44. permintaan maaf.

5.4K 115 6
                                    

Kondisi netta lebih membaik dari sebelumnya, sekarang ini netta sedang tidur setelah disuntikkan obat tidur, Karena netta terus meminta pulang padahal kondisinya masih belum stabil. Albert menatap tavi dan donita tajam sedangkan mereka berdua menunduk takut melihat albert yang terus mengintrogasi Mereka berdua setelah menjelaskan semuanya, albert tidak percaya kalau mereka berdua berkata jujur pada netta.

Albert menarik dagu mereka berdua menghadapnya. "Katakan apa yang kalian katakan di dalam tadi?" Tanya albert dingin.

Tavi dan donita saling berpandangan satu sama lain mereka bingung harus menjelaskan apalagi pada albert, mereka sudah jujur kalau mereka mengatakan yang sebenarnya tidak ada yang dilebih-lebihkan atau dikurangi. Tavi berdiri dari duduknya menatap albert, sebelum menjawab ia menarik tangan donita agar berdiri.

"Gue cuman di suruh adik lo, al, gue juga tau kalau lo sangat cinta sama netta harusnya lo maafin gue. Dan soal Donita terarah lo, deh. Mau lo bunuh ataupun hukum dia Bodoamat yang jelas gue enggak bakal ngelakuin kalau bukan hasutan dari adik lo" kesal tavi.

Donita menganggam tangan albert yang langsung albert tepis. "Hiks, aku minta maaf aku tidak tau kalau akan seperti ini, aku kesal sama abang----"

"Jangan panggil saya abang" potong albert.

Donita mengangguk ia menunduk takut. "Aku akan tebus kesalahan aku sama kalian berdua, aku bakal lakuin apapun yang kalian minta sekalipun itu nyawa aku asalkan maafkan aku hiks" Isak donita.

Albert yang mendengar itu hatinya sedikit tersentuh, namun langsung lenyap saat ingatannya kembali di saat netta jatuh dari lantai dan berlumuran darah. Albert tidak kuat melihat donita menangis sebenci apapun pada donita dia tetap adik kandungnya.

Albert masuk kedalam menatap netta yang sudah bangun dari tidurnya. "Sayang kam----"

"Kondisi anak aku baik-baik saja, kan?" Tanya netta khawatir dengan janinnya.

Albert tersenyum tipis mengangguk pelan. "Baik, dia baik-baik saja kamu butuh sesuatu? Biar saya ambilkan" tanya albert.

Netta menggeleng ia menatap wajah albert menangis tersedu-sedu Membuat albert kaget dan langsung memeluk netta. "Hiksz maafkan aku om aku tidak Percaya sama om, aku benar-benar tidak tau diri, hiks" isak netta.

Albert hanya diam sambil mengusap punggung netta yang bergetar, ia memberikan waktu netta untuk menangis ia tidak akan menyuruh netta untuk berhenti menangis ia tidak mau ada sisa sesak yang netta rasakan.

Netta terus menangis dan meminta maag dipeluka albert, sampai tidak terasa ia kembali tidur di pelukan albert, Entahlah ini efek obat supaya daya tahan tubuh netta kembali seperti semula.

Albert Merebahkan tubuh netta ke kasur netta yang masih setengah sadar ia menarik leher albert menyuruhnya ikut tidur di sampingnya. Albert tersenyum tipis ia langsung merebahkan tubuhnya di samping netta sambil mengusap pipi netta lembut.

Sebenarnya tubuhnya terasa remuk setelah beberapa hari tidak bisa tidur gara-gara netta terus kejang-kejang, albert memeluk netta memejamkan matanya menghirup aroma tubuh netta yang masih sama seperti biasanya, besannya sekarang ada sedikit bau obat.

***

Netta menatap semua dokter yang mengelilinginya, wajahnya sangat beda dengan orang Indonesia. "Kalian bukan dokter Indonesia?, Ya, beda banget kalian cantik banget" puji netta.

Mereka mengangguk dan memperkenalkan diri mereka masing-masing netta, tentu saja kaget ia tidak menyangka suaminya memanggil semua dokter dari luar negeri untuk datang ke sini hanya untuk menanganinya. Menoleh menatap suaminya yang tersenyum tipis menatapnya.

obsession devil [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang