34

1.5K 117 4
                                    

Happy reading~~

Dua hari berlalu, Sakura sudah kembali pulih. Memar di wajahnya sudah mulai hilang bahkan luka-luka goresan yang ada ditubuhnya sudah mengering berkat obat dan salep yang diberikan oleh dokter Hyuuga Neji.

Jika memikirkan soal Dokter Hyuuga Neji, Haruno Sakura tentu saja mengenal pria itu karena mereka satu sekolah saat SMA, sama seperti Naruto, Shikamaru, dan juga Sasuke dan wanita merah muda itu benar-benar terkejut setelah tahu jika Neji menjadi seorang dokter.

Saat di sekolah dulu Hyuuga Neji terbilang cukup Populer karena akan menjadi seorang pewaris tunggal Hyuuga Enterprise. Karena pada saat itu di keluarga Hyuuga hanya Neji satu-satunya laki-laki dan dua sepupunya adalah perempuan.

"Iya aku akan masuk kantor hari ini"

Sakura menoleh ke arah sumber suara itu, disana ada Sasuke dengan dasi yang belum terpasang, tergantung di lehernya.

Pria itu sedang berbicara di telepon, dan Sakura yakin jika seseorang yang sedang berbincang dengannya itu adalah Sekretaris Juugo.

"Baiklah ada juga hal penting yang ingin aku bicarakan dengan ayah."

Sasuke melangkahkan kakinya mendekati Sakura yang sedang merapikan piring sisa sarapan mereka tadi.

"Pakaikan." Ujarnya tanpa suara menunjuk dasi yang tergantung dilehernya.

Sakura mendekat ke tubuh pria raven itu lalu meraih dasi itu kemudian mulai memasangkannya dengan rapi di leher Sasuke.

"Hn, ku tutup teleponnya."

Tut!

Panggilan itu berakhir. Sasuke kemudian memasukkan benda pipih itu ke dalam saku celanannya kemudian sedikit menunduk memandang wajah serius Sakura yang tengah fokus menata dasinya.

"Sudah!" Sakura mengakhiri pekerjaannya dengan menepuk bahu lebar Sasuke.

Cup!

Wanita bersurai merah muda itu terkejut dengan kecupan yang tiba-tiba mendarat di bibir cherry-nya, ia mendongak memandang kesal Sasuke dan Sasuke membalasnya dengan senyuman tipis lalu menarik Sakura ke dalam rengkuhannya.

"Morning Kiss" Ucap Sasuke.

Sakura terkekeh lalu mengangkat tangannya untuk membalas pelukan pria itu, mengusap punggung belakangnya dengan lembut. Wajita Haruno itu lalu teringat pembahasan mereka dua hari yang lalu ketika Sasuke mengajaknya untuk menikah.

"Sasuke-kun kau yakin akan mengatakan semuanya pada ayahmu?" Tanya Sakura.

Pria pemilik nama belakang Uchiha itu berdehem sebagai jawaban, "Hn. Aku tidak ingin menundanya lagi. Aku benar-benar serius ingin menikahimu."

Sakura tersipu sesaat. "T-tapi bagaiman jika ayahmu tidak menyet-"

"Sstt.." Sasuke memotong kalimat Sakura.

Sasuke melepaskan pelukannya kemudian memegangi pundak wanita itu, "Haruno Sakura dengar. Dengarkan aku." Sakura mendongak menatap pria itu tepat di manik Onyx-nya.

"Jangan khawatir, aku akan menjelaskan semuanya pada ayah dan jika Ayah tidak menerimanya aku akan melakukan segala cara. Bahkan berlutut mencium kakinya akan aku lakukan. Jika dia tetap tidak menyetujuinya-"

Sasuke menjeda kalimatnya lalu pria Uchiha itu menatap Sakura dengan serius, "Aku siap membawamu pergi untuk kawin lari."

Ucapan pria itu sontak membuat Sakura segera menepis tangan lelaki itu yang memegang pundaknya. "Aku tidak mau." Kata Sakura.

DISTANCE [SASUSAKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang