Albert dan danu masuk kedalam ruangan yang sudah jarang albert datangi biasanya jika sedang ada masalah ia akan di ruangan ini sambil meminum alkohol, tapi sekarang jika sedang ada masalah ia lebih memilih untuk menyelesaikan masalahnya, dan menghindari minum-minuman alkohol.
Albert menyuruh danu duduk di sofa Menatap lurus depan mumpung netta sedang di rumah mertuanya, ia ingin menghabiskan waktunya untuk sekedar minum alkohol. Albert menatap foto netta yang masih tertempel sempurna di dinding, sudut bibirnya terangkat membentuk senyum tipis, Ia menyukai senyum netta.
Danu membuka kulkas mengambil satu botol alkohol menuangkan di gelas. "Kenapa tuan tidak ikut bersama non netta? Biasanya ikut" tanya danu heran.
Albert mengangguk pelan meneguk alkohol sampai setengah. "Saya mau menyakinkan netta kalau saya sudah berubah, saya tidak ingin netta merasa terkekang Seperti dulu, saya ingin melihat seberapa bahagia dia saat tidak di dekat saya" jawab albert.
Danu mengangguk paham ia meneguk alkohol Menatap wajah albert yang terus tersenyum tipis Menatap foto netta, yang terlihat cantik dan anggun. Mereka sama-sama diam menatap lurus depan albert yang terus Menatap foto netta, sedangkan danu memijit pelipisnya sudah lama ia tidak minum alkohol jadi seperti ini.
Drettt drett drettt.
Albert merogoh saku celananya mengambil ponselnya yang bergetar, menatap nama si penelpon sudut bibirnya semakin terangkat membentuk senyum lebar.
'istri ku❤️' itulah nama kontak netta di ponsel albert."Hallo say------"
°^°^
"Lho ken-----"
°^°^
"Oke saya segera kesana"
°^°^
"Iya say----"
TUT.
Albert terkekeh kecil menoleh menatap danu yang terlihat mabuk dimatanya saja kelihatan kalau danu mabuk berat padahal cuman beberapa gelas. "Karena kamu adik ipar saya dan hari ini saya lagi senang saya kasih izin kamu buat istirahat, hanya untuk hari ini gunakan waktu dengan baik" setelah mengatakan itu albert langsung keluar meninggalkan danu yang teler.
Albert mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi istirnya menangis kencang pas tadi menelponnya menyuruhnya untuk segera datang, danu memarkirkan mobilnya asal turun dari mobil tanpa mematikan mesin mobil.
"OMMMMM" teriak netta berlari menghampiri albert dan memeluk albert sambil menangis kencang.
Albert membalas pelukan netta membopong tubuh netta ke dalam rumah. "Kenapa nangis? Katanya kamu mau main di sini?" Tanya albert.
Netta menggeleng cepat. "Tidak. Aku tidak mau main di sini lagi" tolak netta cepat.
"Kenapa?" Tanya albert heran.
Netta Menatap albert. "Disini tidak ada om al, aku tidak bisa membully om" jawab netta santai.
Albert meneguk ludahnya susah payah ia kira netta rindu karena dirinya rindu. "Yasudah terserah kamu saja" pasrah albert.
"Aku mau pulang mau main sama donita" pinta netta.
Albert mengangguk ia langsung izin pada mertuanya tidak seperti dulu ia main keluar saja, ia bertekad kalau dirinya harus lebih baik supaya netta semakin cinta dan tentunya akan semakin terpesona dengan kebaikannya.
Albert mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang sambil menganggam tangan netta yang tidur pulas, albert mengelus perut buncit netta rasanya ia tidak sabar melihat anaknya lahir ke dunia melengkapi keluarga dan kebahagiaannya.
Setelah sampai albert langsung turun membukakan pintu untuk netta yang sudah bangun, albert menarik pinggang netta memamerkan kemeraanya pada anak buahnya.
Netta menghampiri danu dan donita yang sedang mengobrol. "Ciyeeeee pengantin baru ciyeeee kiw kiw" goda netta menyenggol tangan donita.
Donita tersenyum malu. "Ihh kakak aku jadi malu" rengek donita malu.
Netta tertawa pelan menatap bunga mawar merah di kuping donita. "Bagus banget dapet dari mana?" Tanya netta Menatap bunga mawar menyelip di kuping donita.
Donita menoleh menatap danu yang tersenyum tipis. "Dari om danu hehe" jawab donita malu-malu.
Netta menoleh menatap danu yang mengangguk kecil, netta menatap suaminya yang hanya diam. "Sweet banget on danu, enggak kaya om al enggak pernah sweet dia malah sibuk kerja" sindir netta.
Albert yang mendengar itu langsung menoleh menatap netta.."sayang kau setiap hari romantis kamu nya aja yang enggak pernah baper" ucap albert tidak terima.
Netta melipat kedua tangannya di dada. "Kapan? Kamu selalu bikin aku kesal, ditambah kamu selalu mesum, kamu selalu kerja padahal istrinya lagi hamil" ucal netta sinis.
Albert meraup wajahnya menatap danu kesal. "Saya bilang jangan sia-siakan waktu tapi bukan untuk romantis-romantisan di sini, harusnya kalau mau romantisan di kamar Istri saya jadi kesal sama saya" geram albert.
Danu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "M-maaf saya kira non netta pulangnya nanti sore" cicit danu.
"Sayang kam----"
"Bodoamat aku ngambek" potong netta beranjak dari duduknya menghentakkan kakinya.
***
Albert sedang mencari cara supaya istrinya mau memaafkannya, semalaman albert meminta maaf tapi sang istri tetap marah. "Ayok kamu pasti bisa" ucap albert pada dirinya sendiri.
"Abang lagi apa?" Tanya donita menghampiri albert di taman belakang.
Albert menoleh melirik donita. "Tanpa pada suami kamu" ucap albert ketus.
Donita melirik suaminya yang berdiri di samping albert. "Kenapa?" Tanya donita menatap suaminya yang juga sedang berpikir keras.
"Kita lagi mikir supaya non netta mau memaafkan tuan al" jawab danu.
Donita mengangguk paham. "Aku punya cara, gimana kalau abang dinner aja tapi bukan di restoran tapi di taman ini, nanti kita hias sama-sama" saran donita.
Albert dan danu menoleh menatap donita.."kamu tidak sedang merencanakan sesuatu?" Tanya albert sedikit curiga.
Donita yang awalnya tersenyum manis seketika langsung pudar, namun senyum tipisnya kembali senyum untuk menutupi kesedihannya. "Enggak. Aku tidak ada rencana buat menyakiti kak netta, aku udah janji kalau aku tidak akan jahat lagi. Kalau aku jahat terus abang pecat om danu nanti kita berdua tinggal dimana, tapi kalau abang tidak percaya abang boleh pegang sumpah aku dan janji aku kalau kak netta sampai celaka gara-gara aku abang boleh bunuh aku" ucap donita serius.
Danu yang tidak tega melihat istrinya sedih ia langsung mengelus rambut donita menatap albert. "Kalau donita macam-macam saya sendiri yang akan bertanggung jawab saya sendiri yang akan menghukum donita, saya yakin donita orang baik" ucal danu meyakinkan albert.
Albert mengangguk. "Baiklah, saya setuju" ucap albert tersenyum tipis, setelah mengatakan itu albert langsung pergi sepertinya ia harus menghampiri netta Semoga saja netta sudah memaafkannya.
Albert menatap netta yang sedang melahap roti di meja makan yang langsung ditemani beberapa pelayan, albert tahu istrinya tidak bisa makan sendirian. Tidak mau menganggu netta yang sedang mengobrol ia kembali berjalan keluar rumah duduk di teras rumah, apakah ia sudah kelewatan dengan donita adiknya sendiri.
***
Jangan lupa follow IG ku *yayah_2y* aku sering spill dikit part selanjutnya. Part setelah ini juga aku udah spill di IG ku😝🤭🤫✌️💅🏻🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession devil [TAMAT]
Teen FictionAlbert Aleksander pria berusia 30 tahun terobsesi dengan gadis berusia 18 tahun, yang selama ini ia jaga secara diam-diam. "kau gadisku, dan kau milikku netta Alegria" Albert Aleksander.