05

3.2K 213 2
                                    




Sakura tengah berada disalah satu halte yang dekat dengan kantornya, ia masih menunggu Bus jurusan ketempat tinggalnya yang tak kunjung datang meski jarum jam sudah menunjukkan pukul 19.20 pm

Byur!

Hujan tiba-tiba mengguyur kota Tokyo, membuat wanita itu berdecak kesal, beberapa orang yang ada dihalte ini bahkan mengumpat kesal karena tidak ada satupun bus yang datang menghampiri.

Jika memilih naik taxi, ongkos nya akan sangat mahal menuju tempat tinggalnya, maka uang bulanannya kali ini akan berada diluar perkiraan.

Tiiinn... tiiiinn..

Sebuah mobil sport hitam berhenti didepan halte membuat beberapa perempuan yang ada dihalte tersebut memekik tertahan saat seorang pria keluar dari dalam mobil tersebut.

Sakura tidak begitu peduli, ia masih setia menatap kedua sepatu hak tinggi yang ia kenakan.

Tiba-tiba sepasang sepatu mengkilap ada didepan sepatu lusuhnya. Sakura mendongak untuk mencaritahu siapa pemilik sepatu tersebut. Emerald wanita itu menemukan sesosok pria tampan dengan wajah datar yang mengulurkan tangan padanya.

"Ayo, ku antar pulang."

Sakura masih terkejut mendapati Sasuke berdiri didepannya sambil mengulurkan tangan. Untuk apa pria brengsek itu ada disini? Dengan malas Sakura membuang pandangannya kesamping.

Sasuke yang menerima penolakan dari wanita bersurai merah muda itu merasa sedikit kesal, kemudian dia mengeluarkan senyuman asimetrisnya. Sasuke kemudian berjongkok didepan Sakura dan meraih kedua tangannya menggenggam nya dengan kuat.

Kaduanya menjadi pusat perhatian bagi orang-orang yang ada di halte bus, orang orang disana seperti menyaksikan sebuah adegan drama seorang kekasih yang membujuk pacarnya yang sedang merajuk dan mengajaknya pulang bersama.

"Pulang bersama ku ata-"

"Atau apa?" Sakura meninggikan nada suaranya.

Sasuke tersenyum begitu manis. Sakura begitu menggemaskan jika sedang marah seperti ini pikirnya.

"Kau pasti tahu, sangat tahu akibatnya jika menolak ajakan ku." Bisik Sasuke dengan suara baritone khas miliknya saat pria itu hendak berdiri.

Rahang Sakura mengeras, ingin sekali ia menampar wajah pria brengsek dihadapannya ini. Namun, ancaman pria raven itu membuatnya takut.

"Ayo"

Sakura akhirnya menerima uluran tangan Sasuke, membuat sudut bibir pria itu terangkat, dia merasa menang. Haruno Sakura tidak bisa melawannya.

<•••>

Suasana mobil itu benar-benar hening. Sasuke tengah serius dalam mengendarai mobilnya dan Sakura tengah menatap sayu kearah luar jendela.

Sebenarnya saat ini wanita itu tengah merasa kalut lebih tepatnya takut jika Sasuke melakukan sesuatu yang tidak-tidak pada dirinya.

Sasuke tiba-tiba menepikan mobilnya di bahu jalan membuat Sakura mau tidak mau menoleh pada pria disampingnya.

"Kenapa berhenti Presdir?" Tanya Sakura berusaha tenang mengabaikan ketakutannya.

"Kau pakai parfum?"

Bukan jawaban yang wanita itu dapatkan melainkan pertanyaan yang membuat Sakura refleks mengendus dirinya sendiri.

"Aroma tubuhmu membuatku terangsang."

Sakura menoleh, matanya melotot kaget. Bukan karena apa yang diucapkan pria itu tapi karena wajah pria bersurai raven itu kini sangat dekat dengannya.

Refleks Sakura memundurkan tubuhnya, Sasuke tersenyum miring semakin mendekat menyudutkan Sakura.

DISTANCE [SASUSAKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang