23

1.8K 146 2
                                    

Happy reading...

Dua hari berlalu. Sakura kembali bekerja dan selama dua hari itupun pikiran wanita gulali itu terus saja dihantui oleh Sasuke karena sampai sekarang pria itu belum juga menampakkan batang hidungnya.

Pria itu ada di ruangannya, mereka ada di satu kantor yang sama tapi dua hari ini Sakura belum juga bertemu dengan Sasuke. Dalam hati, jujur jika dirinya sedikit merindukan pria raven itu.

"Huh. Haruno Sakura apa yang kau pikirkan." Sakura memukul kepalanya. "Aku mulai gila." Ujarnya.

"Sakura-san."

"Ya?" Sakura menoleh sedikit terkejut dengan panggilan itu.

Pria tinggi dengan alis tebal dan mata bulat berdiri di depan Sakura. Karyawan baru di Divisinya yang bernama Rock Lee. Pria berambut mangkuk yang menjadi penghibur karyawan Divisinya.

"A-anda di panggil Ketua Inuzuka ke ruangannya." Ujarnya dengan ekspresi malu-malu.

Sakura tersenyum tipis, "Baiklah. Terima kasih Lee-san." Ucapnya lalu pergi meninggalkan pria ber-alis tebal itu.

"Sakura-san sangat manis..."

Sakura masuk ke dalam ruangan Inuzuka Kiba tanpa mengetuk, terserah jika Kiba menganggapnya tidak sopan atau apalah karena dia masih kesal pada pria jabrik itu.

"Kenapa kau memanggilku?" Tanya Sakura.

"Ini." Sakura menerima map berwarna coklat yang diberikan Kiba padanya.

"Ini apa?" Tanya Sakura.

"Serahkan itu pada Presdir Sasuke."

Sakura mendengus kesal, "Kenapa harus aku? Bukankah ini tugas Sai." Kesalnya.

"Presdir sendiri yang memintamu untuk mengantarkan berkas itu. Sudah antar saja, jangan menolak jika tidak mau dipecat." Omel Kiba.

Dengan kesal Sakura keluar dari ruangan itu tanpa pamit bahkan, "Wanita itu benar-benar tidak sopan pada atasannya." Cibir Kiba.

Sakura berjalan dengan tenang menuju ke ruangan Sasuke yang berada di sisi paling ujung dekat dengan kantor Divisi pemasaran.

"Halo. Selamat siang." Sakura tersenyum menyap kedua orang perempuan yang duduk dibalik meja resepsionis yang ada di depan ruangan Sasuke.

"Sakura-san ada yang bisa kami bantu?" Tanya salah satu perempuan yang memang mengenal Sakura.

"Ah, aku ingin mengantar berkas pada Presdir."

"Presdir sedang ada tamu, kau bisa menitipkannya pad-"

Cklek!

Pintu besar itu terbuka, membuat Sakura dan dua perempuan tadi menoleh ke arah dua orang laki-laki yabg keluar dari dalam ruangan itu.

"Lain kali aku akan mampir lagi." Salah satu pria yang berbalut kemeja berwarna biru dengan dalaman T-shirt putih itu berbicara pada Sasuke.

"Masuklah." Suruh Sasuke tapi wanita itu hanya diam di tempatnya.

"Sakura masuklah."

Suara lembut itu membuat dua orang perempuan yang duduk dibalik meja resepsionis itu saling berpandangan.

Sasuke tersenyum saat Sakura akhirnya melangkahkan kaki ke arahnya dan masuk ke dalam ruangan besar itu.

Sakura menyerahkan map coklat itu pada Sasuke setelah pria itu menutup pintu ruangannya. "Ini berkas dari Ketua atasan Kiba." Ujarnya.

Bukannya menerima Map itu, pria bersurai raven itu malah menarik tangan Sakura dan mendudukkan wanita merah muda itu di sofa panjang yang ada di ruangannya lalu merebahkan dirinya dengan menjadikan paha Sakura sebagai bantal.

DISTANCE [SASUSAKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang