42 : Babulah

5.7K 699 250
                                    

Selamat datang kembali di bab terbaru Serambi Masjid ~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat datang kembali di bab terbaru Serambi Masjid ~~

Syarat sebelum melanjutkan membaca bab ini:

Lakukan butterfly hug, lalu ucapkan, "Alhamdulillah, terima kasih Allah, telah melapangkan hatiku, menguatkan jiwaku, dan membuatku mampu bertahan di titik sekarang."

Selamat membaca!
Jangan lupa awali dengan basmallah...

Jangan lupa untuk vote dan komen juga!

Tandai kalau ada typo!

“Cinta kita memang tidak semulia cinta Rasulullah dan Khadijah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Cinta kita memang tidak semulia cinta Rasulullah dan Khadijah. Cinta kita juga tidak seindah cinta Rasulullah dan Aisyah. Namun, semoga cinta kita akan tetap abadi sampai ke Jannah.”

- Fillah & Ilana -

_________Serambi Masjid__________

-
-
-

"Kok masih di sini? Nggak ngaji?"

Fillah yang baru kembali dari masjid, berjalan menghampiri Ilana yang sedang duduk di kursi di teras balkon. Melihat-lihat ke arah jalan di depan rumah mereka, seperti sedang mencari sesuatu.

"Ila lagi nungguin penjual batagor yang biasa lewat sore-sore," jawab perempuan itu sembari menoleh sekilas ke arah suaminya.

"Nggak ngaji dulu? Kalau batagornya  lewat, nanti saya beliin."

Ilana beranjak dari duduknya, berjalan menghampiri Fillah dan berhenti tepat di depannya. Raut wajahnya tampak seperti ingin mengatakan sesuatu, membuat Fillah mengernyitkan kening.

"Kenapa?"

"Eumm... Ila boleh libur ngaji dulu, nggak?" tanya Ilana ragu-ragu.

"Lagi dapat?"

Ilana menggelengkan kepalanya, lalu menunduk takut. Pasalnya suaminya itu sangat tidak suka jika dirinya bolos mengaji, kecuali dalam keadaan berhalangan.

Serambi MasjidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang