14

2.4K 180 7
                                    




Hari ini Sakura kembali bekerja seperti biasa, wanita itu kini berjalan masuk ke dalam kantor bersama dengan sahabatnya Ino di pirang yang sedari tadi mengomelinya.

"Hey! Kau tidak mendengarkan ku jidat?" Ino menatap Sakura kesal karena sedari tadi sahabatnya hanya diam.

"Aku mendengarkan mu babi." Ucap Sakura.

"Lalu kenapa kau hanya diam saja? Mulutku bahkan lelah berbicara tapi kau tidak pernah menanggapinya. Lain kali jika kau sakit, kau harus menghubungiku supaya aku bisa menjagamu." Omelnya lagi dengan wajah cemberut.

Sakura menghela napasnya kasar, "iya iya. Ayo, kita harus cepat sebelum anjing inuzuka itu mengomeli kita." Ujar Sakura.

Ino menghela napasnya, "Huh, yasudah ayo."

Sakura tersenyum. Setelah itu mereka berdua segera melanjutkan langkahnya untuk masuk kekantor Divisi pemasaran. Kedatangan Sakura langsung disambut dengan keluhan-keluhan dari para rekan kerjanya yang sudah berada disana kecuali Ino.

"Haruno akhirnya kau masuk lagi. Kami sangat membutuhkanmu. Pekerjaan kami sangat menumpuk karena kau dua hari tidak masuk." Keluh choji salah satu rekan kerja Sakura dan Ino.

"Anjing Inuzuka itu bahkan bertambah galak. Dia memarahi kami habis-habisan." Lanjut choji.

"Maaf merepotkan kalian dengan pekerjaanku." Ujar Sakura.

"Tidak masalah. Pekerjaanmu adalah pekerjaan kami juga." Ucap shino sembari membenarkan kacamata hitamnya.

"Baiklah sekarang ayo kita kembali bekerja lagi. Jika anjing Inuzuka Kiba itu datang dan melihat kita tidak bekerja dia pasti akan mengomel lagi." Ujar Sai si pria berkulit pucat.

Semua orang akhirnya memutuskan untuk kembali duduk ke tempat masing-masing dan mulai menyelesaikan pekerjaan mereka.

Tidak sampai satu menit orang yang mereka bicarakan tadi benar-benar datang. Inuzuka Kiba datang dengan raut wajah datarnya yang seperti biasa.

"Selamat pagi Ketua." Sapa Sakura ketika laki-laki yang menjabat sebagai ketua Divisi pemasaran itu melewati meja kerjanya.

Kiba menghentikan langkahnya lalu menatap Sakura dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan pandangan penuh selidik.

"Kenapa menatapku seperi itu, Ketua?" Tanya Sakura bingung dengan tatapan Kiba yang seperti paman-paman mesum.

"Ikut aku." Perintahnya.

Sakura mendengus, dengan sangat terpaksa wanita itu bangkit dari duduknya mengikuti Kiba masuk ke dalam ruangan laki-laki itu. Sementara ino hanya memberinya semangat dari belakang.

"Ada ap-"

"Ada hubungan apa kau dengan Presdir." Tanya Kiba memotong kalimat Sakura.

Sakura mengernyitkan dahinya, "Apa maksudmu?"

"Jangan berpura-pura tidak tahu. Aku tanya sekali lagi, ada hubungan apa kau dan Sasuke di masa lalu."

Wanita gulali itu mendengus, "Aku pernah satu kelas dengannya saat SMA tapi mungkin hanya dua bulan setelah itu aku pindah." Jawabnya.

"Selain itu?" Tanya Kiba lagi.

Sakura terkekeh, "Kenapa kau sangat ingin tahu masa laluku. Entah hubungan apa yang aku jalani dengan Sasuke di masa lalu itu bukan urusanmu."

Laki-laki berambut coklat itu terdiam mendengar penuturan Sakura. Namun, kemudian ia kembali membuka suara, "Alasan sebenarnya kau diusir waktu itu. Sebenarnya apa yang terjadi."

Lagi-lagi Sakura dibuat tak mengerti dengan tingkah atasannya yang tiba-tiba ini, dengan kesal Sakura berbalik berniat keluar namun tangannya dicegat oleh Kiba.

DISTANCE [SASUSAKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang