19

2K 160 2
                                    



Happy reading...

Setelah acara makan siang itu selesai Sakura membantu bibi Fujita untuk mencuci piring walaupun awalnya nenek Sasuke dan bibi Fujita melarangnya.

"Nona, Bibi tinggal sebentar yaa. Nona tidak apa-apa kan sendiri?"

Sakura menoleh, "Iya tidak apa Bibi, ini juga sudah mau selesai." Ujarnya sambil tersenyum.

Bibi Fujita kemudian pergi meninggalkan Sakura sendirian di dapur, wanita itu dengan tenang membilas satu-persatu piring yang mereka gunakan tadi.

"Eh!"

Wanita gulali itu tersentak saat sebuah tangan melingkar di pinggangnya diikuti beban dipundaknya. Tanpa menoleh, Sakura tahu pasti siapa yang memeluknya.

"S-sasuke."

"Hn?"

"Apa yang kau lakukan?" Sakura memejamkan matanya berusaha menetralkan degupan jantungnya saat napas hangat Sasuke menerpa area lehernya.

"Memelukmu." Jawab Sasuke.

"L-lepaskan aku." Ujar Sakura dengan nada terbata.

"Kenapa terbata-bata? Kau gugup jika aku memelukmu seperti ini, hn?" Tanya Sasuke berbisik seduktif tepat di telinga Sakura.

"Aku tidak gugup. Kau hanya menghambat pekerjaan-"

"HEY!" Sakura memekik kaget saat Sasuke tiba-tiba membalikkan tubuhnya membuat gelas yang dia pegang hampir saja terlepas.

Belum sempat membuka suara Sasuke langsung membungkam mulut Sakura dengan bibir pria itu, melumat bibir wanita itu dengan begitu lembut.

"Nona Sak-"

Panggilan itu sontak saja membuat Sakura langsung mendorong dada Sasuke dengan kuat sehingga pagutan keduanya terlepas.

"I-iya Bibi?" Tanya Sakura gugup pada wanita yang berdiri di ambang pintu dapur.

Bibi Fujiki terlihat tengah menahan senyum saat dengan jelas melihat wajah merona wanita yang kini sedang menunduk itu.

"Nyonya ingin berbicara dengan Nona Sakura."

"S-saya?" Sakura menunjuk dirinya sendiri dengan raut bingung.

"Iya Nona tapi sepertinya Nona sedang ada urusan dengan Tuan muda." Ujar Bibi Fujiki dengan senyum.

"Tidak kami sudah selesai emm maksud saya kami tidak ada urusan. Nenek ada dimana?"

"Nyonya ada di kamarnya."

"Iya saya kesana sekarang." Sakura berbalik untuk melepaskan kaus tangan pink yang masih membungkus tangannya dan memberikannya pada Sasuke.

"Lanjutkan pekerjaanku." Sakura meninggalkan Sasuke yang masih dengan keterdiamannya menatap sepasang kaus tangan pink ditangannya.

"Haruno Sakura kau orang pertama yang berani menyuruh seorang Uchiha Sasuke mencuci piring."

<•••>

Sakura memasuki kamar bernuansa hijau mint dengan berbagai lukisan bunga-bunga tertempel di dinding. Kamar ini sangat indah dan nyaman.

"Nenek memanggil saya?"

Wanita tua itu tersenyum lalu menepuk tempat di sampingnya "Duduklah sayang."

Sakura membalasnya dengan anggukan pelan lalu mengambil tempat duduk di samping Nenek Sasuke yang duduk di sofa yang ada di sana.

Suasana ini begitu canggung bagi Sakura, dia tersenyum kikuk dan juga bingung dengan apa yang ingin Nenek Sasuke bicarakan padanya.

Wanita tua itu menangkup sisi wajah Sakura dengan kedua tangannya dan mengusapnya pelan.

DISTANCE [SASUSAKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang