Happy reading...
Cklek!
Sakura menoleh kearah pintu yang dibuka dan masuklah Sasuke dengan tangan yang membawa sebuah nampan berisikan segelas air dan bubur dengan asap mengepul di atasnya.
Pria raven yang biasanya ber-expresi datar kini malah tersenyum lembut kepadanya kemudian duduk disisi ranjang tepat di sebelah Sakura. "Buka mulutmu, aku akan menyuapimu." Ucap Sasuke setelah meletakkan gelas yang berisi air itu di atas nakas.
Kemudian meletakkan nampan berisi mangkuk bubur itu di atas pahanya lalu menyendok bubur itu kemudian meniupnya dan menyodorkan ke depan mulut Sakura.
"Bukalah."
Sakura membuka mulutnya sedikit kesusahan karena sudut bibirnya yang terluka dan sendok pertama berhasil masuk. Enak, itu yang ia rasakan. Bubur itu sangat enak.
"Apakah rasanya aneh?" Tanya Sasuke dan dibalas gelengan pelan oleh Sakura.
"Ini enak."
Sasuke tersenyum tipis, pria itu merasa bangga kemudian menyendok lagi bubur itu dan meniupnya lalu menyuapkannya lagi pada Sakura.
Sedari tadi sebenarnya ada hal yang mengganggu pikiran Sakura, tentang pemilik liontin yang ada di atasa meja nakas Sasuke. Sakura sangat yakin jika benda itu adalah milik Karin. Tapi, mengapa benda ini ada dikamar Sasuke.
"Sasuke."
"Ada apa?" Tanya Sasuke.
Sakura terdiam kemudian menggeleng pelan, "Tidak jadi."
"Ayo makan lagi." Titah Sasuke menyuapkan bubur itu lagi. Namun, pria itu menghentikannya karena merasa ada yang aneh dengan wanita merah muda dihadapannya ini.
"Saki ada apa, hn? Katakan padaku."
"Emm itu soal." Sasuke menunggu wanita haruno itu berbicara. "Aku hanya ingin mengganti bajuku, keringat membuatku tidak nyaman." Bohong Sakura pada akhirnya.
"Huh, aku kira kenapa. Tunggu sebentar, aku akan kembali." Pria itu kemudian berdiri setelah menaruh nampan di tanganya ke atas meja nakas.
Sakura memandang punggung tegap Sasuke yang berjalan masuk ke dalam ruangan yang ada di ebelah kiri.
Jujur dia begitu penasaran akan liontin itu. Tapi, dirinya tak mampu menanyakan hal itu pada Sasuke. Dia takut jika apa yang ditakutkannya sekarang ternyata adalah kebenarannya.
Pria itu kemudian kembali dengan sebuah T-shirt hitam dan celana training ditangannya kemudian duduk diposisinya tadi.
"Aku akan membantumu mengenakannya." Ucap Sasuke.
"A-apa? Tidak per-"
"Jangan membantah Sakura, lihat keadaan tubuhmu sekarang."
Sakura terdiam sesaat kemudian mengangguk, apa boleh buat. Tubuhnya begitu lemah bahkan mengangkat tangan pun terasa tak mampu. Dengan gerakan pelan dan lembut Sasuke mulai melepas pakaian yang digunakan Sakura.
Mulai dari melepaskan baju lalu berpindah meloloskan celana wanita itu dari tubuhnya, menyisakan bra dan celana dalam yanv menutupi dua aset milik wanita gulali itu.
"B-branya juga t-tolong lepaskan." Ucap Sakura dengan gugup.
Sasuke mengangguk pelan dengan ekspresinya yang datar. Pria raven itu mencondongkan tubuhnya pada Sakura lalu melepaskan kaitan bra milik wanita merah muda itu kemudian meloloskannya dari tubuh Sakura.
Pria bermarga Uchiha itu menatap tubuh bagian atas wanita itu dengan pandangan sendu, banyak memar dan luka goresan di tubuhnya, tangannya kemudian terulur mengusap pundak Sakura yang membiru.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTANCE [SASUSAKU]
Romance(21+ content) character by masashi Kishimoto Story of Sasusaku Haruno Sakura adalah seorang perempuan yang hidup biasa-biasa saja. Namun, siapa sangka perempuan gulali itu punya masa lalu yang kelam saat masih duduk di bangku kelas 12 SMA (6 tahun l...