Enggak tau pengen up sekarang hehe, harusnya dua hari lagi aku up. Berarti aku up lagi di hari Senin. Kalian jangan bosan-bosan baca cerita gabut aku heheh😂❤️
***
Keadaan netta benar-benar memperihatinkan, keadaannya kritis kehilangan banyak darah dan sering kejang-kejang Membuat semua dokter termasuk albert khawatir, benturan di kepala netta cukup keras sampai mengakibatkan netta harus di operasi. Ada sedikit kabar baiknya janin di kandungan netta tidak kenapa-kenapa hanya sedikit lemah, semua dokter yakin tangan netta yang banyak goresan karena menahan perutnya supaya tidak langsung terbentur anak tangga, Makannya itu netta tidak keguguran.
Albert duduk lemas di kursi tunggu menatap pintu ruangan netta yang tak kunjung terbuka, trauma yang dulu Kembali terbuka, menunggu sang istri yang koma persis seperti dulu, albert sangat menyukai darah manusia untuk ia lihat atau hanya sekedar untuk melihat cara darah mengering. Tapi albert tidak menyukai melihat darah istrinya.
Rasanya albert ingin berteriak kalau tuhan tidak adil padanya.Albert juga sudah menghubungi kedua orangtuanya dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, albert marah besar dengan tavi dan adiknya yang menjadi penyebab semua ini terjadi. Bahkan ia tidak segan-segan menampar donita Untungnya ada danu yang memisahkan mereka kalau saja tidak ada, mungkin donita Sudah habis ditangan abangnya sendiri.
Tavi terus meminta maaf pada albert ia tidak tahu apa-apa ia hanya disuruh donita untuk pura-pura menjadi kekasih albert, sahabatnya sendiri. Dan sialnya ia malah setuju begitu saja. "Al, maafin gu----"
"Diam! Ini semua gara-gara lo dan donita, kalau sampai istri gue kenapa-kenapa gue pastikan kalian berdua hancur ditangan gue sendiri. Walaupun donita adik kandung gue sendiri" bentak albert menatap tajam tavi yang bergetar takut.
Mendapat ancaman yang sangat mengerikan dari albert tavi buru-buru pergi, ia harus segera pulang ke Italia ia tidak mau mati konyol ditangan Albert, walaupun mustahil bisa lolos segampang itu dari albert.
"Al, bagaimana keadaan netta?" Tanya dania dan omar dengan wajah khawatirnya.
Albert langsung memeluk mamahnya menangis di pelukan mamahnya. "Hiks, mah, netta mah, dia kritis dia kehilangan banyak darah." Isak albert.
omar menepuk pundak albert. "sabar ini ujian kalian berdua----"
"Ini Semua gara-gara donita, kalau saja dia tidak mengatakan hal yang konyol mungkin netta tidak akan seperti ini. Dia mengatakan kalau tavi itu kekasih al, dan bahkan tidak segan-segan dia menghina netta" marah albert Menatap donita yang menangis di belakang tubuh omar.
"Hiks m-maaf, aku tidak tau kalau akan seperti ini" sesal donita.
Albert menatap tajam donita. "Kalau sampai istri saya kenapa-kenapa saya akan pastikan anda menyesal dan akan saya pastikan hidup anda diambang mati, saya tidak peduli anda adik saya ataupun bukan. Nyawa harus dibayar nyawa, darah harus dibayar darah" ancam albert tidak main-main.
"Al. Jaga ucapan kamu ini adik kamu bukan musuh kamu" marah dania memeluk donita yang semakin menangis ketakutan.
Albert tidak menyahut ia duduk di kursi meraup wajahnya kasar. "Kenapa al harus mengalami ini terus, al capek, al takut, kenapa harus netta yang seperti ini? al tidak tega kenapa tidak al sama yang celaka" lirih albert.
Danu setia berdiri di samping albert ia sama-sama khawatir dengan kondisi netta yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri, danu terus berdoa untuk keselamatan netta. "Non bertahan disini ada banyak yang sayang sama non" batin danu.
Albert berjalan menuju kaca jendela ruangan netta menatap netta yang tubuhnya dipenuhi alat-alat rumah sakit, albert melihat jelas beberapa dokter sibuk memeriksa netta yang kembali kejang-kejang.
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession devil [TAMAT]
Genç KurguAlbert Aleksander pria berusia 30 tahun terobsesi dengan gadis berusia 18 tahun, yang selama ini ia jaga secara diam-diam. "kau gadisku, dan kau milikku netta Alegria" Albert Aleksander.