Harap membaca dengan bijak!
Happy Reading~
Sakura beserta Sasuke, Shikamaru, dan juga Sasori masih menunggu di depan ruang operasi, sudah tiga jam lamanya operasi itu berlangsung tapi belum ada tanda-tanda kapan operasi itu akan selesai.
"Bagaimana?" Tanya Naruto yang baru sampai.
"Operasinya masih berlangsung." Jawab Shikamaru.
"Tolong selamatkan dia Tuhan.." Sasori menunduk menyatukan kedua tangannya berdoa pada Tuhan agar wanita yang sangat dicintainya itu selamat.
"Sakura." Sasuke mengusap punggung tangan Sakura membuat wanita gulali itu tersadar dari lamunannya.
Sakura menoleh pada Sasuke, wanita itu tersenyum tipis. "Aku tidak apa-apa." Ujarnya dengan suara kecil yang lebih cocok disebut gumaman.
Pintu ruangan operasi itu akhirnya terbuka, Seorang Dokter laki-laki keluar dengan pakaian khas Operasi. Semua orang yang ada disana berdiri menghampiri Dokter itu.
"Bagaimana Dokter?" Tanya Sasori.
Sang Dokter menunduk lalu menggelengkan kepalanya, "Kami sudah berusaha semampu kami, Pasien kehilangan banyak darah, karena peluru yang menembus jantungnya. Kami sudah menciba banyak cara untuk menghentikan pendarahan tapi tetap saja tidak bisa. Pasien tidak bisa kami selamatkan Tuan. Kami mohon maaf." Ucap dokter itu.
Sasori menggelengkan kepalanya, merasa tak percaya dengan apa yang dikatakan lelaki itu, "Tidak mungkin, anda berbohong kan Dokter."
"Maaf Tuan, saya tidak berbohong. Pasien sempat sadar sebelum dia dioperasi, dia menitipkan sebuah surat untuk Haruno Sakura." Dokter itu memberikan sebuah kertas pada Sasori.
Dengan gerakn cepat, Sasori merampas kertas yang ada di tangan dokter itu lalu mulai membaca setiap untaian kata dan kalimat hasil tulisan tangan Karin.
"Hai kak!"
Itu adalah kalimat pertama yang dibacakan Sasori, semua orang terdiam mendengarkan pria itu. Dengan menahan air mata Sasori berusaha membaca kembali tulisan itu.
Apa aku bisa memanggilmu Kakak? Kuharap kau mengiinkannya. Jika sekarang kau sedang membaca surat ini mungkin aku sedang pergi atau kau mencuri surat ini diam-diam dariku. Ataupun aku sudah tidak ada lagi di dunia ini mungkin.
Kakak, sebenarnya aku tidak tahu harus memulainya dari mana. Aku benar-benar terkejut saat mengetahui bahwa Sasori-kun adalah sepupumu, bukankah dunia ini terlalu sempit. Mantan kekasihku ternyata adalah sepupu dari kakakku sendiri dan tunanganku adalah Laki-laki yang telah menghamilimu.
Sasuke yang mendengar hal itu membeku, lalu menoleh menatap wanita bersurai gulali yang berdiri diam disampingnya, "J-jadi dulu." Sasuke benar-benar tak bisa melanjutkan kalimatnya.
Maaf kak, maaf karena aku tidak bisa membantumu saat itu. Ibu tidak mengijinkan aku menolongmu karena dia takut aku akan dimarahi Ayah juga. Sebenarnya aku juga marah saat itu. Aku kecewa karena kau merusak kepercayaan Ayah padamu.
Tapi, setelah kau pergi dari rumah dua jam setelahnya aku memikirkan semuanya. Aku yakin kau tidak mungkin melakukan hal sekeji itu, aku kenal bagaimana dirimu. Aku benar-benar menyesal tidak membantumu, maka malam itu aku juga pergi dari rumah.
Aku mencarimu di tengah badai salju malam itu, aku bahkan tidak sempat memakai sepatu ataupun sesuatu untuk melindungi kakiku yang aku pikirkan hanyalah dirimu. Kau dan juga bayi kecil dalm perutmu.
Kau pasti kedinginan, kau akan tinggal dimana? Kau akan membesarkan anakmu bagaimana? Aku benar-benar khawatir, aku berjalan dia tengah badai salju malam itu bahkan menghiraukan ruam merah yang muncul diseluruh tubuhku karena alergi dinginku yang kambuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTANCE [SASUSAKU]
Romance(21+ content) character by masashi Kishimoto Story of Sasusaku Haruno Sakura adalah seorang perempuan yang hidup biasa-biasa saja. Namun, siapa sangka perempuan gulali itu punya masa lalu yang kelam saat masih duduk di bangku kelas 12 SMA (6 tahun l...