Netta duduk di pinggir kolam renang, sambil menikmati suasana pagi yang cerah, hari ini suaminya pergi ke kantor ia hanya sendiri di rumah, banyak pelayan yang mengikutinya kemanapun pergi atas perintah suaminya, namun netta menolak itu. Ia seperti buronan saja dikawal dan diikuti banyak orang.
Netta berdiri ia berjalan dengan satu kaki, ia ingin mencoba menjadi manusia yang hanya menggunakan satu kaki, seperti sekarang hobinya banyak mencoba. eksperimen. kemarin ia mencoba membakar baju suaminya ia ingin melihat warna api baju orang kaya, mayatnya sama saja.
Bukan itu saja, ia juga diam-diam memotong belakang rambut albert tanpa sepengetahuan si empu, tentu saja albert marah untungnya jurus menangis dan kemauan calon anaknya mampu membuat albert tidak jadi marah.
Netta terus memutari kolam renang yang sangat indah di matanya, sebenarnya ia ingin berenang tapi dirinya tidak bisa berenang. "Ya tuhan capek juga mempunyai satu kaki, aku jadi kasihan sama orang-orang yang tidak memiliki kaki, namun masih bersyukur. sedangkan yang memiliki kaki dua masih bisa-bisanya mengeluh" cicit netta terus lompat-lompat menggunakan satu kaki, kaki kanannya ia pegang, kaki kirinya ia gunakan untuk loncat-loncat. Sangat aneh.
Merentangkan kedua tangannya seperti seekor burung yang terbang, kakinya tidak sengaja menendang ujung tangga, dan.
BYURR
Netta terjatuh ke kolam renang yang cukup dalam untuk ukurannya, ia berusaha berenang namu ia kesusahan. "T-tolong a-aku" teriak netta sekencang mungkin, sambil melambaikan tangannya di atas air.
kepalanya tenggelam, lalu muncul setengah."T-tolong, a-aku, o-om al" teriak netta sudah tidak kuat, ia banyak meminum air kolam. matanya mulai perih, tubuhnya menggigil, wajahnya pucat. "T-tolong aku, o-om al tolong" lirih netta tidak kuat. matanya terpejam tangannya yang awalnya melambai-lambai kini tenggelam berbarengan dengan tubuhnya yang mulai tenggelam.
Albert masuk kedalam rumah ia mencari-cari istrinya yang belum ia lihat tiga jam ini. "Sayang, aku pulang" teriak albert kesal. astaga baru beberapa tiga jam tidak melihat istrinya ia sudah rindu seperti ini, apalagi ia ditinggal selama-lamanya.
"Dimana istri saya?" Tanya albert pada pelayan yang lewat.
"Tadi kami lihat non netta sedang di kolam renang, tuan, beliau lari-lari kecil" kata pelayan itu menunduk takut.
Mata albert membulat sempurna ia menatap tajam pelayan, dan bodyguard. "Kenapa kalian tidak tegur dia?, Kenapa biarkan dia sendiri di kolam renang yang cukup dalam?" Marah albert.
"Kami sudah memperingatkan non netta untuk meninggalkan kolam renang, tapi non netta menolak, kami juga disuruh masuk non netta tidak mau di ganggu, tuan" jawab bodyguard ketakutan.
Memang benar apa adanya, mereka sudah menyuruh netta untuk segera pergi dari kolam renang, netta hanya menganggu dan menyuruh mereka untuk meninggalkannya.
Albert menatap tajam semua orang. "Jika istri saya kenapa-kenapa, nyawa kalian jadi taruhannya" setelah mengatakan itu ia langsung keluar rumah, berjalan menuju kolam renang yang cukup jauh. rumah albert benar-benar luar, jadi membutuhkan waktu untuk sampai di kolam renang.
Mata albert melotot sempurna melihat pemandangan yang sangat buruk. "NETTA" teriak albert.
BYURRRR
Albert langsung menyembur ia langsung mengangkat tubuh netta yang seperti es batu, albert menidurkan netta di kursi dekat kolam renang. "Sayang, bangun, ini aku" albert menepuk-nepuk pipi netta.
Albert memberikan nafas buatan untuk netta, yang tidak ada pergerakan sama sekali. "NETTA BANGUN, SAYANG, HEY, BANGUN ATAU SAYA HUKUM KAMU" bentak albert. nafasnya memburu ia membopong tubuh lemas dan wajah pucat netta. "DANU, SIAPKAN MOBIL" teriak albert.
Danu yang memang baru keluar dari mobil ia langsung mengangguk, keningnya mengerut melihat bos-nya membopong netta dan tubuh keduanya basah kuyup. "Bos ken---"
"Ke rumah sakit, cepat" teriak albert membanting pintu mobil keras.
Danu yang masih tidak paham ia mengangguk, mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, atas kemauan bos-nya. sesekali danu melirik bos-nya yang sedari tadi membangun netta. "Kenapa mereka basah kuyup" cicit danu.
Sesampainya di rumah sakit mereka langsung turun, albert berlari sambil menopang tubuh istrinya. banyak orang yang kesal karena disenggol alber sampai mereka terjatuh, albert mengabaikan caci-maki orang-orang yang ia tabrak. "DOKTER CEPAT PERSIKA ISTRI SAYA" teriak albert.
Dokter mengangguk ia langsung memeriksa netta. "tuan silahkan keluar lebih dul---"
"TIDAK! SAYA TIDAK MAU KELUAR SEBELUM ISTRI SAYA SADAR" marah albert menatap tajam dokter.
"Ini demi kebaikan bersama, tuan tunggu di luar" kata dokter takut-takut. danu yang mendengar itu ia langsung menarik paksa albert walaupun ia kena imbasnya mendapat pukulan keras di rahangnya.
"Netta saya mohon jangan tinggalkan saya" lirih albert terduduk lemas di depan pintu ruang periksa netta.
"Tuan seb----"
"BUNUH SEMUA PELAYAN YANG ADA DI RUMAH, MEREKA TIDAK BECUS MENJAGA ISTRI SAYA" marah albert.
Danu bergidik takut ia mundur menjauh dari bos-nya. Ini pertama kalinya ia melihat albert marah besar seperti ini. "Bos, saya telpon tuan besar dan nyonya dulu" pamit danu.
Didalam ruangan netta terbaring lemas, wajahnya pucat. dokter menyuntikkan cairan pada tangan netta. "Dokter detak jantungnya melemah" kata suster.
TIIIIIIITTTTT........
Suara mesin berbunyi nyaring, dokter dan suster langsung menatap mesin yang menyala membentuk garis panjang. "Pasien meninggal dunia" kata dokter.
dokter keluar dengan tatapan sedih, kedua orang tua albert termasuk albert sudah ada di depan pintu. "Maaf, tuan, kami tidak bisa menyelamatkan pasien---"
"APA MAKSUDNYA?" bentak albert.
"Pasien dinyatakan meninggal dunia"
DEG
"JAGA UCAPAN ANDA ATAU SAYA BUNUH KAU" marah albert mendorong dokter keluar, ia langsung masuk dan menatap wajah netta yang pucat. "NETTA BANGUN JANGAN BERCANDA ATAU SAYA HUKUM KAMU" bentak albert memukul ranjang netta.
Bugh.
"BANGUN, KAU JANGAN TINGGALKAN SAYA, NETTA, KAU HARUS HIDUP SAMPAI DAYA MATI, KAU JANGAN TINGGALKAN SAYA" albert memeluk tubuh netta menangis sejadi-jadinya, ini pertama kalinya ia menangis seperti ini.
Homar dan delena menangis. "Hiks, netta kenapa kamu cepat sekali meninggalkan kami" isak delena memeluk suaminya.
"ENGGAK! NETTA TIDAK MENINGGAL DIA CUMA TIDUR, YA, KAN, SAYANG?, KAMU CUMA TIDUR" teriak albert mengacak-acak ruangan yang sangat ia benci. "NETTA BANGUN, KAU TIDAK BOLEH MENINGGALKAN SAYA, KAU HARUS BERSAMA SAYA SELAMANYA, BANGUN" teriak albert.
Albert membopong tubuh netta. "Bangun, atau saya bunuh kedua orang tua kamu" ancam albert matanya penuh dengan air mata, bahkan matanya merah. "Saya mohon bangun" lirih albert memeluk netta.
Danu ikut menangis ia tidak menyangka secepat ini majikan perempuannya yang sangat baik dan polos, pergi meninggalkan dunia. danu sudah menganggap netta sebagai adiknya. Kenaikan netta sangat besar. Ia pernah di tolong dari ancaman albert, gara-gara tidak sengaja menghapus file yang sangat penting bagi perusahaan. dan untungnya netta beralasan kalau dirinya yang menghapus. supaya danu tidak kena marah suaminya.
"Jari netta bergerak" kaget homar menatap jari netta yang bergerak pelan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession devil [TAMAT]
Teen FictionAlbert Aleksander pria berusia 30 tahun terobsesi dengan gadis berusia 18 tahun, yang selama ini ia jaga secara diam-diam. "kau gadisku, dan kau milikku netta Alegria" Albert Aleksander.