20 : Resep

19K 2.3K 131
                                        

"Orang kesepian adalah orang paling baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Orang kesepian adalah orang paling baik. Orang yang bersedih tersenyum paling cerah. Karena mereka tidak mau orang lain merasakan sakit yang sama."

•°•°•°•°•Serambi Masjid•°•°•°•°•

-
-
-


Cakra duduk di atas bebatuan di tepi sungai yang tak jauh dari rumahnya. Kakinya diayunkan, kedua netranya memandang kosong riak air. Wajahnya tampak kacau, pikirannya melayang.

Fakta tentang Ilana yang mengidap depresi berat, membuatnya merasa hancur seketika. Bahkan, sudah tiga kali adiknya itu berniat bunuh diri. Hampir merenggang nyawa. Berniat untuk meninggalkannya. Sampai-sampai mulai saat ini, tidak ada benda tajam lagi di rumahnya. Semua disembunyikan. Ilana pun harus senantiasa diawasi agar tidak nekat lagi.

"Mama, Cakra seorang kakak yang buruk 'kan?" monolognya bertanya.

"Ilana menjadi seperti sekarang gara-gara Cakra, Ma." Tangan Cakra mengepal erat.

"Cakra nggak bisa membayangkan kalau Ilana berhasil bunuh diri tadi. Cakra nggak akan bisa hidup lagi, Ma," ujar laki-laki itu dengan mata yang memanas.

Sekuat apapun seorang Cakra, itu semua karena adanya sang Adik. Cakra kerap kali ingin menyerah. Ia juga terluka. Namun, karena Ilana, ia masih berjuang.

"Aaarrgghhhh!"

Teriakan memekikkan keluar dari mulut Cakra. Cairan bening mulai berjatuhan dari pelupuk matanya. Emosi yang sudah sangat lama ia pendam, akhirnya diluapkan juga. Ucapan Fillah yang terngiang di telinganya membuat ia tidak peduli lagi tentang persepsi bahwa laki-laki yang menangis adalah laki-laki lemah.

Cakra memukul-mukul air di depannya dan membiarkan pakaiannya basah terkena cipratan air tersebut. Isak tangis dan pekikan semakin terdengar memilukan. Tak ada yang tahu, laki-laki itu kini benar-benar rapuh.

"Mama..."

"Mama..."

"Mama!"

Laki-laki itu mengerang. Tak peduli seberapapun usianya, kini ia benar-benar membutuhkan sosok mamanya. Ia merindukan mamanya.

Dulu, Cakra terkesan menjadi anak yang nakal. Ia sering merasa iri kepada Ilana lantaran adiknya itu lebih banyak mendapat kasih sayang. Ia juga terlalu gengsi untuk menyatakan kata sayang kepada Mama barang hanya sekali. Bahkan, beberapa hari sebelum Mama meninggal, ia sedang kesal dengan wanita yang telah melahirkannya itu.

Sekarang, Cakra menyesali segalanya. Andai waktu bisa terulang, Cakra akan mengucapkan beribu kali bahwa ia sangat menyayangi Mama.

"Mama.... Aarrrrgghhh!"

Serambi MasjidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang