Netta sudah siap untuk berangkat ke sekolah, walaupun tidak ada pelajaran lagi, hanya mengisi absen. Lebih baik ia sekolah ia bisa bermain dengan teman-temannya, ketimbang di rumah yang hanya diam. Membosankan.
Netta keheranan tidak mendapati suaminya, biasanya Albert lebih dulu bangun, ketimbang dirinya. Tapi sekarang suaminya itu tidak ada di kamar. Mungkin sudah turun, pikirnya ia langsung keluar kamar menenteng tas sekolahnya.
Menghampiri mbok ajeng yang sedang menyiapkan sarapan. "Pagi mbok" sapa netta tersenyum manis.
Mbok ajeng menoleh menatap majikannya. "Pagi, non. Sarapan dulu, non mau berangkat sekolah, kan?" Tanya mbok ajeng yang mendapat anggukan netta.
Netta langsung sarapan dengan hening. Matanya tidak sengaja menatap danu yang sedang membereskan dokumen. "Om danu, sini" suruh netta, melambaikan tangannya.
Danu yang dipanggil buru-buru ia menghampiri majikannya. "Iya non?, Sudah siap?" Tanya danu.
Netta meminum susu putih yang sudah disiapkan. "Om al mana?, Ko enggak ada di rumah?" Tanya netta penasaran.
"Tuan al, udah berangkat kantor lebih pagi. Katanya ada meeting mendadak" jawab danu.
Netta mengangguk paham. "Kalau gitu kita berangkat sekarang" ajak netta ia langsung mengambil tasnya. Keluar rumah. diikuti Danu dari belakang. "Om, sebenarnya aku enggak suka di antar jemput kaya gini. Aku lebih suka naik taksi, seru, ramai, banyak ibu-ibu" cerita netta.
Danu terkekeh kecil. "Ibu-ibu gosip. Kalau menurut saya lebih enak seperti ini, ada yang menjemput, dan mengantar. Daripada sendirian, apalagi harus nunggu angkot lewat" ucap danu.
Netta menatap jalanan yang cukup ramai. "Om Danu enggak ada niatan buat nikah?" Tanya netta asal.
Danu yang awalnya fokus menyetir mobil, ia langsung menoleh kaget. "A-ada. Cuman belum ada calon, saya enggak mau terburu-buru menikah" jawab danu.
Hening.
Danu memarkirkan mobilnya diluar sekolah. "Non netta selamat ulang tahun" ucap danu tiba-tiba.
Netta menoleh kaget, ia menatap danu tidak menyangka. "Astaga! Aku sampai lupa kalau hari ini aku ulang tahun, yang ke 19 tahun" kaget netta.
Danu terkekeh kecil, ia mengeluarkan sesuatu di jas nya. "Saya belikan ini buat non, tapi......jangan bilang-bilang sama tuan, kalau saya kasih Hadiah sama non, bisa-bisa saya mati dibunuh suami non" ucap danu.
Netta mengambil gantungan kunci bergambar hello Kitty. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman. "Bagus banget. Makasih om danu, om orang pertama yang ucapin aku ulang tahun" ucap netta bahagia.
Danu mengangguk. "Sama-sama, udah mau masuk, non lebih baik turun" ucap danu melirik arloji di pergelangan tangannya. Netta mengangguk ia langsung keluar mobil.
***
Netta keluar kelas ia berjalan seorang diri, dari kejauhan ia bisa melihat jelas mobil mewah, yang sangat ia kenali. Semakin dekat semakin jelas, metta mengerutkan keningnya kenapa ada Albert disini.
"Om, ngapain disini?" Tanya netta.
Albert tersenyum manis, ia menepuk-nepuk kepala netta. "Jemput istri saya, lah, kenapa masih nanya" jawab Albert santai.
Netta menatap sekeliling, untung mereka tidak mendengar. "Jangan bilang itu, ingat kita masih di sekolah" kes netta.
Albert tidak menghiraukan ucapan istrinya, ia membukakan pintu mobil untuk istrinya. "Silahkan tuan putri" ucap Albert, masih dengan senyuman manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession devil [TAMAT]
Teen FictionAlbert Aleksander pria berusia 30 tahun terobsesi dengan gadis berusia 18 tahun, yang selama ini ia jaga secara diam-diam. "kau gadisku, dan kau milikku netta Alegria" Albert Aleksander.