35

1.4K 109 40
                                    

Happy reading~~

"Ahh sshh.."

Seorang wanita dengan surai merah yang sedang berada di dalam toilet itu meringis memegangi sudut bibirnya yang terluka. Wanita muda itu lalu melihat penampilannya melalui cermin yang ada di sana.

Air mata itu kembali keluar tanpa permisi melewati kedua pipinya yang berwarna biru keunguan. Kejadian dua hari lalu kembali membuat wanita berkacamata itu menangis dengan keras dan menepuk-nepuk dadanya yang mulai sesak.

•FLASHBACK•

"A-ayah, Sakit.."

Pria yang masuk ke dalam kamarnya dan sedang menjambak kuat rambutnya ini adalah Ayahnya. Ayah Kandungnya, seseorang yang telah membuat hidupnya menderita selama ini.

"A-ayah rambutku sakit." Ujar Karin, wanita itu mulai menangis.

Lelaki itu melepaskan tangannya dari rambut Karin, "Cepat keluar dari tempat ini!" Ujar pria itu dengan dingin lalu menarik paksa tangan Karin yang sedang duduk di atas ranjangnya.

"A-ayah tapi aku sedang sakit." Karin memberontak berusaha melepaskan tangan ayahnya yang menyeretnya.

"KAU PIKIR AKU PERCAYA DENGAN SEMUA KEBOHONGANMU INI HAH!" Bentak pria bermarga Haruno itu.

"A-ayah kumohon. Aku benar-benar sedang sakit Ayah,"

"CEPAT KELUAR DARI TEMPAT INI. LALU GODA PRIA ITU UNTUK SEGERA MENIKAHIMU!" Bentak Haruno Kizashi lagi.

Karin menarik paksa tangannya, "Aku tidak mau! Aku bukan jalang yang kau suruh untuk menggoda Pria itu lagi."

"AKH!" Pekik Karin saat rambut panjangnya dijambak dengan kasar oleh Ayahnya.

"KAU MEMBANTAH PERINTAHKU?" Teriak Kizashi.

"IYA!" Balas Karin. "AKU LELAH MENJADI BONEKAMU SELAMA ENAM TAHUN INI AYAH! HENTIKAN SEMUA INI!" Teriak wanita bersurai merah darah itu, ia tak tahan lagi.

"JIKA SAKURA-"

PLAK!

Tamparan kuat itu mengenai pipi Karin, tangan wanita itu bergetar memegang sudut bibirnya yang berdarah.

"Jangan pernah ucapkan nama anak biadab itu dihadapanku Haruno Karin!" Ucapnya menatap tajam pada Karin.

"Kenapa? Karena anak kesayanganmu itu menjual dir- Akkhh!"

Karin berusaha menarik tangan Ayahnya yang mencengkram kuat lehernya membuatnya kembali teringat kejadian saat Sasori melakukan hal yang sama padanya.

"A-ayah t-tolong lepas.." Mohon Karin tapi Haruno Kizashi semakin mengeratkan cengkramannya.

"A-ayah lepas. Tolong hentikan uhhuk! Semua ini Ayah, aku benar-benar lelah.." Ujar Karin berusaha sekuat tenaga melepaskan tangan Ayahnya.

"Kau lelah?" Tanya Haruno Kizashi.

Karin mengangguk dengan air mata yang terus saja lolos kelaur dari pelupuk matanya.

Lelaki paruh baya itu akhirnya melepaskan tangannya sehingga tubuh Karin terjatuh lemas di lantai. Pria berambut pink gelap itu menunduk menatap Karin, "Baiklah siap-siap saja besok Ibumu sudah tidak bernyawa lagi."

Karin mendongak lalu menggeleng. "Jangan, kumohon jangan lakukan itu Ayah. Jangan sakiti Ibu ." Mohon wanita bersurai merah itu memeluk kaki Ayahnya.

"Baik aku akan melakukannya."

Ucapan itu membuat Haruno Kizashi tersenyum menang, dengan kasar dia menyentakkan kakinya membuat kepala Karin terbentur sisi ranjang.

DISTANCE [SASUSAKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang