kegiatan barusan dengan kasar sekarang juga."

Sakura mengepalkan tangannya. Lagi, lagi dan lagi dia tidak bisa melawan Sasuke walaupun hatinya ingin sekali meneriaki pria brengsek itu dengan sumpah serapah.

Sasuke tersenyum miring saat Sakura akhirnya mulai mengetikkan sesuatu di aplikasi gps yang ada di layar monitor mobilnya.

Mobil sport hitam itu akhirnya sampai didepan sebuah bangunan bertingkat tiga dengan ada satu rumah atap dibagian atasnya.

Sakura membuka seatbeltnya kemudian membuka pintu mobil. Namun, tangannya di tahan Sasuke membuatnya menghadap kembali ke arah pria itu.

Sasuke tersenyum mengusap pipi Sakura, "Sampai jumpa besok." Kalimat itu Sasuke akhiri dengan sebuah ciuman lembut didahi Sakura.

Setelah Sasuke melepaskan ciumannya, wanita itu segera keluar dari mobil tanpa mengatakan apa-apa membuat Sasuke mendengus kesal.

"Dasar wanita sok jual mahal. Lihat saja nanti, aku akan membuatmu menangis memohon untuk dimasuki. Huh, aku tidak sabar menunggu saat itu tiba."

Ujarnya dengan senyum bak orang tidak waras sambil memandangi punggung Sakura yang menghilang saat sampai dilantai tiga gedung itu.

"Haruno Sakura ahh kau semakin membuat ku tidak waras."

<•••>

"Sasuke-kun!"

Kedatangan Sasuke di apartemen pria itu disambut dengan pekikan senang oleh seorang perempuan berkaca mata dan memiliki surai berwarna merah, prempuan itu langsung menghambur memeluknya.

"Aku sangat merindukan mu." Ujar wanita yang kini menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Sasuke.

"Hn, aku juga sangat merindukan mu sayang." Balas Sasuke sembari mengusap punggung wanita itu.

DISTANCE [SASUSAKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang